Jumat, 19 September 2008

Teddy Widara telah mengirim Permintaan Menjadi Teman hi5 kepadamu

hi5 Invitation
 
Ke:
Arsip.berita.humas

Dari:
Teddy Widara

Aku ingin menambahkan dirimu sebagai teman di hi5. Klik tombol di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut.

 
------------------------------------------------------
Copyright 2002-2008 Hi5 Networks, Inc. All rights reserved.
55 Second Street, Suite 300, San Francisco, CA 94105
Ketentuan Privasi | Tidak Berlangganan | Persyaratan Layanan

Kamis, 04 September 2008

BERITA HUMAS PEMKAB. SUBANG

1. TARHIB RAMADHAN 1429 H

Sekitar 3000 peserta dan warga Kabupaten Subang mengadakan Tarhib
Ramadhan 1429 H yang dipusatkan di Gedung Wisma Karya Minggu 31
Agustus 2008. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara dalam rangka
mengisi Ramadhan 1429 H. Acara yang dilaksaakan oleh salah satu partai
politik ini dihadiri oleh Wakil Bupati Subang Maman Yudia, Sekretaris
Daerah Drs. Bambang Heryanto, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Dr. Alma
Luciaty M.Kes, M.Si, M.H.Kes., Ketua DPD PKS Kab Subang, Ir. Nurul
Fatoni, Ketua DPW PKS Jabar, Taufiq Ridho.
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara, Muhammad Yusuf, mengatakan bahwa
kegiatan ini sebagai ungkapan rasa gembira dalam menyambut kedatangan
Bulan Ramadhan. Kegiatan Tarhib Ramadhan ini juga sekaligus
mempromosikan da'wah ke berbagai bidang. Bahwa da'wah tidak hanya
sebatas fiqih belaka, tetapi juga politik bisa menjadi lahan da'wah
dan ibadah. Oleh karena itu sejalan dengan Bulan Ramadhan sekarang
yang kebetulan berdekatan dengan proses Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
Hal yang sama dikemukakan oleh Ketua DPD PKS Subang, Nurul Fatoni
menyatakan latar belakang diadakannya kegiatan Tarhib Ramadhan adalah
sebagai ungkapan rasa gembira dalam menyambut kedatangan Bulan
Ramadhan. Karena menurutnya, sesuai dengan keterangan dari Rasul SAW
bahwa barangsiapa yang bergembira menyambut kedatangan haram disentuh
api neraka. Kegiatan ini Tarhib Ramadhan ini juga sebagai mengingatkan
kepada umat muslim akan pentingnya meningkatkan amal ibadah di bulan
Ramadhan. Karenan berbagai keutamanaan Ramadhan sebagai medan
perjuangan sehingga Allah memberikan balasan berlipat bagi amal
ibadah.
Sementara itu Bupati Subang Maman Yudia dalam sambutannya
mengungkapkan rasa gembira akan segera tiba bulan Ramadhan. Sesuai
sabda Rasul SAW tentang keutamaan bulan Ramadhan. "Sebagaimana
disabdakan oleh Rasulullah SAW, bahwa di bulan ini Allah SWT membuka
semua pintu Rahmat-Nya. Semua Dosa diampuni dan pahala
dilipatgandakan. Peluang amalan kebajikan mendapatkan tempat lebih
dibulan Ramadhan," kata Wakil Bupati.
Momentum Ramadhan menjadi media meningkatkan amalan kebajikan. Pada
Bulan Ramadhan nanti, ajak Bupati, setiap warga dan kaum muslimin
supaya menjalankan ibadah shaum dengan diikuti amalan lainnya seperti:
sholat tarawih, tilawah Qur'an, dan meningkatkan shodaqoh pada fakir
miskin. serta tidak melupakan zakat fitrah menjelang Idul Fitri.
Maman juga berpesan untuk memanfaatkan Bulan Ramadhan dengan
sebaik-baiknya. Karena bulan Ramadhan berlangsung hanya satu bulan
dalam setahunnya. Tidak ada jaminan kita akan bertemu Ramadhan tahun
depan. "Marilah kita nikmati bulan penuh rahmat dan ampunan ini dengan
amalan kebajikan. disertai niat tulus ikhlas hanya berharap pahala
dari Allah SWT," tegasnya.
Tidak lupa kepada para pengusaha restoran, rumah makan, dan tempat
hiburan, Wabup mengharapkan, supaya bisa menyesuaikan waktu kerja.
untuk memberikan kesempatan pada kaum muslimin yang menjalan ibadah
puasa dengan khusyu'.

Pemilu yang Aman dan Kondusif
Wakil Bupati Maman Yudia menyatakan harapan pada PKS sebagai salah
satu infrastruktur politik di Kabupaten Subang untuk meningkatkan
kualitas sosial masyarakat Subang. Melalui kegiatan Tarhib Ramadhan
yang diprakarsai oleh PKS Subang bisa mencetak pribadi-pribadi tangguh
yang Rahmatan lil 'alamin. Sehingga pembangunan di Kabupaten Subang
memberikan manfaat bagi Warga Subang khususnya dan Bangsa Indonesia
pada umumnya.
Wabup mengingatkan bahwa Bulan Ramadhan kali ini berdekatan dengan
kegiatan Pesta Demokrasi Rakyat Subang, Pikada Bupati yang pertama
kali dilakukan secara langsung. Pemerintah Subang, kata Maman,
mengharapkan kegiatan pesta demokrasi bisa berlangsung aman, tertib,
dan kondusif sebagaimana telah ditunjukkan Rakyat Subang saat pilkada
Gubernur Jawa Barat beberapa bulan lalu. Sehingga Pilkada Jawa Barat
dinobatkan oleh KPU sebagai Pilkada paling kondusif se-Indonesia.
"Hal ini merupakan kebangaan bagi kita semua termasuk Rakyat Subang
sebagai bagian dari Propinsi Jawa Barat," tegas Maman yang langsung
disambut pekik Takbir para pendengar.
Bertepatan dengan kegiatan Tarhib Ramadhan diharapkan memberikan
hikmah pada proses Pilkada untuk meningkatkan ukhuwah melalui kegiatan
yang produktif dan kondusif. Pemerintah Subang beharap selama proses
Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Periode 2008-2013 nanti bisa
melahirkan kesejahteraan Rakyat Subang, kata Wabib mengakhiri
sambutannya.

Pawai Keliling Kota Subang
Kegiatan Tarhib diakhiri dengan melakukan pawai keliling kota Subang
dengan berjalan kaki dan menggunakan kendaraan bermotor. Kegiatan
mendapatkan sambutan masyarakat sekitar secara antusias.
Rute yang ditempuh kurang lebih sekitar 7 km. Mulai dari Wisma Karya
dan berakhir di Pasar Panjang.
Pawai mendapatkan pengamanan dari Pihak Polres Subang dan dibantu
DLLAJR. Nampak sepanjang jalan yang dilalui pawai mendapatkan
penjagaan terutama pada titik perempatan dan pertigaan serta pusat
keramaian.


2. PEJABAT PEMKAB SUBANG TES URINE

Sejumlah Pejabat Pemerintah Kabupaten Subang Senin 1 September 2008
melakukan test urien di Ruang Rapat Bupati Subang. Tes dilakukan atas
kerjasama Polres Subang dengan Pemerintah Kabupaten Subang, juga
melibatkan Laboratorium Medika Subang sebagai pelaksana teknis.
Menurut Wakil Bupati Subang Maman Yudia menjelaskan bahwa tes urine
dilakukan merupakan sebuah bukti nyata keseriusan pemerintah dalam
memerangi narkoba. "Kami ingin membuat sebuah gebrakan baru di
Kabupaten Subang dalam memberantas peredaran narkoba dikalangan para
pejabat daerah, hal ini dilakukan kepada seluruh pimpinan, karena ada
indikasi mengkonsumsi barang tersebut", kata Wabub.
Pada kegiatan tes urine saat itu berhasil melayani 32 pejabat
pemerintah. Nampak hadir pada kegiatan tersebut Ketua DRPD Kabupaten
Subang Bambang Herdadi, SH, Kapolres Subang AKPB Drs. Sugiyono, SH,
Plh Sekretaris Daerah Drs. Lugaya Muchtar, M.Si, dan para Asisten
Daerah serta Kepala Dinas dan para Kepala Bagian lingkup Sekretaris
Daerah Kabupaten Subang.
Usia pelaksanaan tes urine, Kapolres Subang menjelaskan bahwa rencana
tes urine sudah sejak dulu, namun baru kali ini dapat dilakukan.
Menurut Sugiyono hasil dari tes tersebut, pihaknya akan menunggu hasil
penelitian dari laboratorium, "Kalau ada pejabat yang positif
mengkomsumsi narkoba, maka kita akan melanjutkan proses hukum", tegas
Kapolres.
Dikatakan Kapolres bahwa narkoba menjadi musuh bersama yang harus
diberantas dan pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk turut
menjalin kerjasama dalam melakukan pemberantasan narkoba, tegas
Kapolres.

3. PARIPURNA DPRD TETAPKAN RPJPD 2005-2025

Rapat paripurna DPRD Kabupaten Subang Rabu 3 September, secara bulat
menyetujui penetapan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah ( RPJPD) 2005-2025 menjadi RPJPD Kabupaten Subang. Rapat
dipimpin Ketua DPRD H. Bambang Herdadi, SH, dihadiri 30 anggota DPRD,
Wakil Bupati Maman Yudia, S.Pd dan sejumlah perwakilan TNI serta
beberapa pimpinan Satuan kerja perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan
Pemerintahan Kabupaten Subang.
Usai mendengarkan laporan panitia khusus yang membahas RPJPD tersebut
ke Lima fraksi DPRD secara bulat menyatakan menerima rancangan RPJPD
tersebut dan mengusulkan untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah
Kabupaten Subang. Meskipun demikian dalam kesempatan menyampaikan
pandangan fraksi-fraksi di DPRD pada intinya berharap agar RPJPD
Kabupaten Subang 2005-2025 secara konsisten dijadikan bahan rujukan
dalam membuat program kerja Pemerintahn Kabupaten Subang, karena
fraksi-fraksi DPRD berpendapat bahwa RPJPD tersebut telah sesuai
dengan visi dan misi Kabupaten Subang. Disamping itu dikatakan
fraksi-fraksi bahwa berdasarkan realita masyarakat secara umum maka
titik berat pembangunan tetap bertumpu pada bidang pendidikan,
kesehatan, daya beli dan peningkatan infrastruktur.
Mengawali sambutan dalam acara tersebut, Wakil Bupati menjelaskan
bahwa kapasitasnya dalam kesempatan tersebut adalah sebagai wakil
Bupati, yang melaksanakan tugas-tugas Bupati. Dengan demikian maka
sejak Bupati Drs. Eep Hidayat, M.Si mencalonkan diri menjadi Bupati
Subang secara estapet tonggak kepemimpinan dipegang oleh Wakil Bupati.
"Dengan demikian maka tidak ada stagnasi kepemipinan atau kekosongan
kepemimpinan di Subang" kata Wabup. Menyangkut pembahasan RPJPD,
kepada Pansus dan seluruh fraksi Wabup menyampaikan terima kasih
seraya berharap Kabupaten Subang akan lebih berkembang di masa yang
akan datang.
Rapat paripurna yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut diakhiri
dengan penandatanganan naskah penerimaan RPJPD 2005-2025 oleh ketua
DPRD H. Bambang Herdadi,SH yang selanjutnya di serahkan kepada Wakil
Bupati.

4. KUNJUNGAN PASIS KSPS


Wakil Bupati Subang Maman Yudia, S.Pd Rabu 3 September 2008 menerima
10 Perwira Siswa TNI Angkatan Darat. Penerimaan berlangsung di Aula
Pemerintah Kabupaten Subang yang disaksikan Ketua DPRD H. Bambang
Herdadi, SH. Dandim 0605 Letkol.Czi Surung Manurung Asda I Aseng
Junaedi, Kepala Bapeda Ir Besta Besuki, Kepala Dinas Pekerjaan Umum H.
Dondon Rodiatun BE, S.Sos dan sejumlah Kepala Bagian di lingkungan
Setda Subang serta sejumlah organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat
Kabupaten Subang.Kedatangan para perwira siswa (pasis) berpangkat
Kolonel tersebut dalam rangka pelaksanaan Kuliah Kerja Dalam Negeri
(KKDN) Pasis Kursus Sistem Pertahanan Semesta (KSPS) tahun 2008.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati (Wabup) mengungkapkan
kegembiraan atas dipilihnya Kabupaten Subang sebagai tempat
pelaksanaan KSPS. Wabup dalam kesempatan tersebut secara ringkas
menyampaikan mengenai kondisi umum wilayah Kabupaten Subang,
"Kabupaten Subang yang saat ini terdiri dari 30 kecamatan merupakan
wilayah yang memiliki keragaman seni, budaya, maupun geografis dan
kekayaan alam yang melimpah" kata Wabup. Wilayah yang relatif luas dan
memiliki garis pantai yang cukup panjang menurut Wabup cocok sebagai
salah satu tempat untuk studi teritorial.
Ir. Besta Besuki Kepala Bapeda Kabupaten Subang dalam presentasinya
dihadapan para pasis antara lain menyampaikan profil Kabupaten Subang.
Dikatakan Kabupaten Subang berada pada jalur segitiga strategis antara
Jakarta dan Cirebon yang merupakan jalur yang sangat dinamis. Subang
juga menurutnya dikenal sebagai miniatur Jawa Barat karena memiliki
geografis yang terdiri dari tiga karakter, yaitu pegunungan, pedataran
dan daerah pantai. Salah satu khas yang dimiliki Kabupaten Subang
secara strategis adalah adanya tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu,
Cipunagara, Ciasem dan DAS Cilamatan.
Acara penerimaan Pasis KSPS yang berlangsung di Aula Pemerintah
Kabupaten Subang tersebut ditandai dengan penyerahan cinderamata dari
ketua pasis Kolonel Kavaleri Agus Suharto S.Ip kepada Wakil Bupati.
Sementara itu dari Pemerintah Kabupaten Subang menyerahkan sejumlah
buku profil daerah kabupaten Subang. Menurut jadwal, usai penerimaan
seluruh peserta akan mengunjungi Pertamina Cidahu dan Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi Sukamandi (BPTP)

5. PENETAPAN NOMOR URUT CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI

Melalui Rapat Pleno terbuka KPU Kabupaten Subang, akhirnya menetapkan
nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Subang Tahun 2008,
kepada 6 (enam) pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang mengikuti
Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati secara langsung yang akan
digelar bulan Oktober mendatang. Rapat yang dipimpin Ketua KPU H.R.
Sy. Husen Hardjadinata SH, berlangsung hari Selasa 3 September 2008 di
Gedung KPU Kabupaten Subang
Disaksikan oleh para pejabat pemerintah, para pengurus
partai/simpatisan dari masing-masing balon, dan para wartawan dari
berbagai mass media, serta masyarakat yang melihat langsung penetapan
nomor urut, juga nampak hadir Wakil Bupati Subang Maman Yudia beserta
anggota DPRD Kabupaten Subang.
Sebelum penetapan nomor urut pasangan calon, masing-masing pasangan
calon diberi kesempatan oleh pimpinan rapat untuk memilih secara
demokrasi sesuai urutan kehadiran. Pasangan H. Kusbini dan H. Sri
Hernanto Kukuh berkesempatan mengambil nomor undian yang pertama,
disusul pasangan Eep Hidayat dan Ojang Sohandi, selanjutnya pasangan
Hj. Imas Aryumningsih & Primus Yustisio, kemudian pasangan H. Bambang
Heryanto dan Hj. Alma Lucyati, seterusnya Pasangan Diding Kurniawan
dan H. Hasyim dan terakhir pasangan KH. Akhmad Djuanda dan Nandang
Sudrajat.
Saat pengambilan undian, terdengar suara yel-yel dari pada pendukung
dan para simpatisin masing-masing mengiringi pasangan tersebut memilih
nomor undian yang telah disediakan, saat itu juga seluruh pasangan pun
berjejer dan secara serentak masing-masing pasangan membuka undian
nomor urut secara langsung.

Hasil Undian Nomor Urut
Dari hasil pengambilan undian nomor urut, maka ditetapkan nomor urut
Pasangan H. Kusbini & H. Sri Hernanto Kukuh memperoleh nomor urut 3
(tiga), Pasangan Eep Hidayat & Ojang Sohandi memperoleh nomor urut 1
(satu), Pasangan Hj. Imas Aryumningsih & Primus Yustisio memperoleh
nomor urut 2 (dua), Pasangan H. Bambang Heryanto & Hj. Alma Lucyati
memperoleh nomor urut 4 (empat), Pasangan Diding Kurniawan & H. Hasyim
memperoleh nomor urut 6 (enam), dan Pasangan KH. Akhmad Djuanda &
Nandang Sudrajat memperoleh nomor urut 5 (lima).
Rapat Pleno terbuka KPU, diakhiri dengan menegaskan kembali hasil
perolehan penetapan nomor urut dan dukungan partai politik
masing-masing balon oleh KPU, antara lain Pasangan H. Kusbini & H. Sri
Hernanto Kukuh Nomor urut 3 (tiga) didukung oleh PKB, PKPB, PBR, PNUI,
PDK, PSI, PBSD, dan PNI Marhaein, Pasangan Eep Hidayat & Ojang Sohandi
Nomor Urut 1 (satu) didukung oleh PDI Perjuangan, Pasangan Hj. Imas
Aryumningsih & Primus Yustisio Nomor Urut 2 (dua) didukung oleh Partai
Golkar, PAN, Partai Demokrat dan PKP, Pasangan H. Bambang Heryanto &
Hj. Alma Lucyati Nomor Urut 4 (empat) didukung PKS dan PPP. Sedangkan
pasangan Diding Kurniawan & H. Hasyim Nomor Urut 6 (enam), dan
Pasangan KH. Akhmad Djuanda & Nandang Sudrajat Nomor Urut 5 (lima),
masing-masing merupakan pasangan yang mendapat dukungan dari
perseorangan.

Kekayaan para balon

Sehari sebelumnya Senin tanggal 2 September 2008 KPUD Kabupaten
Subang mengumumkan penetapan dan daftar kekayaan balon. Menurut Ketua
KPU H.R. Sy. Husen Hardjadinata SH usai melakukan rapat pleno KPUD
tentang penetapan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Subang Tahun 2008 ditetapkan 6 pasangan calon yang telah melengkapi
persayaratan sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Subang,
"Berdasarkan hasil perbaikan yang dilakukan oleh pasangan calon, baik
dari perseorangan maupun partai politik, seluruh pasangan calon
sebanyak 6 pasangan berhak menjadi peserta pada Pemilu Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Subang yang akan di gelar Bulan Oktober 2008
mendatang", kata Husen.
Sementara mengenai daftar kekayaan yang dimiliki para calon Bupati dan
Wakil Bupati yang telah ditetapkan, secara berutan seseuai besarnya
jumlah harta yang dimiliki, antara lain :
1. Pasangan Hj. Imas Aryumningsih & Primus Yustisio tercatat sebagai
pasangan terkaya dengan total kekayaan sebesar Rp 56.660.500.000,-,
antara lain kekayaan dari calon Bupati Hj. Imas aryuningsih sebesar Rp
23.235.000.000,- dan calon Wakil Bupati Primus Yustisio sebesar Rp
33.425.500.000,- . Total kekayaan ini belum termasuk jumlah harta
dalam mata uang US dolar sejumlah US$ 7.500,-.
2. Pasangan Diding Kurniawan & H. Hasyim, total kekayaan sebesar Rp
19.323.662.802,-, antara lain total kekayaan yang berasal dari calon
Bupati Diding Kurniawan sebasar Rp 15.330.802.802,- dan besar harta
kekayaan calon Wakil Bupati H. Hasyim total kekayaannya sebasar Rp
3.992.860.000,-.
3. Pasangan H. Bambang Heryanto & Hj. Alma Lucyati, total kekayaan
sebesar Rp 6.184.656.979, jumlah tersebut berasal dari total kekayaan
calon Bupati H. Bambang Heryanto sebesar Rp 4.288.098.000,- dan besar
harta kekayaan calon Wakil Bupati Hj. Alma Lucyati besar harta
kekayaan sebesar Rp 1.896.558.979,-. Total kekayaan tersebut belum
termasuk harta kekayaan Hj. Alma Lucyati yang berbentuk mata uang US
dólar sebesar US$ 15.484.
4. Pasangan KH. Akhmad Djuanda dan Nandang Sudrajat, dengan total
harta kekayaan sebasar Rp 5.280.000.000,-, yang terdiri dari besar
harta kekayaan calon Bupati KH. Akhmad Djuanda sebesar Rp.
4.605.000.000,-, dan harta kekayaan Calon Wakil Bupati Nandang
Sudrajat sebesar Rp 675.000.000,-.
5. Pasangan Kusbini dan H. Sri Ernanto dengan total kekayaan sebesar
Rp 3.052.416.525,-, berasal dari Calon Bupati H. Kusbini dengan jumlah
harta kekayaan sebesar Rp 1.100.507.300,- dan calon Wakil Bupati H.
Sri Ernanto dengan jumlah harta kekayaan sebesar Rp 1.951.909.225,-.
6. Sedangkan pasangan incumbent Eep Hidayat dan Ojang Sohandi
merupakan jumlah harta kekayaan terkecil dari 6 pasangan, dengan total
harta kekayaan sebesar Rp 1.713.843.281,-, antara lain terdiri dari
calon Bupati Eep Hidayat jumlah harta kekayaan sebesar Rp
1.018.400.981,-, dan dari calon Wakil Bupati Ojang Sohandi dengan
besar harta kekayaan sebesar Rp 695.442.300,-.

6. RAKOR MENJELANG HARI RAYA IDUL FITRI


Sembilan bahan pokok, petasan dan arus mudik selama bulan Ramadhan
1429 H dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, menjadi item pembahasan
dalam rapat koordinasi antara Polres Subang dan Pemerintah Kabupaten
Subang
Dalam Rapat yang dilaksanakan di ruang rapat Bupati dan dipimpin
Asisten Administrasi Drs. H. Komir Bastaman, Msi, juga terungkap
mengenai suplai minyak tanah. Pembahasan sembilan bahan pokok tidak
menyangkut soal stok maupun harga masing-masing item, namun lebih
kepada dampak dari ketersediaan berbagai bahan pokok tersebut terhadap
kondisi ketertiban dan keamanan masyarakat.
Kapolres Subang AKBP Sugiono dalam kesempatan menyampaikan paparan
menjelaskan bahwa secara umum fihak Polres Subang telah memiliki
panduan internal dalam memberikan layanan ketertiban dan keamanan
selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Dikatakan guna memberikan
kenyamanan bagi pemudik yang melintasi wilayah hukum Kabupaten Subang,
baik di jalur Pantura maupun jalur tengah Subang, saat ini telah
dipersiapkan posko-posko dengan kekuatan penuh sebanyak 1300 personil.
Personil tersebut menurut Kapolres akan dikonsentrasikan di jalur
pantura pada hari H -10 hingga hari H, sementara setelah H +1
sebanyak 60 % personil tersebut akan di geser untuk melayani wilayah
selatan Subang terutama di sekitar area taman wisata Sariater.
Menyangkut petasan, dan kegiatan lain yang diprediksi dapat mengundang
keresahan masyarakat, Kapolres meminta jajaran dinas instansi
terkait dan seluruh masyarakat untuk bekerja sama mengeliminir
kemungkinan munculnya kejadian negatif tersebut.
Dalam rapat yang dihadiri camat dan sejumlah dinas instansi terkait,
Asda II memberikan penjelasan mengenai minyak tanah di Kabupaten
Subang. Dikatakan Kabupaten Subang saat ini seharusnya tidak kekurang
stok minyak tanah, " Saat ini Kabupaten Subang tetap mendapatkan jatah
56 tangki minyak tanah setiap hari dengan kapasitas 5000 liter setiap
tangkinya " kata asda. Menyinggung adanya kelangkaan di masyarakat
disinyalir dalam distribusinya ada penyimpangan. Untuk mencegah hal
itu kepada para agen, Asda meminta untuk mewaspadai adanya pembeli
minyak tanah yang melakukan pembelian berlebihan. Sementara itu Dinas
Perhubungan akan mengerahkan 120 anggota dengan 4 titik konsentrasi
masing-masing di Ciasem, Pagaden, Subang dan Jalancagak/Ciater.
Sesaat setelah Rakor, di tempat yang sama Asda II juga memimpin rapat
persiapan Pasar Peduli Ramadhan. Kegiatan ini merupakan kegiatan
tingkat Wilayah dengan peserta antara lain dari Kabupaten Bekasi,
Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang.
Rencananya akan dilaksanakan selama dua hari dan akan berlangsung di
Wisma Karya.

DEMOKRASI DAN HARAPAN RAKYAT

Oleh : DEDI RIYADI
STAF BAGIAN HUMAS PEMKAB SUBANG
JL. DEWI SARTIKA NO. 2
TELP. (0260) 420718
HP. 08172399188

Untuk terlaksananya pesta demokrasi Pemilihan Umum Bupati dan Wakil
Bupati yang akan digelar Bulan Oktober mendatang, Pemerintah Kabupaten
Subang harus menyiapkan anggaran sebesar 23 milyar, bahkan sampai 30
milyar. Jumlah anggaran ini belum diperhitungkan bila pemilu mengalami
dua putaran. Kemungkinan ini bisa saja terjadi mengingat balon yang
bertarung lebih dari 3 pasangan. Saat ini telah tercatat 6 pasangan.
Sesuai Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah,
pasal 107 huruf 1 dan 2 menyebutkan bahwa "Jika tidak ada pasangan
calon yang memperoleh 30% lebih suara, maka harus dilakukan pilkada
putaran kedua yang diikuti dua pasangan calon yang memperoleh suara
terbanyak", maka kalau terjadi dua putaran, bukan tidak mungkin
anggaran pemilu akan membengkak, bisa menguras perolehan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Subang sebesar 50 milyar.
Jumlah anggaran yang tidak sedikit. Kalau boleh berandai-andai
bilamana anggaran sebesar itu digunakan untuk program pendidikan yaitu
sekolah gratis, sampai ke jenjang sekolah lanjutan (SLTA) dirasa cukup
memadai, atau bila dipergunakan untuk membuka lapangan kerja baru,
tentunya pengangguran dapat terserap. Minimal dapat mengurangi jumlah
angkatan kerja yang saat ini telah mencapai 30%, dan bila digunakan
untuk merehabilitasi rumah penduduk miskin, bisa jadi penduduk miskin
yang saat ini mencapai 130 ribu lebih dengan kondisi menempati tempat
tinggal yang tidak layak huni, kondisinya akan mengalami berubahan
memenuhi standar kesehatan, dapat juga anggaran tersebut dipergunakan
untuk membuka lahan pertanian baru, atau membantu para petani untuk
meningkatkan produksinya dengan pemberian bantuan pupuk dan
obat-obatan, boleh jadi gairah para petani akan meningkat dan masih
banyak kemungkinan-kemungkinan lainnya, yang dapat diperbuat dengan
anggaran sebesar tersebut, untuk dapat dimanfaatkan kepentingan
lainnya yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Untuk menyikapi persoalan sosial tersebut, nampak saat ini kurang
tepat untuk dibahas, terkadang cenderung kurang mendapat perhatian.
Bahkan kurang menarik untuk dibicarakan menjadi wacana publik.
Masalahnya saat ini dihadapkan pada masa-masa suksesi pergantian
kepemimpinan lima tahunan Baik Pemilu Presiden dan Wakil Presiden,
pemilihan anggota legislatif dan Pilkada Pemilu Umum Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Subang untuk periode Tahun 2008-2013. Jadi isu
politiklah dengan segala persoalannya telah menjadi momok yang paling
utama di negara demokrasi yang baru berjalan saat ini. Terbukti
persoalan politik nampak, hampir mendominasi lembaran berita di media
cetak dan elektronik, baik lokal, regional maupun nasional.
Pemilihan Umum secara langsung harus dilaksanakan, yang merupakan
konsekwensi, sebagai implementasi dari tuntutan reformasi. Semua tahu
bahwa dunia internasionalpun memandang dengan keberhasilan menggelar
pesta demokrasi pertama dalam Pemilihan Umum secara langsung Presiden
dan Wakil Presiden pada tahun 1999, Indonesia diakui sebagai negara
demokrasi terbesar. Pelaksanaan pemilu di Indonesia berjalan relatif
adil dan jujur, Indonesia telah melaksanakan kehidupan bepolitik
secara demokratis.
Tanggapan positif dari dunia internasional tersebut telah menjadi
suatu kebanggaan yang luar biasa. Namun kita maklumi bahwa terkadang
kebanggaan yang berlebihan akan menimbulkan rasa comfinden, yang dapat
dapat membutakan mata, hati dan pikiran. Persoalan lain yang tidak
kalah penting untuk mendapat perhatian bisa terlupakan. Dikwatirkan
kita tak mau peduli lagi akan kualitas pesta demokrasi itu sendiri,
dan beranggapan yang penting pesta demokrasi harus dijalani dan harus
dilaksanakan, walaupun harus ditebus dengan uang rakyat yang sangat
banyak. Padahal kepentingan lainnya yang sama-sama mempunyai tujuan
mulya dalam kehidupan berbangsa dan benegara dalam mewujudkan
masyarakat adil, makmur dan sejahtera secara merata merupakan esensi
dari persoalan bangsa saat ini terabaikan. Karena semua elit politik
baik dari kalangan birokrasi maupun incumbent yang menjadi balon,
larut kedalam persoalan politik untuk memperebutkan kursi kekuasaan.
Demi kepentingan terwujudnya pesta demokrasi, rakyat telah banyak
berkorban. Rakyat menyadari betul untuk terlaksananya sebuah pesta
demokrasi harus dibayar dengan sangat mahal. Rakyat sudah cukup
menderita. Rakyat rela bekerja sebagai buruh, pembantu rumah tangga
atau pekerjaan kasar lainnya di negeri orang, karena di negerinya
sendiri sulit mendapat pekerjaan, rakyat rela membayar biaya
pendidikan yang sangat tinggi untuk menyekolahkan anak-anaknya, rakyat
rela menjadi pengangguran atau pegawai tidak tetap karena minimnya
lapangan pekerjaan, rakyat rela menggarap sawah dan ladangnya, walau
pendapatannya tak sbanding dengan kucuran keringatnya, mengingat harga
pupuk dan obat-obatan harganya melambung tinggi, akan tetapi para
petani tetap konsisten untuk menjaga stabilitas pangan nasional,
bahkan rakyat rela untuk mempertahankan hidupnya ditengah-tengah
mahalnya semua harga bahan pokok. Itu semua dilakukan untuk
kepentingan terwujudnya sebuah pesta demokrasi.
Namun yang menjadi harapan rakyat. pesta demokrasi dapat menghasilkan
pemimpin yang dapat membawa kepentingan dan berkepihakan kepada
rakyat, serta mampu untuk membawa perubahan signifikan terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang lebih baik, sejalan dengan
kehidupan berpolitik secara demokratis yang telah berjalan saat ini
dengan meningkatnya rasa kebersamaan, bukan sebaliknya, dengan
kehidupan demokrasi membawa keterpurukan kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat, dan dikwatirkan jalanannya kehidupan berpolitik saat ini
dapat menimbulkan keretakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Keretakan persatuan dan kesatuan bangsa, bisa saja terjadi dan harus
diwaspadai, mengingat kondisi politik di Indonesia dengan beragam
macan partai politik (multipartai). Satu sama lainnya akan
berkompetisi untuk memenangkan pemilu. Kekawatiran harus ada dan
perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya konflik yang dapat memecah
belah persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan bangsa
sangat diperlukan pada tatanan kehidupan berpolitik berdemokrasi,
seperti halnya negara besar Amerika Serikat sebagai biangnya
demokrasi, hanya dengan dua partai yang berlaga pada pesta demokrasi.
Dengan dua partai, rasa peratuan dan kesatuannya sangat dominan. Sudah
barang tentu dari segi anggaran tentu lebih efektip dan efesien.
Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting dalam
kehidupan berpolitik secara demokratis, manakala pemimpin yang
terpilih sangat membutuhkan dukungan dari semua komponen bangsa, dalam
melaksanakan program-programnya.
Sebagai tanggung jawab moral, hendaknya para elit politik, seluruh
lapisan masyarakat, semua elemen bangsa dan pemerintah, hendaknya
duduk bersama mencari solusi terbaik dan mempu mempersiapkan mekanisme
pemilu yang lebih efektif dan efesien dalam tatanan kehidupan
berpolitik demokrasi, sehingga tidak lagi ada kesan beragam atau
multipresepsi, seperti pemilu ini hanya menghabiskan anggaran negara
yang seharusnya dipergunakan untuk pembangunan disegala bidang secara
merata dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Dengan keberhasilan pelaksanaan pesta demokrasi dalam kehidupan
berpolitik secara demokratis ditunjang oleh keberhasilan meningkatkan
pembangunan di segala bidang, serta didukung dengan rasa persatuan dan
kesatuan bangsa yang kokoh dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, kelak dunia internasional bukan saja mengakui kehidupan
berpolitik saja, akan tetapi dunia internasional akan mengakui bahwa
"Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar dengan kehidupan
berpolitik secara demokratis, mampu meningkatkan kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat yang lebih maju". Amin


--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718

Senin, 01 September 2008

OPINI

DEMOKRASI DAN HARAPAN RAKYAT

Oleh : DEDI RIYADI
STAF BAGIAN HUMAS PEMKAB SUBANG
JL. DEWI SARTIKA NO. 2
TELP. (0260) 420718
HP. 08172399188

Untuk terlaksananya pesta demokrasi Pemilihan Umum Bupati dan Wakil
Bupati yang akan digelar Bulan Oktober mendatang, Pemerintah Kabupaten
Subang harus menyiapkan anggaran sebesar 23 milyar, bahkan sampai 30
milyar. Jumlah anggaran ini belum diperhitungkan bila pemilu mengalami
dua putaran. Kemungkinan ini bisa saja terjadi mengingat balon yang
bertarung lebih dari 3 pasangan. Saat ini telah tercatat 6 pasangan.
Sesuai Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah,
pasal 107 huruf 1 dan 2 menyebutkan bahwa "Jika tidak ada pasangan
calon yang memperoleh 30% lebih suara, maka harus dilakukan pilkada
putaran kedua yang diikuti dua pasangan calon yang memperoleh suara
terbanyak", maka kalau terjadi dua putaran, bukan tidak mungkin
anggaran pemilu akan membengkak, bisa menguras perolehan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Subang sebesar 50 milyar.
Jumlah anggaran yang tidak sedikit. Kalau boleh berandai-andai
bilamana anggaran sebesar itu digunakan untuk program pendidikan yaitu
sekolah gratis, sampai ke jenjang sekolah lanjutan (SLTA) dirasa cukup
memadai, atau bila dipergunakan untuk membuka lapangan kerja baru,
tentunya pengangguran dapat terserap. Minimal dapat mengurangi jumlah
angkatan kerja yang saat ini telah mencapai 30%, dan bila digunakan
untuk merehabilitasi rumah penduduk miskin, bisa jadi penduduk miskin
yang saat ini mencapai 130 ribu lebih dengan kondisi menempati tempat
tinggal yang tidak layak huni, kondisinya akan mengalami berubahan
memenuhi standar kesehatan, dapat juga anggaran tersebut dipergunakan
untuk membuka lahan pertanian baru, atau membantu para petani untuk
meningkatkan produksinya dengan pemberian bantuan pupuk dan
obat-obatan, boleh jadi gairah para petani akan meningkat dan masih
banyak kemungkinan-kemungkinan lainnya, yang dapat diperbuat dengan
anggaran sebesar tersebut, untuk dapat dimanfaatkan kepentingan
lainnya yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Untuk menyikapi persoalan sosial tersebut, nampak saat ini kurang
tepat untuk dibahas, terkadang cenderung kurang mendapat perhatian.
Bahkan kurang menarik untuk dibicarakan menjadi wacana publik.
Masalahnya saat ini dihadapkan pada masa-masa suksesi pergantian
kepemimpinan lima tahunan Baik Pemilu Presiden dan Wakil Presiden,
pemilihan anggota legislatif dan Pilkada Pemilu Umum Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Subang untuk periode Tahun 2008-2013. Jadi isu
politiklah dengan segala persoalannya telah menjadi momok yang paling
utama di negara demokrasi yang baru berjalan saat ini. Terbukti
persoalan politik nampak, hampir mendominasi lembaran berita di media
cetak dan elektronik, baik lokal, regional maupun nasional.
Pemilihan Umum secara langsung harus dilaksanakan, yang merupakan
konsekwensi, sebagai implementasi dari tuntutan reformasi. Semua tahu
bahwa dunia internasionalpun memandang dengan keberhasilan menggelar
pesta demokrasi pertama dalam Pemilihan Umum secara langsung Presiden
dan Wakil Presiden pada tahun 1999, Indonesia diakui sebagai negara
demokrasi terbesar. Pelaksanaan pemilu di Indonesia berjalan relatif
adil dan jujur, Indonesia telah melaksanakan kehidupan bepolitik
secara demokratis.
Tanggapan positif dari dunia internasional tersebut telah menjadi
suatu kebanggaan yang luar biasa. Namun kita maklumi bahwa terkadang
kebanggaan yang berlebihan akan menimbulkan rasa comfinden, yang dapat
dapat membutakan mata, hati dan pikiran. Persoalan lain yang tidak
kalah penting untuk mendapat perhatian bisa terlupakan. Dikwatirkan
kita tak mau peduli lagi akan kualitas pesta demokrasi itu sendiri,
dan beranggapan yang penting pesta demokrasi harus dijalani dan harus
dilaksanakan, walaupun harus ditebus dengan uang rakyat yang sangat
banyak. Padahal kepentingan lainnya yang sama-sama mempunyai tujuan
mulya dalam kehidupan berbangsa dan benegara dalam mewujudkan
masyarakat adil, makmur dan sejahtera secara merata merupakan esensi
dari persoalan bangsa saat ini terabaikan. Karena semua elit politik
baik dari kalangan birokrasi maupun incumbent yang menjadi balon,
larut kedalam persoalan politik untuk memperebutkan kursi kekuasaan.
Demi kepentingan terwujudnya pesta demokrasi, rakyat telah banyak
berkorban. Rakyat menyadari betul untuk terlaksananya sebuah pesta
demokrasi harus dibayar dengan sangat mahal. Rakyat sudah cukup
menderita. Rakyat rela bekerja sebagai buruh, pembantu rumah tangga
atau pekerjaan kasar lainnya di negeri orang, karena di negerinya
sendiri sulit mendapat pekerjaan, rakyat rela membayar biaya
pendidikan yang sangat tinggi untuk menyekolahkan anak-anaknya, rakyat
rela menjadi pengangguran atau pegawai tidak tetap karena minimnya
lapangan pekerjaan, rakyat rela menggarap sawah dan ladangnya, walau
pendapatannya tak sbanding dengan kucuran keringatnya, mengingat harga
pupuk dan obat-obatan harganya melambung tinggi, akan tetapi para
petani tetap konsisten untuk menjaga stabilitas pangan nasional,
bahkan rakyat rela untuk mempertahankan hidupnya ditengah-tengah
mahalnya semua harga bahan pokok. Itu semua dilakukan untuk
kepentingan terwujudnya sebuah pesta demokrasi.
Namun yang menjadi harapan rakyat. pesta demokrasi dapat menghasilkan
pemimpin yang dapat membawa kepentingan dan berkepihakan kepada
rakyat, serta mampu untuk membawa perubahan signifikan terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang lebih baik, sejalan dengan
kehidupan berpolitik secara demokratis yang telah berjalan saat ini
dengan meningkatnya rasa kebersamaan, bukan sebaliknya, dengan
kehidupan demokrasi membawa keterpurukan kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat, dan dikwatirkan jalanannya kehidupan berpolitik saat ini
dapat menimbulkan keretakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Keretakan persatuan dan kesatuan bangsa, bisa saja terjadi dan harus
diwaspadai, mengingat kondisi politik di Indonesia dengan beragam
macan partai politik (multipartai). Satu sama lainnya akan
berkompetisi untuk memenangkan pemilu. Kekawatiran harus ada dan
perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya konflik yang dapat memecah
belah persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan bangsa
sangat diperlukan pada tatanan kehidupan berpolitik berdemokrasi,
seperti halnya negara besar Amerika Serikat sebagai biangnya
demokrasi, hanya dengan dua partai yang berlaga pada pesta demokrasi.
Dengan dua partai, rasa peratuan dan kesatuannya sangat dominan. Sudah
barang tentu dari segi anggaran tentu lebih efektip dan efesien.
Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting dalam
kehidupan berpolitik secara demokratis, manakala pemimpin yang
terpilih sangat membutuhkan dukungan dari semua komponen bangsa, dalam
melaksanakan program-programnya.
Sebagai tanggung jawab moral, hendaknya para elit politik, seluruh
lapisan masyarakat, semua elemen bangsa dan pemerintah, hendaknya
duduk bersama mencari solusi terbaik dan mempu mempersiapkan mekanisme
pemilu yang lebih efektif dan efesien dalam tatanan kehidupan
berpolitik demokrasi, sehingga tidak lagi ada kesan beragam atau
multipresepsi, seperti pemilu ini hanya menghabiskan anggaran negara
yang seharusnya dipergunakan untuk pembangunan disegala bidang secara
merata dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Dengan keberhasilan pelaksanaan pesta demokrasi dalam kehidupan
berpolitik secara demokratis ditunjang oleh keberhasilan meningkatkan
pembangunan di segala bidang, serta didukung dengan rasa persatuan dan
kesatuan bangsa yang kokoh dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, kelak dunia internasional bukan saja mengakui kehidupan
berpolitik saja, akan tetapi dunia internasional akan mengakui bahwa
"Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar dengan kehidupan
berpolitik secara demokratis, mampu meningkatkan kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat yang lebih maju". Amin


--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718

--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718