Kamis, 28 Agustus 2008

BERITA HUMAS PEMKAB. SUBANG

RAPAT PARIPURNA SETUJUI LPKJ 2007, KUA, dan PPAS 2009

Rapat paripurna DPRD Kabupaten Subang akhirnya menyetujui Laporan
Pertanggung Jawaban APBD 2007 serta Rancangan Kebijakan Umum Anggaran
(KUA) dan PPAS 2009. Rapat yang dilaksanakan Jum'at 22 Agustus,
dihadiri 33 anggota DPRD, Wakil Bupati Maman Yudia, Muspida serta
sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) di lingkungan
pemerintah kabupaten Subang.
Sesaat setelah panitia Anggaran DPRD dan Panitia Khusus Kebijakan Umum
Anggaran (KUA) APBD 2009 menyampaikan laporan, secara marathon
satu-persatu fraksi-fraksi DPRD menyampaikan pendapat. Pada umumnya
fraksi-fraksi memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan APBD 2007.
Beberapa catatan menyangkut pelaksanaan APBD 2007 disampaikan
fraksi-fraksi, antara lain menyangkut banyaknya jumlah masyarakat
miskin yang belum terlayanai Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin
(Askeskin). Kepada Eksekutif juga disampaikan, untuk proyek-proyek
strategis namun belum dilaksanakan pada anggaran tahun 2007/2008
fraksi-fraksi meminta agar dapat dianggarkan dan dilasanakan pada
tahun 2009.
Sementara itu menyangkut PPAS dan KUA 2009 beberapa fraksi meminta
agar perencanaan anggaran tetap secara konsisten mengacu pada
pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Subang. Menyangkut perkiraan
kekurangan anggaran yang diakibatkan oleh adanya penambahan pegawai
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Subang dan adanya pengembangan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seluruh fraksi sepakat untuk
bersama-sama eksekutif mengajukan penambahan anggaran tahun 2009
kepada pemerintah pusat. Menurut perhitungan beberapa fraksi
kekurangan anggaran tahun 2009 itu diperkirakan mencapai Rp. 300 M.
Dalam kesempatan memberikan sambutan, Wakil Bupati Maman Yudia
mengawali menyampaikan sambutan dengan mengucapkan bela sungkawa atas
meninggalnya salah seorang anggota DPRD Subang dari Fraksi Golkar
Adang. S. Wabup juga menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf
atas berbagai kelemahan dan kekurangan selama pelaksanaan APBD 2007.
Dijelaskan bahwa pihaknya telah secara sungguh-sungguh melaksanakan
APBD 2007.


EEP CANANGKAN BULAN BHAKTI KARANG TARUNA
DAN ANTI KORUPSI

Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan yang beranggotakan para
pemuda putus sekolah, pelajar SLTP, SLTA dan Mahasiswa serta unsur
masyarakat yang memberikan perhatian terhadap generasi muda. Di
Kabupaten Subang organisasi karang taruna saat ini telah mampu
melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya telah menggelar kegiatan
Bulan Bhakti Karang Taruna dengan meluncurkan Program Galaksi (Gerakan
Langsung Anti Korupsi Sejak Usia Dini). Program Galaksi salah satu
upaya prefentif generasi muda untuk mengikutsertakan masyarakat dalam
mengurangi pelanggaran hukum terumata pemberantasan korupsi sejak
dini.
Pada tanggal 23 Agustus 2008 yang lalu, bertempat di Lapangan Wisata
Pantai Kelapa Patimban dillangsungkan kegiatan Bulan Bhkati Karang
Karng Taruna Tahun 2008. Diikuti tidak kurang dari 750 peserta dari 33
Kecamatan di wilayah Kabupaten Subang, hadir mengikuti acara tersebut.
Acara yang digelar Karang Taruna Kabupaten Subang dibuka langsung oleh
Bupati Subang, Eep Hidayat, sekaligus mencanangkan Program Gerakan
Langsung Anti Korupsi Sejak Usia Dini (Galaksi).
Hadir dalam acara tersebut, Sekjen KT Pusat H.Rudi Subagyo, Ketua KT
Jawa Barat Drs Asep saefudin, Ketua KT Kabupaten Drs Aminudin,
sejumlah Camat dan Kades se Kabupaten Subang serta suluruh anggota
Karang Taruna se-Kabupaten Subang.
Dalam kata sambutanya, Eep meminta, kegiatan Bulan Bhakti KT yang
merupakan agenda tahunan itu harus benar benar dimanfaatkan dengan
baik. Adanya kegiatan tersebut, kata Eep Pemuda harus saling tukar
informasi.
"Selain saling bertukar informasi, guna untuk menambah wawasan.
Ditempat ini merupakan momentum untuk dapat dijadikan adanya rasa
kebersamaan dikalangan para pemuda, sehingga timbullah rasa
persaudaraan. Dan tentunya untuk membangun Subangpun, kerjasama dapat
terjalin, sesuai dengan semboyan Gotong Royong, Rakyat Subang maju,"
kata Eep.
Pada acara pembukaan Bulan Bhakti, sekaligus pencanangan program
Galaksi, Eep juga berharap, sebagai generasi bangsa, tentunya
diharapkan menjadi generasi yang anti korupsi. Dikatakanya, persoalan
bangsa selain adanya korupsi, juga adanya en-efisiensi anggaran.
Menurutnya, dari kedua hal tersebut akan mengancam hancurnya sebuah
bangsa.
"Pencanangan ini dilakukan, agar mental anti korupsi bisa tertanam
sejak dini. Kelak, jika jadi pemimpin, mental tersebut sudah terpatri.
Oleh kaena itu, generasi muda jangan menjadi koruptor dan melakukan en
efisensi anggaran," jelasnya.

INVITASI ATLETIK PELAJAR

Sekitar 500 pelajar dari berbagai tingkatan, Selasa 26 Agustus
mengikuti invitasi atletik pelajar tingkat Kabupaten Subang. Peserta
terdiri dari tingkat SD, SLTP dan SLTA yang akan mengikuti sejumlah
cabang atletik, antara lain lari, tolak peluru, lempar lembing, tolak
peluru, lempar cakram, jalan cepat dan lain-lain. Seluruh kegiatan
akan berlangsung selama dua hari dengan tempat kegiatan di pusatkan di
lapang Atletik Subang.
Wakil Bupati Subang Maman Yudia, dalam kesempatan menyampaikan
sambutan mengungkapkan bahwa para pelajar memiliki kesempatan yang
luas untuk membina potensi diri dan meraih prestasi, "Jadikan event
ini sebagai ajang untuk mengukur kemampuan diri, Pemerintah Kabupaten
Subang berharap para atlet atletik terus memelihara tradisi prestasi
yang selama ini diperoleh" kata Wabup.
Sementara itu ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonensia (PASI) Cabang
Kabupaten Subang H. Adi Nugraha melaporkan atlet-atlet atletik asal
Subang memiliki potensi yang luar biasa, hal ini menurutnya tercermin
dari berbagai prestasi yang berhasil diraih. Pada tahun 2008 saja
sejumlah prestasi berhasil direbut, pada kejuaraan Sapta Lomba Tingkat
Pelajar se Jawa Barat dan Half Marathon tahun 2008 di Bandung dari 11
atlet yang dikirim, berhasil diraih 2 medali emas, 4 perak dan 4
perunggu, sedangkan Yusradin berhasil menjadi juara pertama untuk Half
Marathon. Atlet Umar Wira juga berhasil meraih medali perunggu pada
Kejurnas lari 60 m pada april 2008. Dalam Pekan Olah Raga Pelajar
daerah III Atlet asal Subang berhasil merebut 2 perak dan 2 perunggu.
Sementara itu Kusnadi berhasil menjadi juara pertama lari 10 K di
Propinsi Banten pada sebuah event kejuaraan dalam rangka Peringatan
HUT ke 63 RI yang diselenggarakan Korem 064 maulana Yusuf.
Menandai dibukanya invitasi atletik, Kepala Dinas Pendidikan H. Makmur
Sutisna WD MM.Pd menyerahkan piala bergilir kepada Wakil Bupati Subang
yang diteruskan kepada Ketua panitia pelaksana Feri Afiat. Hadir dalam
kesempatan tersebut ketua DPRD H. Bambang Heryadi, SH, Dandim 0605
Subang Letkol Surung Manurung, Kapolres Subang AKBP Sugiono dan
sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang.

PRA OPERASI PENGAMANAN PEMILIHAN UMUM
BUPATI DAN WAKIL BUPATI SUBANG

Sebanyak 1300 personil Kepolisian Polres Subang mengikuti gelar
latihan Pra Operasi Pengamanan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati
Subang yang akan di laksanakan secara langsung pada Bulan Oktober
mendatang, di Halaman Mapolres Subang Selasa 26 Agustus 2008, Pukul
09.00 WIB.
Hadir pada acara tersebut Wakil Bupati Subang Maman Yudia, Ketua DPRD
Bambang Herdadi, SH, Kapolres Subang AKBP Drs. Sugiyono SH dan
sejumlah undangan lainnya.
Dalam sambutan Wabub mengatakan bahwa Pemerintah Daerah termasuk
jajaran Polres Subang dan Tim Pengamanan Pemilu, tidak menghendaki
pelaksanaan pesta demokrasi ternodai oleh kepentingan yang merusak
tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan "Oleh sebab itu kita harus
sepakat untuk tetap konsisten mengendalikannya sesuai dengan aturan
yang berlaku", tegas Wabup.
Kehatian-hatian dalam bertindak menurut Wabub merupakan aspek
penting, hal ini karena kondisi masyarkat saat ini sangat berbeda
dibanding dengan masa lalu. Nuansa kebebasan yang saat ini berkembang
sangat mendorong kuatnya penegakkan hal asasi manusia. Oleh karena itu
Wabup menyarankan agar penanganan sesuai dengan prosedur dan mekanime
standar operasi prioritas.
Wabub berharap, operasi pengamanan dapat menyejukan hati masyarakat,
melapangkan kebebasan untuk melakukan kedaulatan dalam pemilu
tersebut, sehingga hasilnya dapat melahirkan suatu kepemimpinan yang
diharapkan semua pihak.
Sementara itu Kapolres Subang usai apel mengatakan dalam pengamanan
pesta demokrasi pada saatnya menuntut kesiapan dari sinergitas dari
dinas/instansi terkait agar terciptanya situasi yang aman dan
kondusif.

DUA PASANGAN BALON BUPATI/WAKIL BUPATI BERGANTI PASANGAN

Dilatarbelakangi ketidak sanggupan memenuhi kekurangan persyaratan
dukungan yang menjadi syarat bagi dirinya maju dari calon perseorangan
yang ditetapkan KPU Subang, akhirnya bintang iklan dan artis sinetron
Primus Yustisio yang semula berpasangan dengan Agus Nurani, memutuskan
dirinya beralih menjadi Balon Wakil Bupati berpasangan dengan Balon
Bupati Imas Aryumningsih dari Partai Golkar dalam Pilkada Subang.
Primus didampingi para pengurus partai politik diajukan dari Partai
PAN menggantikan Eka Gumilar sebagai calon Wakil Bupati mendampingi
Imas. Pasangan Imas–Primus yang diusung oleh Partai Golkar, Partai
PAN, Partai Demokrat dan Partai PKPI Selasa malam 26 Agustus 2008
Pukul 18.25 WIB medatangi KPU untuk mendaftar. Turut hadir Ketua DPD
Golkar H. Oman Wardjoman, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPW PAN Jawa
Barat Uum Syarif Usman dan Sekretaris DPD Parati Demokrat Kabupaten
Subang Drs. Sarmita Yusuf, dan Plh Ketua DPD PAN Subang di Kantor KPUD
Subang, Aep Sulaeman mengantar pasangan tersebut.
Menurut Aep Sulaeman, Primus menggantikan posisi Eka Gumilar sebagi
Wakil Bupati, sementara itu Eka Gumilar akan diajukan sebagai Calon
Legislatif DPRRI mewakili Wilayah Subang. Lebih lanjut Aep, hal ini
merupakan strategi untuk kemenangan Pilkada pencalonan Primus dalam
Pilkada, kata Aep. Menurut Aep, hal ini ditempuh setelah melalui
Pedoman Partai yaitu hasil Rakernas PAN. Namun ketika ditanyakan
mengenai pencalonan Primus yang sempat berpasangan dengan Agus Nurani
dari perseorangan, Aep menyatakan hal itu adalah hak pribadi Primus
yang tiap anggota bisa mengajukan diri sebagai calon dari
perseorangan. "Namun sebagai salah seorang kader partai PAN, Primus
juga harus siap dicalonkan atau tidak dicalonkan oleh partainya,"
tegas Aep.
Sedangkan pasangan lainnya yang berganti pasangan adalah incumbent Eep
Hidayat. Semula Eep berpasangan dengan Drs. Komir Bastaman, M.Si
berganti dengan Ojang Sohandi, mantan ajudannya. Pergantian ini
dikarenakan Komir mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Surat
pengunduran diri Komir diajukan pertanggal 15 Agustus 2008. Dari kabar
yang tersiar, jatuhnya pilihan Eep kepada Ojang karena memiliki
kedekatan emosional selama bertugas. Sehingga dalam melaksnakan tugas
diharapkan lebih nyambung.


AKPER WISUDA 62 WISUDAWAN

Penyalah gunaan Narkoba dikalangan remaja, masalah makanan dan jajanan
yang dinilai tidak sehat di masyarakat, merupakan beberapa masalah
yang saat ini dihadapi bidang kesehatan. Hal ini menuntut semua fihak
termasuk jajaran kesehatan untuk bekerja ekstra menghadapi dan
mengatasi permasalahan tersebut. Demikian antara lain dikatakan Wakil
Bupati Maman Yudia, S.pd. Saat menyampaikan sambutan pada acara wisuda
dan pelantikan Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Subang, Rabu
27-8-2008. Kepada 62 wisudawan baru, Wabup berharap para lulusan
mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat " Para wisudawan
diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
barometernya dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia" kata
Wabup. Wabup juga menilai Akademi keperawatan ini mampu tetap eksis
walaupun dihadapkan pada berbagai masalah dan keterbatasan fasilitas
Sementara itu Kepala Kantor Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten
Subang, Hollis Nurhandayani, S,Kp. M.Kep. mengungkapkan, sejak
didirikannya lembaga ini tahun 1996 telah berhasil meluluskan 947 Ahli
Madya Keperawatan. Dikatakan mereka kini tersebar di berbagai instansi
Pemerintah maupun swasta. Dari seluruh jumlah lulusan tahun ini
menurut Hollis ada sepuluh lulusan terbaik dengan Indeks Prestasi
Kumulatif antara 3,11 hingga 3,48. Ke sepuluh wisudawan dengan
prestasi terbaik ini menurut Hollis sudah diterima di salah satu Rumah
sakit di Karawang.
Ditambahkan Lembaga pendidikan tinggi Akper Pemerintah Kabupaten
Subang yang memiliki moto Tampil Untuk Berprestasi, siap untuk
mendukung peningkatan IPM Kabupaten Subang. Menurutnya Akper saat ini
telah mendapat akreditasi B dengan jumlah mahasiswa yang tengah
mengikuti pendidikan sebanyak 274.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula pemerintah Kabupaten Subang
ditandai dengan prosesi pelantikan dan wisuda oleh Wakil Bupati Maman
Yudia. Pada acara yang juga disaksikan oleh orang tua maupun keluarga
para wisudawan Wakil Bupati berkenan memberikan penghargaan kepada
sepuluh lulusan terbaik.

WABUP MAMAN YUDIA SERAHKAN BANTUAN DELAPAN MOTOR

Pemerintah Daerah Kabupaten Subang menyerahkan bantuan kendaraan roda
dua kepada delapan kecamatan baru hasil pemekaran tahun 2008, yaitu
Kecamatan Serangpanjang, Kasomalang, Ciater, Dawuan, Pagaden Barat,
Tambakdahan, Sukasari dan Kecamatan Pusakajaya. Penyerahan dilakukan
oleh Wakil Bupati Subang Maman Yudia pada Apel pagi di Halaman Kantor
Pemkab. Subang Kamis 28 Agustus 2008.
Dalam sambutannya Wabub mengatakan pemekaran kecamatan merupakan
program yang terencana sebagai upaya untuk memfasilitasi pertumbuhan
dan dinamika masyarakat dalam meningkatkan pelayanan, "Oleh sebab itu
perangkat kecamatan baru, harus dilengkapi sarana dan prasarananya
termasuk pengadaan motor, walaupun terbatas. Kecepatan pelayanan
perlu dilakukan, sebagai wujud kinerja aparatur kecamatan, desa dan
kelurahan bisa mendukung program pemerintah", kata Wabup.
Menyinggung porolehan PAD, Wabup merasa prihatin melihat kondisi
pencapaian PAD sampai akhir semester satu baru menunjukan 35%, yang
seharusnya telah mendekati 65%. Menurut penilaian Wabup hal ini
disebabkan lemahnya kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah dan
aparatnya dalam memenuhi kewajibannya terhadap daya dukung PAD.
Kondisi demikian Wabup berupaya akan melakukan evaluasi kelanjutan dan
akan terus meneliti kendala-kendala yang terjadi, sehingga pada
gilirannya bisa menentukan langkah untuk kebijakan lainnya.
Berkaitan dengan masalah kepemimpinan Pemerintah Daerah Kabupaten
Subang, Wabub menilai saat ini dihadapkan pada masa-masa suksesi,
karena mekanisme kepemimpinan lima tahunan, dengan dilaksanakannya
Pemilu Umum Bupati dan Wakil Bupati untuk periode Tahun 2008-2013.
Untuk menyingkapi maslah tersebut Wabub menghimbau agar seluruh
aparatur Pemerintah Daerah harus dapat memahami kondisi yang
sebenarnya, "Tidak perlu muncul sikap kegamangan dan keraguan dalam
melaksanakan tugas sebagai pelayanan masyarakat. Jangan terbawa arus
komunikasi politik yang memungkinkan terhambatnya pengabdian sebagai
PNS, tetapi harus tetap konsisten melaksanakan tugas sesuai dengan job
deskripsi yang telah ditentukan", tegas Wabup.
Politik dan birokrasi memang sulit dibedakan karena kenyataannya di
birokrasi juga ada kegiatan politik, yang membedakan adalah ruang
geraknya lanjut Wabub. Wabub mencontohkan "Kalau seorang politikus
bergerak pada tataran infrastruktur politik, sedangkan birokrasi
terbatas pada aplikasi kebijakan dalam siklus suprastruktur, disinilah
letaknya netralitas PNS", ungkap Wabup. Untuk itu Wabub menyarankan
dalam melaksanakan tugas sehari-hari tidak perlu ada kegamangan.
Loyalitas terhadap pimpinan perlu dikembangkan dalam format pelayanan
publik. Itulah sebabnya Pejabat SKPD dan aparatnya, baik tingkat
kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan harus konsisten melindungi
kepentingan rakyat.
Berkaitan dengan Pemilu Bupati dan Wakil Bupati, Wabup menganggap
bahwa ada kecenderungan meningkatnya nuansa politik. Untuk itu Wabup
mengingatkan sebagai aparat berkewajiban untuk menciptakan kondisi
yang kondusif. "Lakukanlah dengan sekuat tenaga agar masyarakat tetap
menyadari bahwa pesta demokrasi adalah agenda politik yang tidak
perlu menimbulkan konflik, tetapi harus menjadi alat pendewasaan dalam
menyemangati kehidupan demokrasi", tegas Wabup.
Pada akhir sambutannya Wabup optimis bahwa pelaksanaan Pemilu akan
berlangsung aman tanpa ada perpecahan, "Kita semakin dewasa dalam
menyingkapi persoalan ini, karenanya kesiapan kita sangat tergantung
pada tanggung jawab dan kerja keras seluruh aparatur Pemerintah Daerah
Kabupaten Subang. Pemilu harus berjalan lancar, karena kita inginkan
terpilihnya pemimpin Kabupaten Subang yang bisa menyayomi seluruh
kepentingan masyarakat Kabupaten Subang. Kita berdo'a agar masyarakat
kita bisa bersikap jujur dan adil dalam menentukan pilihannya", kata
Wabup mengakiri sambutannya, dihadapan seluruh pejabat Pemerintah
Daerah Kabupaten Subang yang hadir mengikuti apel pagi.

UPACARA PERINGATAN KE 47 PRAMUKA

Isu Flu Burung yang dalam beberapa waktu ke belakang sangat meresahkan
masyarakat, menjadi tema sentral Peringatan Pramuka ke 47 Tingkat
Kabupaten Subang. Anggota Pramuka diharapkan menjadi pelopor dalam
pencegahan dan penanggulangan flu burung di Seluruh wilayah Kabupaten
Subang. Demikian antara lain Wakil Bupati Maman Yudia S.Pd selaku
Wakil Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Kabupaten Subang.
Selain flu burung menurut Wabup seluruh gerakan pramuka juga menjauhi
narkoba, "Anggota Pramuka yang merupakan kader pemimpin bangsa juga
diharapkan dapat menjauhi bahaya narkoba dan sejenisnya "
Sementara pada acara riung mungpulung, Ka.Kawarcab Kabupaten Subang
Drs. H. Bambang Heryanto M.Si menilai bahwa gerakan pramuka adalah
organisasi yang konsisten membangun karakter bangsa, hal itu tercermin
dalam setiap gerak langkah anggota pramuka yang selalu optimis.
Dihadapan para pengurus gerakan pramuka Kwarcab Subang Ia mengingatkan
bahwa hendaknya dalam menilai kesejahteraan manusia tidak hanya
diukur dengan materi saja karena kesejahteraan juga ada yang tidak
dapat dilihat seperti kesejahteraan bathin.
Dalam suasana yang akrab dan terlihat gembira, KaKwarda Propisinsi
Jawa Barat Drs. H.U Moch Muhktar, M.Si mengungkapkan bahwa Gerakan
Pramuka di Kabupaten Subang sesungguhnya telah hidup sejak tahun
1966/1967. Dengan demikian ia menilai bahwa keinginan Kabupaten Subang
untuk menjadi Kabupaten Pramuka tidak berlebihan. Ia juga meminta
seluruh anggota pramuka untuk kembali merenungkan jati dirinya sebagai
pilar pemersatu bangsa.
Upacara Peringatan ke 47 Gerakan Pramuka yang berlangsung di alun-alun
Kabupaten Subang ditandai dengan pemberian penghargaan Lencana Melati
kepada tiga Pengurus Kwarcab Subang, antara lain Drs. Bambang
Heryanto, M.Si, Drs. Idrus Gunawan, MGT dan Dra. Hj. Atica. MTG.
Pemberian lencana disematkan oleh Ka Mabicab Maman Yudia S.P.d.
Penghargaan Dharma Bakti juga diberikan kepada 13 Pengurus Kwaran,
pelatih, lurah Cigadung Subang, dan andalan Kwarcab. Penghargaan
lainnya adalah Pancawarsa yang diberikan 37 pengurus dan aktifis
gerakan pramuka.
Usai upacara, ratusan anggota pramuka siaga se Kwaran Subang melakukan
pawai alegoris yang menempuh beberapa jalan utama Subang Kota.

--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718

--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718

Minggu, 24 Agustus 2008

BERITA HUMAS PEMKAB. SUBANG 23 08 2008

VOTING DPRD MENYETUJUI
BUPATI SUBANG EEP HIDAYAT DIBERHENTIKAN

Usai Sidang Paripurna DPRD pertama yang membahas Pengesahan Laporan
Pertanggung Jawaban APBD 2007, KUA & PPAS Tahun 2009, yang berakhir
pukul 15.00 WIB pada Jum'at 22 Agustus 2008, Sidang Paripurna DPRD
dilanjutkan dengan tindak lanjut Surat Mendagri tertangal 24 Juli 2008
yang intinya berisi persetujuan pengunduran diri Bupati subang Drs.
Eep Hidayat, M.Si dari jabatan Bupati Subang periode 2003-2008. Surat
yang ditandatangangi Mendagri H. Mardiyanto juga mengamanatkan agar
Bupati Eep Hidayat menyampaikan surat pernyataan pengunduran diri
tersebut kepada DPRD Kabupaten Subang untuk diputuskan dalam Rapat
Paripurna DPRD Kabupaten Subang. Berdasarkan surat itulah DPRD
Kabupaten Subang melanjutkan sidang ke II yang berlangsung dari pukul
20.05 dan berakhir pada pukul 21.36 WIB.
Sidang yang dipimpin oleh Ketua DPRD Bambang Hardadi, SH didampingi
Wakil Ketua dr. Encep Sugiana dan dihadiri 36 anggota DPRD. Sidang
juga disaksikan langsung Wakil Bupati Subang Maman Yudia serta
sejumlah masyarakat yang ingin melihat dari dekat jalannya persidangan
yang berjalan cukup alot dan diwarnai ketegangan.
Sidang diawali dengan pembacaan rancangan pemberhentian Drs. Eep
Hidayat, M.Si dari jabatan Bupati. Hal tersebut langsung mengundang
reaksi dari beberapa anggota dewan. Beberapa diantaranya menyatakan
bahwa Bupati Subang Eep Hidayat tidak perlu mengundurkan diri hal ini
mengacu kepada keputusan Mahkamah Konsitusi yang membatalkan pasal 58
huruf q UU 12/2008 tentang perubahan kedua atas UU 32/2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
Sebagian anggota dewan lainnya menyatakan bahwa pengunduran diri
Bupati Subang Eep Hidayat syah. Mereka mendasarkan pendapat tersebut
pada surat Menteri Dalam Negeri yang menyatakan pengunduran Bupati
Subang Eep Hidayat dikabulkan oleh Mendagri. Sementara anggota dewan
lainnya mengusulkan bahwa untuk menjawab persoalan Bupati Subang
berhenti atau tidaknya, perlu dilakukan konsultasi ulang ke Mendagri
dan KPU Pusat, mengingat konsultasi yang telah dilakukan terdahulu
tidak refresentatif karena dinilai tidak mewakili lembaga DPRD
Kabupaten Subang secara utuh.
Pimpinan Sidang, melihat kondisi perdebatan yang melebar pada hal-hal
lain yang dinilainya tidak akan menghasilkan keputusan yang jelas.
Maka ia mengingatkan kembali bahwa pembahasan sidang hanya untuk
memberikan jawaban disetujui atau tidaknya Usulan Rancangan Surat
Keputusan Pemberhentian Bupati Subang Eep Hidayat sebagai Bupati
Subang dan mengangkat Wakil Bupati Maman Yudia sebagai Bupati. Melihat
perkembangan yang mengarah pada perdebatan yang tidak berujung,
Pimpinan sidang berpendapat bahwa cara musyawarah untuk mufakat tidak
akan menghasilkan keputusan, akhirnya ia mengambil keputusan untuk
dilakukan voting.
Dengan keputusan pimpinan sidang tersebut, beberapa anggota dewan
memprotes keras sehingga terjadi kericuhan kecil yang mendapat
perhatian dari masyarakat, dan pihak keamamn dari Kodim 0605/Subang
serta Sapol PP yang memberikan tindakAn prefentif guna menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan. Namun sebagian besar dari anggota dewan
menyetujui pengambilan keputusan harus dilakukan dengan voting,
sedangkan anggota dewan yang tidak menyetujui dilakukannya voting
melakukan walk out.
Dari 26 suara yang menyetujui keputusan dilakukan dengan voting,
hasilnya 21 setuju, 1 tidak setuju, 3 abstein, dan 1 menolak. Dengan
hasil tersebut, maka sebelum mengakihiri sidang, pimpinan sidang
menegaskan kembali bahwa rancangan tersebut syah dan akan diajukan ke
Mendagri melalui Gubernur Jawa Barat.

WISUDA III UNIVERSITAS SUBANG

Universitas Subang, Sabtu 23 Agustus 2008 mewisuda 149 sarjana.,
terdiri dari 123 wisudawan Fakultas Ilmu Adminstrasi dan 26 wisudawan
Fakultas Teknik. Pada wisuda yang berlangsung di Aula Pemerintah
Kabupaten Subang tersebut, tercatat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
tertinggi 3,64. Rektor Universitas Subang pada sambutan yang dibacakan
DR. Iing Kosim mengungkapkan, lembaga yang dipimpinnya meskipun masih
relatif baru namun mendapat kepercayaan yang cukup baik dari
masyarakat. Menurutnya hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah
mahasiswa yang pada tahun akademik 2007/2008 berjumlah total 961.
Sedangkan pada penerimaan tahun 2008/2009 jumlah mahasiswa yang
mendaftar dan mengikuti seleksi penerimaan sebanyak 686.
Dikatakan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, Universitas Subang pada
usia yang ke tiga pada tahun ini telah memiliki tujuh fakultas, yakni
Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, Fakultas
Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Agrobisnis dan
Rekayasa Pertanian serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Khusus
kepada wisudawan rektor meminta agar mereka memiliki kepekaan terhadap
berbagai permasalahan sosial serta memberikan kontribusi dan
pengabdian dalam berbagai bidang pembangunan.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Dewan Pembina Yayasan Kutawaringin,
Drs. H. Abdul Wachyan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah
Kabuparten Subang yang telah memberikan perhatian banyak bagi
perkembangan Universitas Subang. Disisi lain mantan Bupati Subang ini
juga mengungkapkan perkembangan jumlah mahasiswa saat ini belum
diiringi dengan fasilitas yang memadai. "Saat ini Universitas Subang
masih menghadapi keterbatasan fasilitas, seperti ruang kuliah,
laboratorium maupun gedung serba guna", kata Abdul Wachyan. Untuk itu
fihaknya mengharapkan perhatian yang lebih besar dari Pemerintah
Kabupaten Subang.
Sementara itu dalam sambutan ketua DPRD Kabupaten Subang H. Bambang
Herdadi SH membenarkan bahwa keberadaan Universitas Subang merupakan
salah satu aset yang bernilai. Ia juga mengakui bahwa ditengah-tengah
persaingan yang ketat Universitas Subang mampu menunjukan prestasi
yang baik yang ditunjukan oleh minat yang besar dari masyarakat untuk
menimba pendidikan tinggi di Universitas Subang. Hal senada juga
diungkapkan Asisten Administrasi pembangunan Drs H. Komir Bastaman,
M.Si "Adanya Universitas Subang dalam tiga tahun terakhir ini telah
memberikan semangat dan keyakinan masyarakat untuk mempersiapkan
generasi baru yang memiliki pendidikan tinggi yang memadai " kata
Asda. Untuk itu ia meminta kepada DPRD bersama sama pemerintah
Kabupaten Subang memberikan dukungan terhadap Universitas Subang.
Usai pelaksanaan wisuda salah seorang perwakilan mahasiswa
menyampaikan sumbangan pada Universitas Subang berupa uang tunai
sebesar Rp. 10 juta. Dalam kesempatan yang sama Rektor juga
memberikan uang kadeudeuh bagi tim Sepak Bola Universitas Subang yang
berhasil menjadi juara IV pada copa mahasiswa Jabar tahun 2007.

BERITA HUMAS PEMKAB. SUBANG 23 08 2008


VOTING DPRD MENYETUJUI
BUPATI SUBANG EEP HIDAYAT DIBERHENTIKAN

Usai Sidang Paripurna DPRD pertama yang membahas Pengesahan Laporan
Pertanggung Jawaban APBD 2007, KUA & PPAS Tahun 2009, yang berakhir
pukul  15.00 WIB pada Jum'at 22 Agustus 2008, Sidang Paripurna DPRD
dilanjutkan dengan tindak lanjut Surat Mendagri tertangal 24 Juli 2008
yang intinya berisi persetujuan pengunduran diri Bupati subang Drs.
Eep Hidayat, M.Si  dari jabatan Bupati Subang periode 2003-2008. Surat
yang ditandatangangi Mendagri H. Mardiyanto juga mengamanatkan agar
Bupati Eep Hidayat menyampaikan surat pernyataan pengunduran diri
tersebut kepada DPRD Kabupaten Subang untuk diputuskan dalam Rapat
Paripurna DPRD Kabupaten Subang. Berdasarkan surat itulah DPRD
Kabupaten Subang melanjutkan sidang ke II yang berlangsung dari pukul
20.05 dan berakhir pada pukul 21.36 WIB.
Sidang yang dipimpin oleh Ketua DPRD Bambang Hardadi, SH didampingi
Wakil Ketua dr. Encep Sugiana dan dihadiri 36 anggota DPRD. Sidang
juga  disaksikan langsung Wakil Bupati Subang Maman Yudia serta
sejumlah masyarakat yang ingin melihat dari dekat jalannya persidangan
yang berjalan cukup alot dan diwarnai ketegangan.
Sidang diawali dengan pembacaan rancangan pemberhentian Drs. Eep
Hidayat, M.Si dari jabatan Bupati. Hal tersebut langsung mengundang
reaksi  dari beberapa anggota dewan. Beberapa diantaranya menyatakan
bahwa Bupati Subang Eep Hidayat tidak perlu mengundurkan diri hal ini
mengacu kepada keputusan Mahkamah Konsitusi yang membatalkan pasal 58
huruf q UU 12/2008 tentang perubahan kedua atas UU 32/2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
Sebagian anggota dewan lainnya menyatakan bahwa pengunduran diri
Bupati Subang Eep Hidayat syah. Mereka mendasarkan pendapat tersebut
pada  surat  Menteri Dalam Negeri yang menyatakan pengunduran Bupati
Subang Eep Hidayat dikabulkan oleh Mendagri. Sementara anggota dewan
lainnya mengusulkan bahwa untuk menjawab persoalan Bupati Subang
berhenti atau tidaknya, perlu dilakukan konsultasi ulang ke Mendagri
dan KPU Pusat, mengingat konsultasi yang telah dilakukan terdahulu
tidak refresentatif karena dinilai tidak mewakili lembaga DPRD
Kabupaten Subang secara utuh.
Pimpinan Sidang, melihat kondisi perdebatan yang melebar pada hal-hal
lain yang dinilainya tidak akan menghasilkan keputusan yang jelas.
Maka ia mengingatkan kembali bahwa pembahasan sidang hanya untuk
memberikan jawaban disetujui atau tidaknya Usulan Rancangan Surat
Keputusan Pemberhentian Bupati Subang Eep Hidayat sebagai Bupati
Subang dan mengangkat Wakil Bupati Maman Yudia sebagai Bupati. Melihat
perkembangan yang mengarah pada perdebatan yang tidak berujung,
Pimpinan sidang berpendapat bahwa cara musyawarah untuk mufakat tidak
akan menghasilkan keputusan,  akhirnya ia mengambil keputusan untuk
dilakukan voting.
Dengan keputusan pimpinan sidang tersebut, beberapa anggota dewan
memprotes keras sehingga terjadi kericuhan kecil yang mendapat
perhatian dari masyarakat, dan pihak keamamn dari Kodim 0605/Subang
serta Sapol PP yang  memberikan tindakAn prefentif guna menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan. Namun sebagian besar dari anggota dewan
menyetujui pengambilan keputusan harus dilakukan dengan voting,
sedangkan anggota dewan yang tidak menyetujui dilakukannya voting
melakukan walk out.
Dari 26 suara yang menyetujui keputusan dilakukan dengan voting,
hasilnya  21 setuju, 1 tidak setuju, 3 abstein, dan 1 menolak. Dengan
hasil tersebut, maka sebelum mengakihiri sidang, pimpinan sidang
menegaskan kembali bahwa rancangan tersebut syah dan akan diajukan ke
Mendagri melalui Gubernur Jawa Barat.

WISUDA III UNIVERSITAS SUBANG

Universitas Subang, Sabtu 23 Agustus 2008 mewisuda 149 sarjana.,
terdiri dari 123 wisudawan Fakultas Ilmu Adminstrasi dan 26 wisudawan
Fakultas Teknik. Pada wisuda yang berlangsung di Aula Pemerintah
Kabupaten Subang tersebut, tercatat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
tertinggi 3,64. Rektor Universitas Subang pada sambutan yang dibacakan
DR. Iing Kosim mengungkapkan, lembaga yang dipimpinnya meskipun masih
relatif baru namun mendapat kepercayaan yang cukup baik dari
masyarakat. Menurutnya hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah
mahasiswa yang pada tahun akademik 2007/2008 berjumlah total 961.
Sedangkan pada penerimaan tahun 2008/2009 jumlah mahasiswa yang
mendaftar dan mengikuti seleksi penerimaan sebanyak 686.
Dikatakan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, Universitas Subang pada
usia yang ke tiga pada tahun ini telah memiliki tujuh fakultas, yakni
Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, Fakultas
Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Agrobisnis dan
Rekayasa Pertanian serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Khusus
kepada wisudawan rektor meminta agar mereka memiliki kepekaan terhadap
berbagai permasalahan sosial serta memberikan kontribusi dan
pengabdian dalam berbagai bidang pembangunan.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Dewan Pembina Yayasan Kutawaringin,
Drs. H. Abdul Wachyan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah
Kabuparten Subang yang telah memberikan perhatian banyak bagi
perkembangan Universitas  Subang. Disisi lain mantan Bupati Subang ini
juga mengungkapkan perkembangan jumlah mahasiswa saat ini belum
diiringi dengan fasilitas yang memadai. "Saat ini Universitas Subang
masih menghadapi keterbatasan fasilitas, seperti ruang kuliah,
laboratorium maupun gedung serba guna", kata Abdul Wachyan. Untuk itu
fihaknya mengharapkan perhatian yang lebih besar dari Pemerintah
Kabupaten Subang.
Sementara itu dalam sambutan ketua DPRD Kabupaten Subang H. Bambang
Herdadi SH membenarkan bahwa keberadaan Universitas Subang merupakan
salah satu aset yang bernilai. Ia juga mengakui bahwa ditengah-tengah
persaingan yang ketat Universitas Subang mampu menunjukan prestasi
yang baik yang ditunjukan oleh minat yang besar dari masyarakat untuk
menimba pendidikan tinggi di Universitas Subang. Hal senada juga
diungkapkan Asisten Administrasi pembangunan Drs H. Komir Bastaman,
M.Si "Adanya Universitas Subang dalam tiga tahun terakhir ini telah
memberikan semangat dan keyakinan masyarakat untuk mempersiapkan
generasi baru yang memiliki pendidikan tinggi yang memadai " kata
Asda. Untuk itu ia meminta kepada DPRD bersama sama pemerintah
Kabupaten Subang  memberikan dukungan terhadap Universitas Subang.
Usai pelaksanaan wisuda salah seorang perwakilan mahasiswa
menyampaikan sumbangan pada Universitas Subang berupa uang tunai
sebesar Rp. 10 juta. Dalam kesempatan yang sama  Rektor juga
memberikan uang kadeudeuh bagi tim Sepak Bola Universitas Subang yang
berhasil menjadi juara IV pada copa mahasiswa Jabar tahun 2007.



--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718



--
Teddy Widara
Jalur Resmi: 08179260849
Jalur Asyik   : 085722036669

Senin, 18 Agustus 2008

BERITA HUMAS SUBANG HUT RI KE 63

RIUNG MUNGPULUNG HUT RI KE 63 TAHUN 2008

Riung mumpulung dalam rangka memperingati Ulang Tahun RI ke 63
Tingkat Kabupaten Subang dilaksanakan di Aula Pemerintah Kabupaten
Subang, Sabtu 16 Agustus 2008, acara dalam rangka mempererat hubungan
silaturahmi untuk bertekad meneruskan perjuangan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana yang diamanatkan oleh para pejuang kemerdekaan
terdahulu para pini sepuh serta para pelopor pendiri bangsa dan negara
Kesatuan Republik Indonesia, dihadiri oleh para pejabat lingkup
Pemerintah Daerah, unsur TNI/Polri dan para pini sepuh Kabupaten
Subang.
Dalam sambutannya Sesepuh Masyarakat Kabupaten Subang Sutedjo,
metikberatkan pada bidang pendidikan sumber daya manusia yang
merupakan tujuan yang yang sangat penting dalam upaya kemajuan suatu
daerah untuk mengisi pembangunan, "kunci pendidikan inilah yang dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat Subang, dimana sumber daya alam di
wilayah Kabupaten Subang yang amat besar belum dimanfaatkan secara
optimal", ungkap Sutedjo.
Sementara Wakil Bupati Subang Maman Yudia pada awal sambutannya
mengatakan bahwa pertemuan ini bukan semata-mata pertemuan antara
Pemerintah dan rakyatnya, melainkan pertemuan yang menuh makna
"pelepas rindu karena sulitnya kita bertemu yang disebabkan oleh
kesibukan kita masing-masing, disamping itu lanjut Maman merupakan
kesempatan untuk saling inprovisasi ketulusan hati, semoga sama-sama
bisa berjuang dan menyelesaikan berbagai persoalan yang merupakan
dinamika sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat", kata Maman.
Maman berpendapat membangun rakyat Kabupaten Subang, bukanlah sesuatu
hal yang sederhana, melainkan diperlukan kerjasama pemikiran disamping
dukungan dana yang memadai, oleh sebab itu menurut Wakil Bupati Subang
pihaknya meminta maaf apabila dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan, belum bisa memuaskan semua pihak. "kesabaran, keteguhuan
hati dalam menyelesaikan masalah ini, diharapkan akan dapat terwujud
sebagaimana cita-cita rakyat Kabupaten Subang yaitu terciptanya
kemajuan dan kesejahteraan yang memiliki kesetaraan dengan
daerah-daerah lainyang lebih maju", ungkap Wakil Bupati.
Pada kahir sambutannya Wakil bupati menekankan bahwa banyak persoalan
yang harus kita selesaikan, partisipasi rakyat Kabupaten Subang sangat
diharapkan untuk mewujudkan Subang Maju, bukan oleh orang lain, tetapi
oleh orang Subang sendiri, demikian Wakil Bupati mekkahiri
sambutannya.
Usai memberikan sambutan Wakil Bupati Maman Yudia melakukan pemotongan
Keu Ulang Tahun HUT RI ke 63 yang diserahkan kepada salah seorang
veteran pejuang kemerdekaan dan pemotongan tumpeng yang diserahkan
kepada Ketua DPRD Subang Bambang Herdadi, SH., selanjutnya para
seluruh para hadirin berkenan menikmati hidangan yang telah disediakan
dengan diiringi pegelaran Seni Tari yang di bawakan oleh siswa-siswi
SMA Negri 2 Subang sebagai penutup akhir acara.


SMA NEGRI I SUBANG GELAR SENI TARI

Mengakhiri kegiatan Riung Mumpulung dalam rangka memperingati Ulang
Tahun RI ke 63 Tingkat Kabupaten Subang yang dilaksanakan di Aula
Pemerintah Kabupaten Subang, Sabtu 16 Agustus 2008, diisi dengan acara
Seni Tari yang digelar oleh SMA Negeri I Subang.
Sekolah Menengah Atas Negeri I Subang yang saat ini merupakan salah
satu sekolah yang ada di Kabupaten Subang yang mempunyai segudang
prestasi, baik di bidang akademik, seni maupun bidang olah raga. Dari
kelebihan prestasi yang menunjol tersebut itulah, maka Pemerintah
Daerah dengan leading sektor Bagian Sosial Setda Subang mempercayakan
kepada sekolah tersebut untuk tampil menggelar seni tari dalam acara
riung mumpulung tersebut.
Dengan kepiawaiannya membawakan tarian-tarian khas sunda tersebut,
banyak diantara para undangan yang saat itu sedang menikmati hidangan
merasa terhibur, bahkan sangat memakau dengan melihat gerak ilustrasi
tarian tersebut, walaupun hanya menggelar tiga tarian.
Menurut Kepala Bagian Sosial Drs. Aminudin sebagai Penangung Jawab
Pegelaran Seni Tari tersebut mengatakan bahwa dirinya sangat puas
dengan penampilan anak SMA Negri I tersebut, "kami hanya fasilitator
dalam melakukan pembinaan juah sebelum melakukan pegelaran, hanya
dengan persiapan kurang lebih selama dua minggu, ternyata mereka telah
mampu menunjukkan kemampuannya mengisi pegelaran acara riung mumpulung
ini dengan baik dan lancar, dan siswa-siswi yang berbakat itulah yang
menjadikan suasana menjadi hidup, sehingga banyak dari kalangan
menilai penampilan siswa-siswi tersebut sangat memukau dan fantastis",
kata Aminudin.


72 WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN MENDAPAT REMISI BEBAS

Dalam rangka memperingati HUT RI ke 63 Lembaga Pemasyarakat Subang
memberikan remisi kepada 470 orang Remisi Umum Sebagian diantaranya 4
orang wanita, dan 77 orang mendapatkan Remisi Umum Seluruhnya atau
bebas. Dari 77 orang diantaranya 5 orang masih menjalani hukuman belum
membayar Subsider atau denda, sehingga yang dinyatakan bebas sebanyak
72 orang. Pemberian Remisi tersebut berdasarakan Surat Keputusan
Menteri Hukum dan HAM RI No. 4832.PS.01.04 Tahun 2008 pertanggal 17
Agustus 2008.
Menurut Kepala Lapas penghuni seluruhnya sebanyak 798 orang
diantarnya 9 orang wanita dan 17 orang anak-anak, dari 798 penghuni
lapas terdapat 138 orang tahanan, dan 660 orang narapidana, hal ini
dilaporkan Kepala Lapas Drs. Heri Yunianto Bc.Ip, mengawali kegiatan
upacara Pemberian Remisi kepada Warga Binaan Pemasyarakatan di
Lapangan Upacara Lapas Subang Minggu 17 Agustus 2008.
Pemberian remisi kepada para warga binaan pemasyarakatan tersebut
dilakukan oleh PLH Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Subang Drs.
H. Rachmat Setiawan, mewakili Bupati Subang sebagai Pemimpin Upacara
tersebut, dan juga turut hadir Ketua DPRD Subang Bambang Herdadi, SH.,
Kapolres Subang AKBP. Sugiyono, SH, Damdim 0605 Subang yang mewakili,
Dan Lanud Suryadama Kalijati yang mewakili, Batalyon Infantri 312/KH
yang mewakil, Kepala Kantor Kesbang Dedi Supriadi, S.Sos, Kabag Hukum
Kustojo, SH, dan para undangan lainnya.
Dalam amanatnya PLH Sekretaris Daerah Drs. Rachmat Setiawan
membacakan sambutan Menteri Hukum dan HAM RI mengatakan bahwa rasa
syukur dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI ke 63 merupakan milik
segenap lapisan masyarakat, khususnya para warga binaan pemasyarakatan
yang sedang menjalani pidana di Lapas dan Rutan, sebab pada hari yang
sama pemerintah memberikan apresiasi berupa pengurangan masa menjalani
pidana (Remisi) bagi mereka yang telah menunjukkan prestasi, dedikasi
dan disiplin tinggi dalam mengikuti program pembinaan dari pemerintah,
serta telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Keputusan Presiden Nomor 174
Tahun 199 tentang Remisi.
Menurut PLH Sekretaris Daerah pemberian remisi jangan dianggap
sebagai suatu bentuk kemudahan-kemudahan bagi para warga binaan
pemasyarakatan, untuk cepat bebas, akan tetapi agar dijadikan sarana
untuk meningkatkan kualitas diri dan sekaligus memotivasi diri,
sehingga dapat mendorong kembali memilih jalan kebenaran kesadaran
untuk menerima dengan baik pembinaan yang dilakukan di Lapas maupun
Rutan akan berpengaruh terhadap kelangsungan kehidupan dimasa
mendatang, sehingga masyarakat akan memberikan apresiasi dan
kepercayaan untuk dapat berada kembali di tengah-tengah masyarakat,
ungkap Rachmat.
Selanjutnya pada akhir acara tersebut PLH Sekretaris Daerah,
didampingi oleh Kepala Lapas, beserta seluruh hadirin melakukan ucapan
selamat kepada para warga binaan pemasyarakatan yang mendapat remisi.


UPACARA HUT KE 63 RI

Upacara peringatan ke 63 Kemerdekaan Republik Indonesia Kabupaten
Subang, dilaksanakan Minggu 17 Agustus 2008 di Alun-alun Kabupaten
Subang. Bertindak selaku Inspektur Upacara Wakil Bupati Maman Yudia,
S.Pd, sedangkan Komandan Upacara Kapten Yohanes Edi dari Lanud.
Suryadarma. Hadir pada acara tersebut antara lain sejumlah angota
DPRD, Komandan TNI dari berbagai satuan di Lingkungan Kabupaten
Subang, Muspida, para Asisten, para kepala SKPD, para Camat, veteran,
serta pimpinan organisasi dan sejumlah tokoh masyarakat. Upacara juga
diikuti ribuan peserta dari Korpri, TNI, Polri, pelajar, mahasiswa,
organisasi masyarakat dan beberapa unsur peserta lainya. Tepat pukul
10.00 WIB sirine berbunyi selama sekitar 60 detik menandai
detik-detik peringatan proklamasi kemerdekaan republik Indonesia.
Dalam acara yang berlangsung khidmat tersebut secara bergiliran Dandim
0605 Letkol. CZI Drs. Surung Manurung membacakan teks pancasila,
Kapolres AKBP Drs. Sugiono, SH membacakan teks pembukaan Undang-undang
Dasar 1945 dan teks proklamasi dibacakan Ketua DPRD H. Bambang
Herdadi, SH.
Sebelumnya, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dalam formasi
tujuh belas, delapan dan empat lima di bawah koordinator pelatih
Lettu. Guruh dari Yonif 312 Kala Hitam tampak tegap dan sempurna
melakukan tugas pengibaran duplikat bendera Pusaka. Segenap peserta
upacara nampak hening mengikuti saat-saat pembukaan bendera merah
putih.
Wakil Bupati Maman Yudia, S.Pd dalam sambutannya mengungkapkan bahwa
proklamator Soekarno-Hatta selayaknya dijadikan sebagai sosok teladan
yang patut ditiru. Mereka, kata Wabup telah menunjukan bagaimana
memegang teguh komitmen dalam berpolitik maupun dalam pengelolaan
negara. Menyingung mengenai kondisi Kabupaten Subang dalam masa
kepemimpinannya yang memasuki usia tahun ke lima, Wabup menyadari
bahwa meskipun berbagai upaya telah dilakukan dalam membangun
Kabupaten Subang, tetapi masih jauh dari yang diharapkan. "Pemekaran
kecamatan, pembangunan sarana kesehatan, sarana pedidikan dan berbagai
pembangunan infra struktur lainnya terus menerus dilakukan, tetapi
disadari bahwa hal itu belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat" kata
Wabup. Untuk itu ia mengajak agar segenap komponen masyarakat bahu
membahu, bersatu padu dengan pemerintah untuk terus membangun
Kabupaten Subang. Persatuan dan kesatuan kata Wabup juga penting tetap
di jaga mengingat dalam beberapa bulan ke depan Kabupaten Subang akan
mengadakan Pemilihan Umum Bupati dan wakil Bupati Subang yang untuk
pertama kalinya akan langsung dipilih oleh masyarakat. Berkaitan
dengan hal tersebut Wabup meminta kepada lembaga penyelenggara pemilu
agar bekerja lebih keras agar proses Pemilu tersebut dapat berjalan
dengan tertib jujur dan adil.

--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718

Jumat, 15 Agustus 2008

BERITA HUMAS SUBANG

GEMA PRAMUKA 38

Ratusan anggota pramuka, Senin, 11 Agustus mengikuti upacara pembukaan Gema Pramuka ke 38 Kwartir Ranting (kwaran) Subang. Mereka terdiri dari 13 utusan sekolah tingkat pertama, 72 utusan tingkat sekolah dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan 20 utusan sekolah tingkat lanjutan atas. Kegiatan yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Rangga Wulung direncanakan akan berlangsung selama lima hari mulai 11 hingga 15 Agustus 2008.
Menurut informasi dari panitia pelaksana, Restu Mutiara, S.Pd sejumlah acara akan melengkapi kegiatan gema ini, antara lain setiap pagi acara akan dimulai dengan siraman rohani yang harus diikuti seluruh peserta. Disamping itu sebagian peserta juga akan mengikuti kegiatan pentas seni, pidato maupun baca puisi. Disamping itu acara juga akan dilengkapi dengan api ungun. Sedangkan pada puncaknya akan dilaksanakan peringatan Hari Ulang Tahun ke 47 Pramuka.
Pada hari pertama menjelang pembukaan nampak berbagai fasilitas pendukung kegiatan seperti MCK maupun air bersih sudah nampak tersedia. Air bersih antara lain menggunakan salah satu mata air yang tersedia di lingkungan sekitar perkemahan Rangga Wulung. Demikian pula dengan fasilitas penerangan, nampak petugas PLN tengah memasang instalasi penerangan disejumlah titik di lokasi perkemahan.
Camat Subang Drs. H. Asep Nuroni, M.Si selaku Ka. Kwaran Subang nampak beberapa saat sebelum pembukaan mengunjungi lokasi perkemahan. Setelah melihat-lihat beberapa lokasi perkemahan dari tingkat SD, SLTP maupun SLTA, camat nampak cukup puas dengan persiapan panitia yang sudah dilakukan. Ia berharap seluruh kegiatan dapat terlaksana dengan baik terutama menyangkut keamanan dan kenyamanan seluruh peserta. Kepada panitia ia menitipkan agar seluruh peserta dapat dilayani dengan baik dan dapat pulang dengan membawa kenangan yang baik untuk bekal di masa depan bagi seluruh angota paramuka.

PEMBUKAAN GEMA PRAMUKA

Gema Pramuka ke 38 Kwartir Ranting Subang, sekitar jam 15 sore Senin 11 Agustus 2008 resmi dibuka. Upacara pembukaan yang dilaksanakan di lapang Bumi Perkemahan Rangga Wulung dipimpin Ka.Kwaran Subang H. Asep Nuroni y dan diikuti seluruh peserta Gema.
Restu Mutiara, S.Pd ketua Pelaksana dalam laporanya mengungkapkan tujuan dilaksanakannya kegiatan gema ini antara lain memupuk kemandirian, keterampilan dan menumbuh kembangkan sikap tanggung jawab setiap anggota pramuka serta menghayati nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sementara itu Ka Kwarcab Kabupaten Subang Drs.H. Bambang Heryanto, M.Si, meminta kepada seluruh pembina dan peserta Gema, agar dalam mengikuti seluruh proses kegiatan dapat terlaksana dengan baik maka dibutuhkan kesiapan hati, fikiran disamping ketahanan fisik. "Sebagai anggota pramuka hendaknya bersyukur pada Tuhan karena dapat mengikuti kegiatan yang penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan,persatuan dan kesatuan ini" kata Ka.Kwarcab. Dihadapan peserta upacara penegak, penggalang dan siaga, dikatakan organisasi kepramukaan adalah organisasi yang konsisten membina generasi muda. Ia melanjutkan dengan ditempa dilapangan seperti kegiatan gema ini diharapkan pramuka dapat melahirkan calon pemimpin yang komprehensif dan bermanfaat bagi bangsa, negara maupun agama.
Menyinggung mengenai postur pramuka saat ini Ka. Kwarcab mengungkapkan bahwa sosok pramuka tidak dapat hanya dilihat dari seragam dengan berbagai atribut yang melekat didalamnya. Lebih dari itu sosok pramuka dapat dilihat dari sikap dan perbuatan sesuai dengan yang tertuang dalam Dasa Dharma maupun dalam Tri Satya. Ditekankan hendaknya anggota pramuka mampu mengamalkan salah satu butir dasa darma yaitu suci dalam perkataan dan perbuatan. Dengan mengamalkan ini ia sangat yakin akan membawa ketenangan dalam hidup.
Gema Pramuka ke 38 Kecamatan Subang akan berlangsung selama lima hari mulai 11 hingga 15 Agustus 2008.

SAAT MENUNGGU, SAAT BERBAGI RASA

Kurang lebih satu jam Bupati Subang Eep Hidayat menunggu dimulainya Seminar Sehari yang digelar oleh Media Surat Kabar Radar Karawang Perwakilan Subang dalam peringatan Ulang Tahunnya yang ke empat, di Gedung Wisma Karya Subang 12 Agustus 2008.
Eep hadir pukul 09.00 WIB tepat sesuai jadwal yang telah ditentukan panitia, atas undangan panitia sebagai pembicara pada seminar tersebut yang bertemakan bedah budaya Subang. Walaupun waktu pelaksanaan molor satu jam, Eep tetap setia menunggu persiapan yang dilakukan panitia dan kehadiran para peserta seminar lainnya.
Kehadiran Eep pada setiap kesempatan selalu mengundang perhatian masyarakat, termasuk salah seorang pengemis dengan membawa bocah kecil seorang cucunya datang menghampiri Bupati yang sedang asyik ngobrol dengan beberapa peserta seminar.
Eep yang dikenal seorang pejabat yang selalu dekat dengan seluruh lapisan masyarakat dan dikenal dengan jiwa merakyatnya, tidak menunjukkan rasa malu atau sungkan ketika didatangi pengemis tersebut. Malahan Ia minta pengemis tersebut untuk memainkan alat musiknya, "coba mainkan musiknya, pak", kata Eep.
Tak ayal lagi pengemis itupun memainkan alat musiknya. Dengan sebuah seruling Ia melantunkan lagu khas sunda, anak kecil itupun menari mengikuti irama yang dilantunkan kakeknya. Suatu pertunjukan menarik hingga mengundang perhatian para pengunjung.
Usai pengemis melakukan pertunjukkannya saat itupun Eep memberikan selembar uang sebagai balas jasa dan Eep sempat menanyakan keberadaan pengemis tersebut. Maka terjadilah komunikasi antara seorang pejabat dengan pengemis. Kejadian tersbut saat ini sangat langka ditemui. Eep disaat menunggu, saat berbagi rasa dengan siapapun.

SEMINAR SEHARI BEDAH BUDAYA SUBANG

Pendekatan budaya diperlukan dalam pembangunan. Melalui pembangunan yang berlandaskan budaya diharapkan proses pembangunan tersebut akan berlangung dengan mudah diterima dan sejuk. Kabupaten Subang memiliki banyak jenis kesenian yang merupakan salah satu komponen budaya namun saat ini banyak dari generasi muda kurang mengenal dan kurang memahami kekayaan seni tersebut. Untuk itu diperlukan suatu upaya misalnya dengan cara memasukan dalam kurikulum sekolah. Demikian antara lain mengemuka dalam acara Seminar Sehari Bedah Budaya Subang yang diselengarakan Surat Kabar Radar Karawang Perwakilan Subang, Selasa 12 Agustus 2008.
Acara yang berlangsung di Wisma Karya tersebut menghadirkan pembicara, Drs. Eep Hidayat, M.Si yang didaulat sebagai Lurah Komunitas Budaya Subang, Prof. Dr. Endang Caturwati guru besar Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung. Drs. Kadar dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan H. Edih tokoh seni budaya Kabupaten Subang.
Dikatakan Eep Hidayat, bahwa gotong royong merupakan salah satu budaya yang memiliki akar kuat dalam masyarakat. Melalui cara kerja bersama dalam melaksanakan suatu pekerjaan terbukti mampu menghasilkan kerja yang efisien. Namun demikian cara kerja gotong royong perlu mendapatkan sentuhan teknologi atau ilmu. Melalui perpaduan ini diharapkan hasil kerja akan lebih maksimal. Dalam kesempatan tersebut Eep juga menyebutkan dua klasifikasi budaya,yakni apa yang disebutnya sebagai budaya spesifik seperti bahasa dan pakaian. Yang ke dua adalah budaya dinamis yakni suatu kondisi dimana terdapat perubahan yang sesuai dengan perkembangan kemajuan dan tuntutan zaman. Ia mencontohkan adanya sebagian masyarakat yang cenderung berharap menjadi buruh "Dalam budaya dinamis ini masyarakat seperti itu hendaknya di dorong untuk mengubah pandangan dari mental kuli menjadi bermental wirausahawan", ungkap Eep.
Sementara itu Prof. Endang yang menyampaikan materi mengenai "kaulinan barudak" mengidentifikasi banyaknya seni kaulinan barudak yang saat ini kurang diminati lagi. Hal itu menurutnya disebabkan oleh adanya pengaruh perkembangan teknologi. Ia berpendapat sesunguhnya kaulinan barudak memiliki pengaruh terhadap perkembangan motorik, psikomotorik maupun kemampuan bersosialisai. Dari hasil pengamatanya selama ini di Kabupaten Subang, Endang memuji Pemerintah Kabupaten Subang telah memiliki kebijakan yang baik dalam memelihara berbagai kesenian dan budaya tradisional.
Dalam acara yang dihadiri puluhan peserta itu, dua pembicara lainnya mengungkapkan mengenai sejarah singkat Kabupaten Subang dan Kesenian Gotong Sisingaan yang merupakan seni asli Kabupaten Subang.

PEMBINAAN KORPRI

Korpri hendaknya mampu menentukan sikap proporsional dalam segala hal termasuk dalam pemilihan umum baik pemilihan bupati dan wakil bupati Subang maupun dalam pemilihan umum legislatif tahun 2009 yang akan datang. Korpri juga diharapkan tidak terjebak dalam kepentingan politik tertentu, meskipun demikian Korpri tetap memiliki hak politik seperti hak suara dalam pemilu. Demikian antara lain Wakil Bupati Maman Yudia, S.Pd selaku dewan penasehat Korpri dalam amanatnya didepan ratusan pengurus unit Korpri Kecamatan dan Dinas Instansi, Rabu, 13 Agustus 2008. Wabup mengungkapkan, Sebagai Pegawai Negeri Sipil Korpri saat ini hendaknya memiliki 3 kondisi dasar, yakni : Profesionalisme, netralitas dan kesejahteraan.
Ketiga komponen tersebut menurut Wabup merupakan satu kesatuan yang utuh. "Apabila 3 kondisi dasar itu dimiliki Anggota Korpri, disertai dengan sikap jujur, memiliki keyakinan dan semangat tinggi maka sebagai salah satu komponen masyarakat Kabupaten Subang, Korpri akan dapat membawa kemajuan daerah", kata Wabup.
Sementara itu Ketua Korpri Kabupaten Subang Drs. H. Bambang Heryanto, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa Organisasi Korpri saat ini terus menerus membina anggotanya untuk memperteguh nilai-nilai yang berlaku dalam organisasi. Dikatakan Korpri saat ini memiliki tugas utama dalam mendukung terwujudnya clean goverment.
Sementara itu dalam sesion tanya jawab beberapa anggota korpri menanyakan mengenai rendahnya kesejahteraan Korpri. Menjawab pertanyaan itu ketua Korpri menjelaskan kesejehteraan hendaknya tidak hanya diukur dari banyaknya materi. Ketenangan, kebebasan spiritual dan kebebasan dalam menentukan sikap juga merupakan kesejahteraan.


RAPAT EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Sekitar dua ratus kepala desa dan kepala kelurahan, Kamis 14 Agustus 2008 mengikuti rapat evaluasi penyelenggaraan pemerintahan. Rapat dipimpin Wakil Bupati Maman Yudia, S.Pd yang didampingi Asisten Tata Pemerintahan Aseng Junaedi dan Kabag Pemerintahan Drs. Ading Suherman, M.Si. Tiga pokok bahasan yang diungkap dalam kesempatan tersebut antara lain mengenai pemerintahan desa, Keuangan Desa, dan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Subang.
Mengenai penyelenggaraan desa, Wabup memandang perlu dilakukan pembinaan secara terus menenerus kepada Kepala desa maupun seluruh perangkatnya. Hal ini menurut Wabup mengingat dinamika kepemimpinan di tingkat desa maupun di tingkat kabupaten dan nansional sangat mempengaruhi pemnyelenggaraan pemerintahan. Disamping itu pembinaan tersebut juga sangat strategis mengingat tuntutan dan kebutuhan masyarakat sangat besar. Menyinggung mengenai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dalam triwulan 3 ini Wabup mengungkapkan keprihatinan mengingat dari target 75% pemasukan PBB, masih jauh tercapai dengan rata–rata kecamatan baru mencapai antara 20% hingga 40 %. Berbagai permasalahan menyangkut rendahnya pemasukan PBB ini diungkapkan beberapa kepala desa, antara lain karena gagalnya panen akibat kekeringan.
Sementara itu menyangkut penyelengaraan pemerintahan yang dikaitkan dengan pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati Subang, Wabup menilai saat ini situasi dinilai kondusif. Menyinggung mengenai pencalonan Bupati Drs. Eep Hidayat,M.Si dan beberapa pejabat lainya, meskipun dikatakan sebagai masa transisi ,namun dinilai tidak mempengaruhi penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Subang, " Saya tegaskan Pemerintahan Kabupaten Subang saat ini jalan terus, tidak ada masalah" tegas Wabup. Dikatakan setiap kepala desa/kelurahan hendaknya tidak mudah terombang ambing dengan wacana yang berkembang, termasuk soal transisi kepemimpinan. Wabup meminta agar setiap dinamika yang berkembang disikapi dengan arif dan menggunakan perangkat peraturan yang berlaku dalam menghadapi berbagai permasalahan.
Menyangkut kesejahteraan aparatur desa Wabup memahami bahwa saat ini masih sangat terbatas. Dikatakan pemerintah daerah akan terus mengkaji kemungkinan peningkatan kesejahteraan dimaksud. Berkaitan dengan akan adanya pengangkatan Sekretaris Desa menjadi CPNS, dikatakan ini merupakan salah satu langkah dalam peningkatan kinerja perangkat desa termasuk peningkatan kesejahteraan aparat desa. Namun menurut wabup pengangkatan ini akan dilakukan secara bertahap.







--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718

Kamis, 07 Agustus 2008

BERITA HUMAS PEMKAB. SUBANG




--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718