Jumat, 19 September 2008

Teddy Widara telah mengirim Permintaan Menjadi Teman hi5 kepadamu

hi5 Invitation
 
Ke:
Arsip.berita.humas

Dari:
Teddy Widara

Aku ingin menambahkan dirimu sebagai teman di hi5. Klik tombol di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut.

 
------------------------------------------------------
Copyright 2002-2008 Hi5 Networks, Inc. All rights reserved.
55 Second Street, Suite 300, San Francisco, CA 94105
Ketentuan Privasi | Tidak Berlangganan | Persyaratan Layanan

Kamis, 04 September 2008

BERITA HUMAS PEMKAB. SUBANG

1. TARHIB RAMADHAN 1429 H

Sekitar 3000 peserta dan warga Kabupaten Subang mengadakan Tarhib
Ramadhan 1429 H yang dipusatkan di Gedung Wisma Karya Minggu 31
Agustus 2008. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara dalam rangka
mengisi Ramadhan 1429 H. Acara yang dilaksaakan oleh salah satu partai
politik ini dihadiri oleh Wakil Bupati Subang Maman Yudia, Sekretaris
Daerah Drs. Bambang Heryanto, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Dr. Alma
Luciaty M.Kes, M.Si, M.H.Kes., Ketua DPD PKS Kab Subang, Ir. Nurul
Fatoni, Ketua DPW PKS Jabar, Taufiq Ridho.
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara, Muhammad Yusuf, mengatakan bahwa
kegiatan ini sebagai ungkapan rasa gembira dalam menyambut kedatangan
Bulan Ramadhan. Kegiatan Tarhib Ramadhan ini juga sekaligus
mempromosikan da'wah ke berbagai bidang. Bahwa da'wah tidak hanya
sebatas fiqih belaka, tetapi juga politik bisa menjadi lahan da'wah
dan ibadah. Oleh karena itu sejalan dengan Bulan Ramadhan sekarang
yang kebetulan berdekatan dengan proses Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
Hal yang sama dikemukakan oleh Ketua DPD PKS Subang, Nurul Fatoni
menyatakan latar belakang diadakannya kegiatan Tarhib Ramadhan adalah
sebagai ungkapan rasa gembira dalam menyambut kedatangan Bulan
Ramadhan. Karena menurutnya, sesuai dengan keterangan dari Rasul SAW
bahwa barangsiapa yang bergembira menyambut kedatangan haram disentuh
api neraka. Kegiatan ini Tarhib Ramadhan ini juga sebagai mengingatkan
kepada umat muslim akan pentingnya meningkatkan amal ibadah di bulan
Ramadhan. Karenan berbagai keutamanaan Ramadhan sebagai medan
perjuangan sehingga Allah memberikan balasan berlipat bagi amal
ibadah.
Sementara itu Bupati Subang Maman Yudia dalam sambutannya
mengungkapkan rasa gembira akan segera tiba bulan Ramadhan. Sesuai
sabda Rasul SAW tentang keutamaan bulan Ramadhan. "Sebagaimana
disabdakan oleh Rasulullah SAW, bahwa di bulan ini Allah SWT membuka
semua pintu Rahmat-Nya. Semua Dosa diampuni dan pahala
dilipatgandakan. Peluang amalan kebajikan mendapatkan tempat lebih
dibulan Ramadhan," kata Wakil Bupati.
Momentum Ramadhan menjadi media meningkatkan amalan kebajikan. Pada
Bulan Ramadhan nanti, ajak Bupati, setiap warga dan kaum muslimin
supaya menjalankan ibadah shaum dengan diikuti amalan lainnya seperti:
sholat tarawih, tilawah Qur'an, dan meningkatkan shodaqoh pada fakir
miskin. serta tidak melupakan zakat fitrah menjelang Idul Fitri.
Maman juga berpesan untuk memanfaatkan Bulan Ramadhan dengan
sebaik-baiknya. Karena bulan Ramadhan berlangsung hanya satu bulan
dalam setahunnya. Tidak ada jaminan kita akan bertemu Ramadhan tahun
depan. "Marilah kita nikmati bulan penuh rahmat dan ampunan ini dengan
amalan kebajikan. disertai niat tulus ikhlas hanya berharap pahala
dari Allah SWT," tegasnya.
Tidak lupa kepada para pengusaha restoran, rumah makan, dan tempat
hiburan, Wabup mengharapkan, supaya bisa menyesuaikan waktu kerja.
untuk memberikan kesempatan pada kaum muslimin yang menjalan ibadah
puasa dengan khusyu'.

Pemilu yang Aman dan Kondusif
Wakil Bupati Maman Yudia menyatakan harapan pada PKS sebagai salah
satu infrastruktur politik di Kabupaten Subang untuk meningkatkan
kualitas sosial masyarakat Subang. Melalui kegiatan Tarhib Ramadhan
yang diprakarsai oleh PKS Subang bisa mencetak pribadi-pribadi tangguh
yang Rahmatan lil 'alamin. Sehingga pembangunan di Kabupaten Subang
memberikan manfaat bagi Warga Subang khususnya dan Bangsa Indonesia
pada umumnya.
Wabup mengingatkan bahwa Bulan Ramadhan kali ini berdekatan dengan
kegiatan Pesta Demokrasi Rakyat Subang, Pikada Bupati yang pertama
kali dilakukan secara langsung. Pemerintah Subang, kata Maman,
mengharapkan kegiatan pesta demokrasi bisa berlangsung aman, tertib,
dan kondusif sebagaimana telah ditunjukkan Rakyat Subang saat pilkada
Gubernur Jawa Barat beberapa bulan lalu. Sehingga Pilkada Jawa Barat
dinobatkan oleh KPU sebagai Pilkada paling kondusif se-Indonesia.
"Hal ini merupakan kebangaan bagi kita semua termasuk Rakyat Subang
sebagai bagian dari Propinsi Jawa Barat," tegas Maman yang langsung
disambut pekik Takbir para pendengar.
Bertepatan dengan kegiatan Tarhib Ramadhan diharapkan memberikan
hikmah pada proses Pilkada untuk meningkatkan ukhuwah melalui kegiatan
yang produktif dan kondusif. Pemerintah Subang beharap selama proses
Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Periode 2008-2013 nanti bisa
melahirkan kesejahteraan Rakyat Subang, kata Wabib mengakhiri
sambutannya.

Pawai Keliling Kota Subang
Kegiatan Tarhib diakhiri dengan melakukan pawai keliling kota Subang
dengan berjalan kaki dan menggunakan kendaraan bermotor. Kegiatan
mendapatkan sambutan masyarakat sekitar secara antusias.
Rute yang ditempuh kurang lebih sekitar 7 km. Mulai dari Wisma Karya
dan berakhir di Pasar Panjang.
Pawai mendapatkan pengamanan dari Pihak Polres Subang dan dibantu
DLLAJR. Nampak sepanjang jalan yang dilalui pawai mendapatkan
penjagaan terutama pada titik perempatan dan pertigaan serta pusat
keramaian.


2. PEJABAT PEMKAB SUBANG TES URINE

Sejumlah Pejabat Pemerintah Kabupaten Subang Senin 1 September 2008
melakukan test urien di Ruang Rapat Bupati Subang. Tes dilakukan atas
kerjasama Polres Subang dengan Pemerintah Kabupaten Subang, juga
melibatkan Laboratorium Medika Subang sebagai pelaksana teknis.
Menurut Wakil Bupati Subang Maman Yudia menjelaskan bahwa tes urine
dilakukan merupakan sebuah bukti nyata keseriusan pemerintah dalam
memerangi narkoba. "Kami ingin membuat sebuah gebrakan baru di
Kabupaten Subang dalam memberantas peredaran narkoba dikalangan para
pejabat daerah, hal ini dilakukan kepada seluruh pimpinan, karena ada
indikasi mengkonsumsi barang tersebut", kata Wabub.
Pada kegiatan tes urine saat itu berhasil melayani 32 pejabat
pemerintah. Nampak hadir pada kegiatan tersebut Ketua DRPD Kabupaten
Subang Bambang Herdadi, SH, Kapolres Subang AKPB Drs. Sugiyono, SH,
Plh Sekretaris Daerah Drs. Lugaya Muchtar, M.Si, dan para Asisten
Daerah serta Kepala Dinas dan para Kepala Bagian lingkup Sekretaris
Daerah Kabupaten Subang.
Usia pelaksanaan tes urine, Kapolres Subang menjelaskan bahwa rencana
tes urine sudah sejak dulu, namun baru kali ini dapat dilakukan.
Menurut Sugiyono hasil dari tes tersebut, pihaknya akan menunggu hasil
penelitian dari laboratorium, "Kalau ada pejabat yang positif
mengkomsumsi narkoba, maka kita akan melanjutkan proses hukum", tegas
Kapolres.
Dikatakan Kapolres bahwa narkoba menjadi musuh bersama yang harus
diberantas dan pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk turut
menjalin kerjasama dalam melakukan pemberantasan narkoba, tegas
Kapolres.

3. PARIPURNA DPRD TETAPKAN RPJPD 2005-2025

Rapat paripurna DPRD Kabupaten Subang Rabu 3 September, secara bulat
menyetujui penetapan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah ( RPJPD) 2005-2025 menjadi RPJPD Kabupaten Subang. Rapat
dipimpin Ketua DPRD H. Bambang Herdadi, SH, dihadiri 30 anggota DPRD,
Wakil Bupati Maman Yudia, S.Pd dan sejumlah perwakilan TNI serta
beberapa pimpinan Satuan kerja perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan
Pemerintahan Kabupaten Subang.
Usai mendengarkan laporan panitia khusus yang membahas RPJPD tersebut
ke Lima fraksi DPRD secara bulat menyatakan menerima rancangan RPJPD
tersebut dan mengusulkan untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah
Kabupaten Subang. Meskipun demikian dalam kesempatan menyampaikan
pandangan fraksi-fraksi di DPRD pada intinya berharap agar RPJPD
Kabupaten Subang 2005-2025 secara konsisten dijadikan bahan rujukan
dalam membuat program kerja Pemerintahn Kabupaten Subang, karena
fraksi-fraksi DPRD berpendapat bahwa RPJPD tersebut telah sesuai
dengan visi dan misi Kabupaten Subang. Disamping itu dikatakan
fraksi-fraksi bahwa berdasarkan realita masyarakat secara umum maka
titik berat pembangunan tetap bertumpu pada bidang pendidikan,
kesehatan, daya beli dan peningkatan infrastruktur.
Mengawali sambutan dalam acara tersebut, Wakil Bupati menjelaskan
bahwa kapasitasnya dalam kesempatan tersebut adalah sebagai wakil
Bupati, yang melaksanakan tugas-tugas Bupati. Dengan demikian maka
sejak Bupati Drs. Eep Hidayat, M.Si mencalonkan diri menjadi Bupati
Subang secara estapet tonggak kepemimpinan dipegang oleh Wakil Bupati.
"Dengan demikian maka tidak ada stagnasi kepemipinan atau kekosongan
kepemimpinan di Subang" kata Wabup. Menyangkut pembahasan RPJPD,
kepada Pansus dan seluruh fraksi Wabup menyampaikan terima kasih
seraya berharap Kabupaten Subang akan lebih berkembang di masa yang
akan datang.
Rapat paripurna yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut diakhiri
dengan penandatanganan naskah penerimaan RPJPD 2005-2025 oleh ketua
DPRD H. Bambang Herdadi,SH yang selanjutnya di serahkan kepada Wakil
Bupati.

4. KUNJUNGAN PASIS KSPS


Wakil Bupati Subang Maman Yudia, S.Pd Rabu 3 September 2008 menerima
10 Perwira Siswa TNI Angkatan Darat. Penerimaan berlangsung di Aula
Pemerintah Kabupaten Subang yang disaksikan Ketua DPRD H. Bambang
Herdadi, SH. Dandim 0605 Letkol.Czi Surung Manurung Asda I Aseng
Junaedi, Kepala Bapeda Ir Besta Besuki, Kepala Dinas Pekerjaan Umum H.
Dondon Rodiatun BE, S.Sos dan sejumlah Kepala Bagian di lingkungan
Setda Subang serta sejumlah organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat
Kabupaten Subang.Kedatangan para perwira siswa (pasis) berpangkat
Kolonel tersebut dalam rangka pelaksanaan Kuliah Kerja Dalam Negeri
(KKDN) Pasis Kursus Sistem Pertahanan Semesta (KSPS) tahun 2008.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati (Wabup) mengungkapkan
kegembiraan atas dipilihnya Kabupaten Subang sebagai tempat
pelaksanaan KSPS. Wabup dalam kesempatan tersebut secara ringkas
menyampaikan mengenai kondisi umum wilayah Kabupaten Subang,
"Kabupaten Subang yang saat ini terdiri dari 30 kecamatan merupakan
wilayah yang memiliki keragaman seni, budaya, maupun geografis dan
kekayaan alam yang melimpah" kata Wabup. Wilayah yang relatif luas dan
memiliki garis pantai yang cukup panjang menurut Wabup cocok sebagai
salah satu tempat untuk studi teritorial.
Ir. Besta Besuki Kepala Bapeda Kabupaten Subang dalam presentasinya
dihadapan para pasis antara lain menyampaikan profil Kabupaten Subang.
Dikatakan Kabupaten Subang berada pada jalur segitiga strategis antara
Jakarta dan Cirebon yang merupakan jalur yang sangat dinamis. Subang
juga menurutnya dikenal sebagai miniatur Jawa Barat karena memiliki
geografis yang terdiri dari tiga karakter, yaitu pegunungan, pedataran
dan daerah pantai. Salah satu khas yang dimiliki Kabupaten Subang
secara strategis adalah adanya tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu,
Cipunagara, Ciasem dan DAS Cilamatan.
Acara penerimaan Pasis KSPS yang berlangsung di Aula Pemerintah
Kabupaten Subang tersebut ditandai dengan penyerahan cinderamata dari
ketua pasis Kolonel Kavaleri Agus Suharto S.Ip kepada Wakil Bupati.
Sementara itu dari Pemerintah Kabupaten Subang menyerahkan sejumlah
buku profil daerah kabupaten Subang. Menurut jadwal, usai penerimaan
seluruh peserta akan mengunjungi Pertamina Cidahu dan Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi Sukamandi (BPTP)

5. PENETAPAN NOMOR URUT CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI

Melalui Rapat Pleno terbuka KPU Kabupaten Subang, akhirnya menetapkan
nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Subang Tahun 2008,
kepada 6 (enam) pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang mengikuti
Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati secara langsung yang akan
digelar bulan Oktober mendatang. Rapat yang dipimpin Ketua KPU H.R.
Sy. Husen Hardjadinata SH, berlangsung hari Selasa 3 September 2008 di
Gedung KPU Kabupaten Subang
Disaksikan oleh para pejabat pemerintah, para pengurus
partai/simpatisan dari masing-masing balon, dan para wartawan dari
berbagai mass media, serta masyarakat yang melihat langsung penetapan
nomor urut, juga nampak hadir Wakil Bupati Subang Maman Yudia beserta
anggota DPRD Kabupaten Subang.
Sebelum penetapan nomor urut pasangan calon, masing-masing pasangan
calon diberi kesempatan oleh pimpinan rapat untuk memilih secara
demokrasi sesuai urutan kehadiran. Pasangan H. Kusbini dan H. Sri
Hernanto Kukuh berkesempatan mengambil nomor undian yang pertama,
disusul pasangan Eep Hidayat dan Ojang Sohandi, selanjutnya pasangan
Hj. Imas Aryumningsih & Primus Yustisio, kemudian pasangan H. Bambang
Heryanto dan Hj. Alma Lucyati, seterusnya Pasangan Diding Kurniawan
dan H. Hasyim dan terakhir pasangan KH. Akhmad Djuanda dan Nandang
Sudrajat.
Saat pengambilan undian, terdengar suara yel-yel dari pada pendukung
dan para simpatisin masing-masing mengiringi pasangan tersebut memilih
nomor undian yang telah disediakan, saat itu juga seluruh pasangan pun
berjejer dan secara serentak masing-masing pasangan membuka undian
nomor urut secara langsung.

Hasil Undian Nomor Urut
Dari hasil pengambilan undian nomor urut, maka ditetapkan nomor urut
Pasangan H. Kusbini & H. Sri Hernanto Kukuh memperoleh nomor urut 3
(tiga), Pasangan Eep Hidayat & Ojang Sohandi memperoleh nomor urut 1
(satu), Pasangan Hj. Imas Aryumningsih & Primus Yustisio memperoleh
nomor urut 2 (dua), Pasangan H. Bambang Heryanto & Hj. Alma Lucyati
memperoleh nomor urut 4 (empat), Pasangan Diding Kurniawan & H. Hasyim
memperoleh nomor urut 6 (enam), dan Pasangan KH. Akhmad Djuanda &
Nandang Sudrajat memperoleh nomor urut 5 (lima).
Rapat Pleno terbuka KPU, diakhiri dengan menegaskan kembali hasil
perolehan penetapan nomor urut dan dukungan partai politik
masing-masing balon oleh KPU, antara lain Pasangan H. Kusbini & H. Sri
Hernanto Kukuh Nomor urut 3 (tiga) didukung oleh PKB, PKPB, PBR, PNUI,
PDK, PSI, PBSD, dan PNI Marhaein, Pasangan Eep Hidayat & Ojang Sohandi
Nomor Urut 1 (satu) didukung oleh PDI Perjuangan, Pasangan Hj. Imas
Aryumningsih & Primus Yustisio Nomor Urut 2 (dua) didukung oleh Partai
Golkar, PAN, Partai Demokrat dan PKP, Pasangan H. Bambang Heryanto &
Hj. Alma Lucyati Nomor Urut 4 (empat) didukung PKS dan PPP. Sedangkan
pasangan Diding Kurniawan & H. Hasyim Nomor Urut 6 (enam), dan
Pasangan KH. Akhmad Djuanda & Nandang Sudrajat Nomor Urut 5 (lima),
masing-masing merupakan pasangan yang mendapat dukungan dari
perseorangan.

Kekayaan para balon

Sehari sebelumnya Senin tanggal 2 September 2008 KPUD Kabupaten
Subang mengumumkan penetapan dan daftar kekayaan balon. Menurut Ketua
KPU H.R. Sy. Husen Hardjadinata SH usai melakukan rapat pleno KPUD
tentang penetapan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Subang Tahun 2008 ditetapkan 6 pasangan calon yang telah melengkapi
persayaratan sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Subang,
"Berdasarkan hasil perbaikan yang dilakukan oleh pasangan calon, baik
dari perseorangan maupun partai politik, seluruh pasangan calon
sebanyak 6 pasangan berhak menjadi peserta pada Pemilu Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Subang yang akan di gelar Bulan Oktober 2008
mendatang", kata Husen.
Sementara mengenai daftar kekayaan yang dimiliki para calon Bupati dan
Wakil Bupati yang telah ditetapkan, secara berutan seseuai besarnya
jumlah harta yang dimiliki, antara lain :
1. Pasangan Hj. Imas Aryumningsih & Primus Yustisio tercatat sebagai
pasangan terkaya dengan total kekayaan sebesar Rp 56.660.500.000,-,
antara lain kekayaan dari calon Bupati Hj. Imas aryuningsih sebesar Rp
23.235.000.000,- dan calon Wakil Bupati Primus Yustisio sebesar Rp
33.425.500.000,- . Total kekayaan ini belum termasuk jumlah harta
dalam mata uang US dolar sejumlah US$ 7.500,-.
2. Pasangan Diding Kurniawan & H. Hasyim, total kekayaan sebesar Rp
19.323.662.802,-, antara lain total kekayaan yang berasal dari calon
Bupati Diding Kurniawan sebasar Rp 15.330.802.802,- dan besar harta
kekayaan calon Wakil Bupati H. Hasyim total kekayaannya sebasar Rp
3.992.860.000,-.
3. Pasangan H. Bambang Heryanto & Hj. Alma Lucyati, total kekayaan
sebesar Rp 6.184.656.979, jumlah tersebut berasal dari total kekayaan
calon Bupati H. Bambang Heryanto sebesar Rp 4.288.098.000,- dan besar
harta kekayaan calon Wakil Bupati Hj. Alma Lucyati besar harta
kekayaan sebesar Rp 1.896.558.979,-. Total kekayaan tersebut belum
termasuk harta kekayaan Hj. Alma Lucyati yang berbentuk mata uang US
dólar sebesar US$ 15.484.
4. Pasangan KH. Akhmad Djuanda dan Nandang Sudrajat, dengan total
harta kekayaan sebasar Rp 5.280.000.000,-, yang terdiri dari besar
harta kekayaan calon Bupati KH. Akhmad Djuanda sebesar Rp.
4.605.000.000,-, dan harta kekayaan Calon Wakil Bupati Nandang
Sudrajat sebesar Rp 675.000.000,-.
5. Pasangan Kusbini dan H. Sri Ernanto dengan total kekayaan sebesar
Rp 3.052.416.525,-, berasal dari Calon Bupati H. Kusbini dengan jumlah
harta kekayaan sebesar Rp 1.100.507.300,- dan calon Wakil Bupati H.
Sri Ernanto dengan jumlah harta kekayaan sebesar Rp 1.951.909.225,-.
6. Sedangkan pasangan incumbent Eep Hidayat dan Ojang Sohandi
merupakan jumlah harta kekayaan terkecil dari 6 pasangan, dengan total
harta kekayaan sebesar Rp 1.713.843.281,-, antara lain terdiri dari
calon Bupati Eep Hidayat jumlah harta kekayaan sebesar Rp
1.018.400.981,-, dan dari calon Wakil Bupati Ojang Sohandi dengan
besar harta kekayaan sebesar Rp 695.442.300,-.

6. RAKOR MENJELANG HARI RAYA IDUL FITRI


Sembilan bahan pokok, petasan dan arus mudik selama bulan Ramadhan
1429 H dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, menjadi item pembahasan
dalam rapat koordinasi antara Polres Subang dan Pemerintah Kabupaten
Subang
Dalam Rapat yang dilaksanakan di ruang rapat Bupati dan dipimpin
Asisten Administrasi Drs. H. Komir Bastaman, Msi, juga terungkap
mengenai suplai minyak tanah. Pembahasan sembilan bahan pokok tidak
menyangkut soal stok maupun harga masing-masing item, namun lebih
kepada dampak dari ketersediaan berbagai bahan pokok tersebut terhadap
kondisi ketertiban dan keamanan masyarakat.
Kapolres Subang AKBP Sugiono dalam kesempatan menyampaikan paparan
menjelaskan bahwa secara umum fihak Polres Subang telah memiliki
panduan internal dalam memberikan layanan ketertiban dan keamanan
selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Dikatakan guna memberikan
kenyamanan bagi pemudik yang melintasi wilayah hukum Kabupaten Subang,
baik di jalur Pantura maupun jalur tengah Subang, saat ini telah
dipersiapkan posko-posko dengan kekuatan penuh sebanyak 1300 personil.
Personil tersebut menurut Kapolres akan dikonsentrasikan di jalur
pantura pada hari H -10 hingga hari H, sementara setelah H +1
sebanyak 60 % personil tersebut akan di geser untuk melayani wilayah
selatan Subang terutama di sekitar area taman wisata Sariater.
Menyangkut petasan, dan kegiatan lain yang diprediksi dapat mengundang
keresahan masyarakat, Kapolres meminta jajaran dinas instansi
terkait dan seluruh masyarakat untuk bekerja sama mengeliminir
kemungkinan munculnya kejadian negatif tersebut.
Dalam rapat yang dihadiri camat dan sejumlah dinas instansi terkait,
Asda II memberikan penjelasan mengenai minyak tanah di Kabupaten
Subang. Dikatakan Kabupaten Subang saat ini seharusnya tidak kekurang
stok minyak tanah, " Saat ini Kabupaten Subang tetap mendapatkan jatah
56 tangki minyak tanah setiap hari dengan kapasitas 5000 liter setiap
tangkinya " kata asda. Menyinggung adanya kelangkaan di masyarakat
disinyalir dalam distribusinya ada penyimpangan. Untuk mencegah hal
itu kepada para agen, Asda meminta untuk mewaspadai adanya pembeli
minyak tanah yang melakukan pembelian berlebihan. Sementara itu Dinas
Perhubungan akan mengerahkan 120 anggota dengan 4 titik konsentrasi
masing-masing di Ciasem, Pagaden, Subang dan Jalancagak/Ciater.
Sesaat setelah Rakor, di tempat yang sama Asda II juga memimpin rapat
persiapan Pasar Peduli Ramadhan. Kegiatan ini merupakan kegiatan
tingkat Wilayah dengan peserta antara lain dari Kabupaten Bekasi,
Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang.
Rencananya akan dilaksanakan selama dua hari dan akan berlangsung di
Wisma Karya.

DEMOKRASI DAN HARAPAN RAKYAT

Oleh : DEDI RIYADI
STAF BAGIAN HUMAS PEMKAB SUBANG
JL. DEWI SARTIKA NO. 2
TELP. (0260) 420718
HP. 08172399188

Untuk terlaksananya pesta demokrasi Pemilihan Umum Bupati dan Wakil
Bupati yang akan digelar Bulan Oktober mendatang, Pemerintah Kabupaten
Subang harus menyiapkan anggaran sebesar 23 milyar, bahkan sampai 30
milyar. Jumlah anggaran ini belum diperhitungkan bila pemilu mengalami
dua putaran. Kemungkinan ini bisa saja terjadi mengingat balon yang
bertarung lebih dari 3 pasangan. Saat ini telah tercatat 6 pasangan.
Sesuai Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah,
pasal 107 huruf 1 dan 2 menyebutkan bahwa "Jika tidak ada pasangan
calon yang memperoleh 30% lebih suara, maka harus dilakukan pilkada
putaran kedua yang diikuti dua pasangan calon yang memperoleh suara
terbanyak", maka kalau terjadi dua putaran, bukan tidak mungkin
anggaran pemilu akan membengkak, bisa menguras perolehan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Subang sebesar 50 milyar.
Jumlah anggaran yang tidak sedikit. Kalau boleh berandai-andai
bilamana anggaran sebesar itu digunakan untuk program pendidikan yaitu
sekolah gratis, sampai ke jenjang sekolah lanjutan (SLTA) dirasa cukup
memadai, atau bila dipergunakan untuk membuka lapangan kerja baru,
tentunya pengangguran dapat terserap. Minimal dapat mengurangi jumlah
angkatan kerja yang saat ini telah mencapai 30%, dan bila digunakan
untuk merehabilitasi rumah penduduk miskin, bisa jadi penduduk miskin
yang saat ini mencapai 130 ribu lebih dengan kondisi menempati tempat
tinggal yang tidak layak huni, kondisinya akan mengalami berubahan
memenuhi standar kesehatan, dapat juga anggaran tersebut dipergunakan
untuk membuka lahan pertanian baru, atau membantu para petani untuk
meningkatkan produksinya dengan pemberian bantuan pupuk dan
obat-obatan, boleh jadi gairah para petani akan meningkat dan masih
banyak kemungkinan-kemungkinan lainnya, yang dapat diperbuat dengan
anggaran sebesar tersebut, untuk dapat dimanfaatkan kepentingan
lainnya yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Untuk menyikapi persoalan sosial tersebut, nampak saat ini kurang
tepat untuk dibahas, terkadang cenderung kurang mendapat perhatian.
Bahkan kurang menarik untuk dibicarakan menjadi wacana publik.
Masalahnya saat ini dihadapkan pada masa-masa suksesi pergantian
kepemimpinan lima tahunan Baik Pemilu Presiden dan Wakil Presiden,
pemilihan anggota legislatif dan Pilkada Pemilu Umum Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Subang untuk periode Tahun 2008-2013. Jadi isu
politiklah dengan segala persoalannya telah menjadi momok yang paling
utama di negara demokrasi yang baru berjalan saat ini. Terbukti
persoalan politik nampak, hampir mendominasi lembaran berita di media
cetak dan elektronik, baik lokal, regional maupun nasional.
Pemilihan Umum secara langsung harus dilaksanakan, yang merupakan
konsekwensi, sebagai implementasi dari tuntutan reformasi. Semua tahu
bahwa dunia internasionalpun memandang dengan keberhasilan menggelar
pesta demokrasi pertama dalam Pemilihan Umum secara langsung Presiden
dan Wakil Presiden pada tahun 1999, Indonesia diakui sebagai negara
demokrasi terbesar. Pelaksanaan pemilu di Indonesia berjalan relatif
adil dan jujur, Indonesia telah melaksanakan kehidupan bepolitik
secara demokratis.
Tanggapan positif dari dunia internasional tersebut telah menjadi
suatu kebanggaan yang luar biasa. Namun kita maklumi bahwa terkadang
kebanggaan yang berlebihan akan menimbulkan rasa comfinden, yang dapat
dapat membutakan mata, hati dan pikiran. Persoalan lain yang tidak
kalah penting untuk mendapat perhatian bisa terlupakan. Dikwatirkan
kita tak mau peduli lagi akan kualitas pesta demokrasi itu sendiri,
dan beranggapan yang penting pesta demokrasi harus dijalani dan harus
dilaksanakan, walaupun harus ditebus dengan uang rakyat yang sangat
banyak. Padahal kepentingan lainnya yang sama-sama mempunyai tujuan
mulya dalam kehidupan berbangsa dan benegara dalam mewujudkan
masyarakat adil, makmur dan sejahtera secara merata merupakan esensi
dari persoalan bangsa saat ini terabaikan. Karena semua elit politik
baik dari kalangan birokrasi maupun incumbent yang menjadi balon,
larut kedalam persoalan politik untuk memperebutkan kursi kekuasaan.
Demi kepentingan terwujudnya pesta demokrasi, rakyat telah banyak
berkorban. Rakyat menyadari betul untuk terlaksananya sebuah pesta
demokrasi harus dibayar dengan sangat mahal. Rakyat sudah cukup
menderita. Rakyat rela bekerja sebagai buruh, pembantu rumah tangga
atau pekerjaan kasar lainnya di negeri orang, karena di negerinya
sendiri sulit mendapat pekerjaan, rakyat rela membayar biaya
pendidikan yang sangat tinggi untuk menyekolahkan anak-anaknya, rakyat
rela menjadi pengangguran atau pegawai tidak tetap karena minimnya
lapangan pekerjaan, rakyat rela menggarap sawah dan ladangnya, walau
pendapatannya tak sbanding dengan kucuran keringatnya, mengingat harga
pupuk dan obat-obatan harganya melambung tinggi, akan tetapi para
petani tetap konsisten untuk menjaga stabilitas pangan nasional,
bahkan rakyat rela untuk mempertahankan hidupnya ditengah-tengah
mahalnya semua harga bahan pokok. Itu semua dilakukan untuk
kepentingan terwujudnya sebuah pesta demokrasi.
Namun yang menjadi harapan rakyat. pesta demokrasi dapat menghasilkan
pemimpin yang dapat membawa kepentingan dan berkepihakan kepada
rakyat, serta mampu untuk membawa perubahan signifikan terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang lebih baik, sejalan dengan
kehidupan berpolitik secara demokratis yang telah berjalan saat ini
dengan meningkatnya rasa kebersamaan, bukan sebaliknya, dengan
kehidupan demokrasi membawa keterpurukan kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat, dan dikwatirkan jalanannya kehidupan berpolitik saat ini
dapat menimbulkan keretakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Keretakan persatuan dan kesatuan bangsa, bisa saja terjadi dan harus
diwaspadai, mengingat kondisi politik di Indonesia dengan beragam
macan partai politik (multipartai). Satu sama lainnya akan
berkompetisi untuk memenangkan pemilu. Kekawatiran harus ada dan
perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya konflik yang dapat memecah
belah persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan bangsa
sangat diperlukan pada tatanan kehidupan berpolitik berdemokrasi,
seperti halnya negara besar Amerika Serikat sebagai biangnya
demokrasi, hanya dengan dua partai yang berlaga pada pesta demokrasi.
Dengan dua partai, rasa peratuan dan kesatuannya sangat dominan. Sudah
barang tentu dari segi anggaran tentu lebih efektip dan efesien.
Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting dalam
kehidupan berpolitik secara demokratis, manakala pemimpin yang
terpilih sangat membutuhkan dukungan dari semua komponen bangsa, dalam
melaksanakan program-programnya.
Sebagai tanggung jawab moral, hendaknya para elit politik, seluruh
lapisan masyarakat, semua elemen bangsa dan pemerintah, hendaknya
duduk bersama mencari solusi terbaik dan mempu mempersiapkan mekanisme
pemilu yang lebih efektif dan efesien dalam tatanan kehidupan
berpolitik demokrasi, sehingga tidak lagi ada kesan beragam atau
multipresepsi, seperti pemilu ini hanya menghabiskan anggaran negara
yang seharusnya dipergunakan untuk pembangunan disegala bidang secara
merata dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Dengan keberhasilan pelaksanaan pesta demokrasi dalam kehidupan
berpolitik secara demokratis ditunjang oleh keberhasilan meningkatkan
pembangunan di segala bidang, serta didukung dengan rasa persatuan dan
kesatuan bangsa yang kokoh dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, kelak dunia internasional bukan saja mengakui kehidupan
berpolitik saja, akan tetapi dunia internasional akan mengakui bahwa
"Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar dengan kehidupan
berpolitik secara demokratis, mampu meningkatkan kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat yang lebih maju". Amin


--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718

Senin, 01 September 2008

OPINI

DEMOKRASI DAN HARAPAN RAKYAT

Oleh : DEDI RIYADI
STAF BAGIAN HUMAS PEMKAB SUBANG
JL. DEWI SARTIKA NO. 2
TELP. (0260) 420718
HP. 08172399188

Untuk terlaksananya pesta demokrasi Pemilihan Umum Bupati dan Wakil
Bupati yang akan digelar Bulan Oktober mendatang, Pemerintah Kabupaten
Subang harus menyiapkan anggaran sebesar 23 milyar, bahkan sampai 30
milyar. Jumlah anggaran ini belum diperhitungkan bila pemilu mengalami
dua putaran. Kemungkinan ini bisa saja terjadi mengingat balon yang
bertarung lebih dari 3 pasangan. Saat ini telah tercatat 6 pasangan.
Sesuai Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah,
pasal 107 huruf 1 dan 2 menyebutkan bahwa "Jika tidak ada pasangan
calon yang memperoleh 30% lebih suara, maka harus dilakukan pilkada
putaran kedua yang diikuti dua pasangan calon yang memperoleh suara
terbanyak", maka kalau terjadi dua putaran, bukan tidak mungkin
anggaran pemilu akan membengkak, bisa menguras perolehan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Subang sebesar 50 milyar.
Jumlah anggaran yang tidak sedikit. Kalau boleh berandai-andai
bilamana anggaran sebesar itu digunakan untuk program pendidikan yaitu
sekolah gratis, sampai ke jenjang sekolah lanjutan (SLTA) dirasa cukup
memadai, atau bila dipergunakan untuk membuka lapangan kerja baru,
tentunya pengangguran dapat terserap. Minimal dapat mengurangi jumlah
angkatan kerja yang saat ini telah mencapai 30%, dan bila digunakan
untuk merehabilitasi rumah penduduk miskin, bisa jadi penduduk miskin
yang saat ini mencapai 130 ribu lebih dengan kondisi menempati tempat
tinggal yang tidak layak huni, kondisinya akan mengalami berubahan
memenuhi standar kesehatan, dapat juga anggaran tersebut dipergunakan
untuk membuka lahan pertanian baru, atau membantu para petani untuk
meningkatkan produksinya dengan pemberian bantuan pupuk dan
obat-obatan, boleh jadi gairah para petani akan meningkat dan masih
banyak kemungkinan-kemungkinan lainnya, yang dapat diperbuat dengan
anggaran sebesar tersebut, untuk dapat dimanfaatkan kepentingan
lainnya yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Untuk menyikapi persoalan sosial tersebut, nampak saat ini kurang
tepat untuk dibahas, terkadang cenderung kurang mendapat perhatian.
Bahkan kurang menarik untuk dibicarakan menjadi wacana publik.
Masalahnya saat ini dihadapkan pada masa-masa suksesi pergantian
kepemimpinan lima tahunan Baik Pemilu Presiden dan Wakil Presiden,
pemilihan anggota legislatif dan Pilkada Pemilu Umum Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Subang untuk periode Tahun 2008-2013. Jadi isu
politiklah dengan segala persoalannya telah menjadi momok yang paling
utama di negara demokrasi yang baru berjalan saat ini. Terbukti
persoalan politik nampak, hampir mendominasi lembaran berita di media
cetak dan elektronik, baik lokal, regional maupun nasional.
Pemilihan Umum secara langsung harus dilaksanakan, yang merupakan
konsekwensi, sebagai implementasi dari tuntutan reformasi. Semua tahu
bahwa dunia internasionalpun memandang dengan keberhasilan menggelar
pesta demokrasi pertama dalam Pemilihan Umum secara langsung Presiden
dan Wakil Presiden pada tahun 1999, Indonesia diakui sebagai negara
demokrasi terbesar. Pelaksanaan pemilu di Indonesia berjalan relatif
adil dan jujur, Indonesia telah melaksanakan kehidupan bepolitik
secara demokratis.
Tanggapan positif dari dunia internasional tersebut telah menjadi
suatu kebanggaan yang luar biasa. Namun kita maklumi bahwa terkadang
kebanggaan yang berlebihan akan menimbulkan rasa comfinden, yang dapat
dapat membutakan mata, hati dan pikiran. Persoalan lain yang tidak
kalah penting untuk mendapat perhatian bisa terlupakan. Dikwatirkan
kita tak mau peduli lagi akan kualitas pesta demokrasi itu sendiri,
dan beranggapan yang penting pesta demokrasi harus dijalani dan harus
dilaksanakan, walaupun harus ditebus dengan uang rakyat yang sangat
banyak. Padahal kepentingan lainnya yang sama-sama mempunyai tujuan
mulya dalam kehidupan berbangsa dan benegara dalam mewujudkan
masyarakat adil, makmur dan sejahtera secara merata merupakan esensi
dari persoalan bangsa saat ini terabaikan. Karena semua elit politik
baik dari kalangan birokrasi maupun incumbent yang menjadi balon,
larut kedalam persoalan politik untuk memperebutkan kursi kekuasaan.
Demi kepentingan terwujudnya pesta demokrasi, rakyat telah banyak
berkorban. Rakyat menyadari betul untuk terlaksananya sebuah pesta
demokrasi harus dibayar dengan sangat mahal. Rakyat sudah cukup
menderita. Rakyat rela bekerja sebagai buruh, pembantu rumah tangga
atau pekerjaan kasar lainnya di negeri orang, karena di negerinya
sendiri sulit mendapat pekerjaan, rakyat rela membayar biaya
pendidikan yang sangat tinggi untuk menyekolahkan anak-anaknya, rakyat
rela menjadi pengangguran atau pegawai tidak tetap karena minimnya
lapangan pekerjaan, rakyat rela menggarap sawah dan ladangnya, walau
pendapatannya tak sbanding dengan kucuran keringatnya, mengingat harga
pupuk dan obat-obatan harganya melambung tinggi, akan tetapi para
petani tetap konsisten untuk menjaga stabilitas pangan nasional,
bahkan rakyat rela untuk mempertahankan hidupnya ditengah-tengah
mahalnya semua harga bahan pokok. Itu semua dilakukan untuk
kepentingan terwujudnya sebuah pesta demokrasi.
Namun yang menjadi harapan rakyat. pesta demokrasi dapat menghasilkan
pemimpin yang dapat membawa kepentingan dan berkepihakan kepada
rakyat, serta mampu untuk membawa perubahan signifikan terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang lebih baik, sejalan dengan
kehidupan berpolitik secara demokratis yang telah berjalan saat ini
dengan meningkatnya rasa kebersamaan, bukan sebaliknya, dengan
kehidupan demokrasi membawa keterpurukan kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat, dan dikwatirkan jalanannya kehidupan berpolitik saat ini
dapat menimbulkan keretakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Keretakan persatuan dan kesatuan bangsa, bisa saja terjadi dan harus
diwaspadai, mengingat kondisi politik di Indonesia dengan beragam
macan partai politik (multipartai). Satu sama lainnya akan
berkompetisi untuk memenangkan pemilu. Kekawatiran harus ada dan
perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya konflik yang dapat memecah
belah persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan bangsa
sangat diperlukan pada tatanan kehidupan berpolitik berdemokrasi,
seperti halnya negara besar Amerika Serikat sebagai biangnya
demokrasi, hanya dengan dua partai yang berlaga pada pesta demokrasi.
Dengan dua partai, rasa peratuan dan kesatuannya sangat dominan. Sudah
barang tentu dari segi anggaran tentu lebih efektip dan efesien.
Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting dalam
kehidupan berpolitik secara demokratis, manakala pemimpin yang
terpilih sangat membutuhkan dukungan dari semua komponen bangsa, dalam
melaksanakan program-programnya.
Sebagai tanggung jawab moral, hendaknya para elit politik, seluruh
lapisan masyarakat, semua elemen bangsa dan pemerintah, hendaknya
duduk bersama mencari solusi terbaik dan mempu mempersiapkan mekanisme
pemilu yang lebih efektif dan efesien dalam tatanan kehidupan
berpolitik demokrasi, sehingga tidak lagi ada kesan beragam atau
multipresepsi, seperti pemilu ini hanya menghabiskan anggaran negara
yang seharusnya dipergunakan untuk pembangunan disegala bidang secara
merata dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Dengan keberhasilan pelaksanaan pesta demokrasi dalam kehidupan
berpolitik secara demokratis ditunjang oleh keberhasilan meningkatkan
pembangunan di segala bidang, serta didukung dengan rasa persatuan dan
kesatuan bangsa yang kokoh dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, kelak dunia internasional bukan saja mengakui kehidupan
berpolitik saja, akan tetapi dunia internasional akan mengakui bahwa
"Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar dengan kehidupan
berpolitik secara demokratis, mampu meningkatkan kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat yang lebih maju". Amin


--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718

--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718

Kamis, 28 Agustus 2008

BERITA HUMAS PEMKAB. SUBANG

RAPAT PARIPURNA SETUJUI LPKJ 2007, KUA, dan PPAS 2009

Rapat paripurna DPRD Kabupaten Subang akhirnya menyetujui Laporan
Pertanggung Jawaban APBD 2007 serta Rancangan Kebijakan Umum Anggaran
(KUA) dan PPAS 2009. Rapat yang dilaksanakan Jum'at 22 Agustus,
dihadiri 33 anggota DPRD, Wakil Bupati Maman Yudia, Muspida serta
sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) di lingkungan
pemerintah kabupaten Subang.
Sesaat setelah panitia Anggaran DPRD dan Panitia Khusus Kebijakan Umum
Anggaran (KUA) APBD 2009 menyampaikan laporan, secara marathon
satu-persatu fraksi-fraksi DPRD menyampaikan pendapat. Pada umumnya
fraksi-fraksi memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan APBD 2007.
Beberapa catatan menyangkut pelaksanaan APBD 2007 disampaikan
fraksi-fraksi, antara lain menyangkut banyaknya jumlah masyarakat
miskin yang belum terlayanai Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin
(Askeskin). Kepada Eksekutif juga disampaikan, untuk proyek-proyek
strategis namun belum dilaksanakan pada anggaran tahun 2007/2008
fraksi-fraksi meminta agar dapat dianggarkan dan dilasanakan pada
tahun 2009.
Sementara itu menyangkut PPAS dan KUA 2009 beberapa fraksi meminta
agar perencanaan anggaran tetap secara konsisten mengacu pada
pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Subang. Menyangkut perkiraan
kekurangan anggaran yang diakibatkan oleh adanya penambahan pegawai
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Subang dan adanya pengembangan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seluruh fraksi sepakat untuk
bersama-sama eksekutif mengajukan penambahan anggaran tahun 2009
kepada pemerintah pusat. Menurut perhitungan beberapa fraksi
kekurangan anggaran tahun 2009 itu diperkirakan mencapai Rp. 300 M.
Dalam kesempatan memberikan sambutan, Wakil Bupati Maman Yudia
mengawali menyampaikan sambutan dengan mengucapkan bela sungkawa atas
meninggalnya salah seorang anggota DPRD Subang dari Fraksi Golkar
Adang. S. Wabup juga menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf
atas berbagai kelemahan dan kekurangan selama pelaksanaan APBD 2007.
Dijelaskan bahwa pihaknya telah secara sungguh-sungguh melaksanakan
APBD 2007.


EEP CANANGKAN BULAN BHAKTI KARANG TARUNA
DAN ANTI KORUPSI

Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan yang beranggotakan para
pemuda putus sekolah, pelajar SLTP, SLTA dan Mahasiswa serta unsur
masyarakat yang memberikan perhatian terhadap generasi muda. Di
Kabupaten Subang organisasi karang taruna saat ini telah mampu
melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya telah menggelar kegiatan
Bulan Bhakti Karang Taruna dengan meluncurkan Program Galaksi (Gerakan
Langsung Anti Korupsi Sejak Usia Dini). Program Galaksi salah satu
upaya prefentif generasi muda untuk mengikutsertakan masyarakat dalam
mengurangi pelanggaran hukum terumata pemberantasan korupsi sejak
dini.
Pada tanggal 23 Agustus 2008 yang lalu, bertempat di Lapangan Wisata
Pantai Kelapa Patimban dillangsungkan kegiatan Bulan Bhkati Karang
Karng Taruna Tahun 2008. Diikuti tidak kurang dari 750 peserta dari 33
Kecamatan di wilayah Kabupaten Subang, hadir mengikuti acara tersebut.
Acara yang digelar Karang Taruna Kabupaten Subang dibuka langsung oleh
Bupati Subang, Eep Hidayat, sekaligus mencanangkan Program Gerakan
Langsung Anti Korupsi Sejak Usia Dini (Galaksi).
Hadir dalam acara tersebut, Sekjen KT Pusat H.Rudi Subagyo, Ketua KT
Jawa Barat Drs Asep saefudin, Ketua KT Kabupaten Drs Aminudin,
sejumlah Camat dan Kades se Kabupaten Subang serta suluruh anggota
Karang Taruna se-Kabupaten Subang.
Dalam kata sambutanya, Eep meminta, kegiatan Bulan Bhakti KT yang
merupakan agenda tahunan itu harus benar benar dimanfaatkan dengan
baik. Adanya kegiatan tersebut, kata Eep Pemuda harus saling tukar
informasi.
"Selain saling bertukar informasi, guna untuk menambah wawasan.
Ditempat ini merupakan momentum untuk dapat dijadikan adanya rasa
kebersamaan dikalangan para pemuda, sehingga timbullah rasa
persaudaraan. Dan tentunya untuk membangun Subangpun, kerjasama dapat
terjalin, sesuai dengan semboyan Gotong Royong, Rakyat Subang maju,"
kata Eep.
Pada acara pembukaan Bulan Bhakti, sekaligus pencanangan program
Galaksi, Eep juga berharap, sebagai generasi bangsa, tentunya
diharapkan menjadi generasi yang anti korupsi. Dikatakanya, persoalan
bangsa selain adanya korupsi, juga adanya en-efisiensi anggaran.
Menurutnya, dari kedua hal tersebut akan mengancam hancurnya sebuah
bangsa.
"Pencanangan ini dilakukan, agar mental anti korupsi bisa tertanam
sejak dini. Kelak, jika jadi pemimpin, mental tersebut sudah terpatri.
Oleh kaena itu, generasi muda jangan menjadi koruptor dan melakukan en
efisensi anggaran," jelasnya.

INVITASI ATLETIK PELAJAR

Sekitar 500 pelajar dari berbagai tingkatan, Selasa 26 Agustus
mengikuti invitasi atletik pelajar tingkat Kabupaten Subang. Peserta
terdiri dari tingkat SD, SLTP dan SLTA yang akan mengikuti sejumlah
cabang atletik, antara lain lari, tolak peluru, lempar lembing, tolak
peluru, lempar cakram, jalan cepat dan lain-lain. Seluruh kegiatan
akan berlangsung selama dua hari dengan tempat kegiatan di pusatkan di
lapang Atletik Subang.
Wakil Bupati Subang Maman Yudia, dalam kesempatan menyampaikan
sambutan mengungkapkan bahwa para pelajar memiliki kesempatan yang
luas untuk membina potensi diri dan meraih prestasi, "Jadikan event
ini sebagai ajang untuk mengukur kemampuan diri, Pemerintah Kabupaten
Subang berharap para atlet atletik terus memelihara tradisi prestasi
yang selama ini diperoleh" kata Wabup.
Sementara itu ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonensia (PASI) Cabang
Kabupaten Subang H. Adi Nugraha melaporkan atlet-atlet atletik asal
Subang memiliki potensi yang luar biasa, hal ini menurutnya tercermin
dari berbagai prestasi yang berhasil diraih. Pada tahun 2008 saja
sejumlah prestasi berhasil direbut, pada kejuaraan Sapta Lomba Tingkat
Pelajar se Jawa Barat dan Half Marathon tahun 2008 di Bandung dari 11
atlet yang dikirim, berhasil diraih 2 medali emas, 4 perak dan 4
perunggu, sedangkan Yusradin berhasil menjadi juara pertama untuk Half
Marathon. Atlet Umar Wira juga berhasil meraih medali perunggu pada
Kejurnas lari 60 m pada april 2008. Dalam Pekan Olah Raga Pelajar
daerah III Atlet asal Subang berhasil merebut 2 perak dan 2 perunggu.
Sementara itu Kusnadi berhasil menjadi juara pertama lari 10 K di
Propinsi Banten pada sebuah event kejuaraan dalam rangka Peringatan
HUT ke 63 RI yang diselenggarakan Korem 064 maulana Yusuf.
Menandai dibukanya invitasi atletik, Kepala Dinas Pendidikan H. Makmur
Sutisna WD MM.Pd menyerahkan piala bergilir kepada Wakil Bupati Subang
yang diteruskan kepada Ketua panitia pelaksana Feri Afiat. Hadir dalam
kesempatan tersebut ketua DPRD H. Bambang Heryadi, SH, Dandim 0605
Subang Letkol Surung Manurung, Kapolres Subang AKBP Sugiono dan
sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang.

PRA OPERASI PENGAMANAN PEMILIHAN UMUM
BUPATI DAN WAKIL BUPATI SUBANG

Sebanyak 1300 personil Kepolisian Polres Subang mengikuti gelar
latihan Pra Operasi Pengamanan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati
Subang yang akan di laksanakan secara langsung pada Bulan Oktober
mendatang, di Halaman Mapolres Subang Selasa 26 Agustus 2008, Pukul
09.00 WIB.
Hadir pada acara tersebut Wakil Bupati Subang Maman Yudia, Ketua DPRD
Bambang Herdadi, SH, Kapolres Subang AKBP Drs. Sugiyono SH dan
sejumlah undangan lainnya.
Dalam sambutan Wabub mengatakan bahwa Pemerintah Daerah termasuk
jajaran Polres Subang dan Tim Pengamanan Pemilu, tidak menghendaki
pelaksanaan pesta demokrasi ternodai oleh kepentingan yang merusak
tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan "Oleh sebab itu kita harus
sepakat untuk tetap konsisten mengendalikannya sesuai dengan aturan
yang berlaku", tegas Wabup.
Kehatian-hatian dalam bertindak menurut Wabub merupakan aspek
penting, hal ini karena kondisi masyarkat saat ini sangat berbeda
dibanding dengan masa lalu. Nuansa kebebasan yang saat ini berkembang
sangat mendorong kuatnya penegakkan hal asasi manusia. Oleh karena itu
Wabup menyarankan agar penanganan sesuai dengan prosedur dan mekanime
standar operasi prioritas.
Wabub berharap, operasi pengamanan dapat menyejukan hati masyarakat,
melapangkan kebebasan untuk melakukan kedaulatan dalam pemilu
tersebut, sehingga hasilnya dapat melahirkan suatu kepemimpinan yang
diharapkan semua pihak.
Sementara itu Kapolres Subang usai apel mengatakan dalam pengamanan
pesta demokrasi pada saatnya menuntut kesiapan dari sinergitas dari
dinas/instansi terkait agar terciptanya situasi yang aman dan
kondusif.

DUA PASANGAN BALON BUPATI/WAKIL BUPATI BERGANTI PASANGAN

Dilatarbelakangi ketidak sanggupan memenuhi kekurangan persyaratan
dukungan yang menjadi syarat bagi dirinya maju dari calon perseorangan
yang ditetapkan KPU Subang, akhirnya bintang iklan dan artis sinetron
Primus Yustisio yang semula berpasangan dengan Agus Nurani, memutuskan
dirinya beralih menjadi Balon Wakil Bupati berpasangan dengan Balon
Bupati Imas Aryumningsih dari Partai Golkar dalam Pilkada Subang.
Primus didampingi para pengurus partai politik diajukan dari Partai
PAN menggantikan Eka Gumilar sebagai calon Wakil Bupati mendampingi
Imas. Pasangan Imas–Primus yang diusung oleh Partai Golkar, Partai
PAN, Partai Demokrat dan Partai PKPI Selasa malam 26 Agustus 2008
Pukul 18.25 WIB medatangi KPU untuk mendaftar. Turut hadir Ketua DPD
Golkar H. Oman Wardjoman, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPW PAN Jawa
Barat Uum Syarif Usman dan Sekretaris DPD Parati Demokrat Kabupaten
Subang Drs. Sarmita Yusuf, dan Plh Ketua DPD PAN Subang di Kantor KPUD
Subang, Aep Sulaeman mengantar pasangan tersebut.
Menurut Aep Sulaeman, Primus menggantikan posisi Eka Gumilar sebagi
Wakil Bupati, sementara itu Eka Gumilar akan diajukan sebagai Calon
Legislatif DPRRI mewakili Wilayah Subang. Lebih lanjut Aep, hal ini
merupakan strategi untuk kemenangan Pilkada pencalonan Primus dalam
Pilkada, kata Aep. Menurut Aep, hal ini ditempuh setelah melalui
Pedoman Partai yaitu hasil Rakernas PAN. Namun ketika ditanyakan
mengenai pencalonan Primus yang sempat berpasangan dengan Agus Nurani
dari perseorangan, Aep menyatakan hal itu adalah hak pribadi Primus
yang tiap anggota bisa mengajukan diri sebagai calon dari
perseorangan. "Namun sebagai salah seorang kader partai PAN, Primus
juga harus siap dicalonkan atau tidak dicalonkan oleh partainya,"
tegas Aep.
Sedangkan pasangan lainnya yang berganti pasangan adalah incumbent Eep
Hidayat. Semula Eep berpasangan dengan Drs. Komir Bastaman, M.Si
berganti dengan Ojang Sohandi, mantan ajudannya. Pergantian ini
dikarenakan Komir mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Surat
pengunduran diri Komir diajukan pertanggal 15 Agustus 2008. Dari kabar
yang tersiar, jatuhnya pilihan Eep kepada Ojang karena memiliki
kedekatan emosional selama bertugas. Sehingga dalam melaksnakan tugas
diharapkan lebih nyambung.


AKPER WISUDA 62 WISUDAWAN

Penyalah gunaan Narkoba dikalangan remaja, masalah makanan dan jajanan
yang dinilai tidak sehat di masyarakat, merupakan beberapa masalah
yang saat ini dihadapi bidang kesehatan. Hal ini menuntut semua fihak
termasuk jajaran kesehatan untuk bekerja ekstra menghadapi dan
mengatasi permasalahan tersebut. Demikian antara lain dikatakan Wakil
Bupati Maman Yudia, S.pd. Saat menyampaikan sambutan pada acara wisuda
dan pelantikan Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Subang, Rabu
27-8-2008. Kepada 62 wisudawan baru, Wabup berharap para lulusan
mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat " Para wisudawan
diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
barometernya dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia" kata
Wabup. Wabup juga menilai Akademi keperawatan ini mampu tetap eksis
walaupun dihadapkan pada berbagai masalah dan keterbatasan fasilitas
Sementara itu Kepala Kantor Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten
Subang, Hollis Nurhandayani, S,Kp. M.Kep. mengungkapkan, sejak
didirikannya lembaga ini tahun 1996 telah berhasil meluluskan 947 Ahli
Madya Keperawatan. Dikatakan mereka kini tersebar di berbagai instansi
Pemerintah maupun swasta. Dari seluruh jumlah lulusan tahun ini
menurut Hollis ada sepuluh lulusan terbaik dengan Indeks Prestasi
Kumulatif antara 3,11 hingga 3,48. Ke sepuluh wisudawan dengan
prestasi terbaik ini menurut Hollis sudah diterima di salah satu Rumah
sakit di Karawang.
Ditambahkan Lembaga pendidikan tinggi Akper Pemerintah Kabupaten
Subang yang memiliki moto Tampil Untuk Berprestasi, siap untuk
mendukung peningkatan IPM Kabupaten Subang. Menurutnya Akper saat ini
telah mendapat akreditasi B dengan jumlah mahasiswa yang tengah
mengikuti pendidikan sebanyak 274.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula pemerintah Kabupaten Subang
ditandai dengan prosesi pelantikan dan wisuda oleh Wakil Bupati Maman
Yudia. Pada acara yang juga disaksikan oleh orang tua maupun keluarga
para wisudawan Wakil Bupati berkenan memberikan penghargaan kepada
sepuluh lulusan terbaik.

WABUP MAMAN YUDIA SERAHKAN BANTUAN DELAPAN MOTOR

Pemerintah Daerah Kabupaten Subang menyerahkan bantuan kendaraan roda
dua kepada delapan kecamatan baru hasil pemekaran tahun 2008, yaitu
Kecamatan Serangpanjang, Kasomalang, Ciater, Dawuan, Pagaden Barat,
Tambakdahan, Sukasari dan Kecamatan Pusakajaya. Penyerahan dilakukan
oleh Wakil Bupati Subang Maman Yudia pada Apel pagi di Halaman Kantor
Pemkab. Subang Kamis 28 Agustus 2008.
Dalam sambutannya Wabub mengatakan pemekaran kecamatan merupakan
program yang terencana sebagai upaya untuk memfasilitasi pertumbuhan
dan dinamika masyarakat dalam meningkatkan pelayanan, "Oleh sebab itu
perangkat kecamatan baru, harus dilengkapi sarana dan prasarananya
termasuk pengadaan motor, walaupun terbatas. Kecepatan pelayanan
perlu dilakukan, sebagai wujud kinerja aparatur kecamatan, desa dan
kelurahan bisa mendukung program pemerintah", kata Wabup.
Menyinggung porolehan PAD, Wabup merasa prihatin melihat kondisi
pencapaian PAD sampai akhir semester satu baru menunjukan 35%, yang
seharusnya telah mendekati 65%. Menurut penilaian Wabup hal ini
disebabkan lemahnya kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah dan
aparatnya dalam memenuhi kewajibannya terhadap daya dukung PAD.
Kondisi demikian Wabup berupaya akan melakukan evaluasi kelanjutan dan
akan terus meneliti kendala-kendala yang terjadi, sehingga pada
gilirannya bisa menentukan langkah untuk kebijakan lainnya.
Berkaitan dengan masalah kepemimpinan Pemerintah Daerah Kabupaten
Subang, Wabub menilai saat ini dihadapkan pada masa-masa suksesi,
karena mekanisme kepemimpinan lima tahunan, dengan dilaksanakannya
Pemilu Umum Bupati dan Wakil Bupati untuk periode Tahun 2008-2013.
Untuk menyingkapi maslah tersebut Wabub menghimbau agar seluruh
aparatur Pemerintah Daerah harus dapat memahami kondisi yang
sebenarnya, "Tidak perlu muncul sikap kegamangan dan keraguan dalam
melaksanakan tugas sebagai pelayanan masyarakat. Jangan terbawa arus
komunikasi politik yang memungkinkan terhambatnya pengabdian sebagai
PNS, tetapi harus tetap konsisten melaksanakan tugas sesuai dengan job
deskripsi yang telah ditentukan", tegas Wabup.
Politik dan birokrasi memang sulit dibedakan karena kenyataannya di
birokrasi juga ada kegiatan politik, yang membedakan adalah ruang
geraknya lanjut Wabub. Wabub mencontohkan "Kalau seorang politikus
bergerak pada tataran infrastruktur politik, sedangkan birokrasi
terbatas pada aplikasi kebijakan dalam siklus suprastruktur, disinilah
letaknya netralitas PNS", ungkap Wabup. Untuk itu Wabub menyarankan
dalam melaksanakan tugas sehari-hari tidak perlu ada kegamangan.
Loyalitas terhadap pimpinan perlu dikembangkan dalam format pelayanan
publik. Itulah sebabnya Pejabat SKPD dan aparatnya, baik tingkat
kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan harus konsisten melindungi
kepentingan rakyat.
Berkaitan dengan Pemilu Bupati dan Wakil Bupati, Wabup menganggap
bahwa ada kecenderungan meningkatnya nuansa politik. Untuk itu Wabup
mengingatkan sebagai aparat berkewajiban untuk menciptakan kondisi
yang kondusif. "Lakukanlah dengan sekuat tenaga agar masyarakat tetap
menyadari bahwa pesta demokrasi adalah agenda politik yang tidak
perlu menimbulkan konflik, tetapi harus menjadi alat pendewasaan dalam
menyemangati kehidupan demokrasi", tegas Wabup.
Pada akhir sambutannya Wabup optimis bahwa pelaksanaan Pemilu akan
berlangsung aman tanpa ada perpecahan, "Kita semakin dewasa dalam
menyingkapi persoalan ini, karenanya kesiapan kita sangat tergantung
pada tanggung jawab dan kerja keras seluruh aparatur Pemerintah Daerah
Kabupaten Subang. Pemilu harus berjalan lancar, karena kita inginkan
terpilihnya pemimpin Kabupaten Subang yang bisa menyayomi seluruh
kepentingan masyarakat Kabupaten Subang. Kita berdo'a agar masyarakat
kita bisa bersikap jujur dan adil dalam menentukan pilihannya", kata
Wabup mengakiri sambutannya, dihadapan seluruh pejabat Pemerintah
Daerah Kabupaten Subang yang hadir mengikuti apel pagi.

UPACARA PERINGATAN KE 47 PRAMUKA

Isu Flu Burung yang dalam beberapa waktu ke belakang sangat meresahkan
masyarakat, menjadi tema sentral Peringatan Pramuka ke 47 Tingkat
Kabupaten Subang. Anggota Pramuka diharapkan menjadi pelopor dalam
pencegahan dan penanggulangan flu burung di Seluruh wilayah Kabupaten
Subang. Demikian antara lain Wakil Bupati Maman Yudia S.Pd selaku
Wakil Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Kabupaten Subang.
Selain flu burung menurut Wabup seluruh gerakan pramuka juga menjauhi
narkoba, "Anggota Pramuka yang merupakan kader pemimpin bangsa juga
diharapkan dapat menjauhi bahaya narkoba dan sejenisnya "
Sementara pada acara riung mungpulung, Ka.Kawarcab Kabupaten Subang
Drs. H. Bambang Heryanto M.Si menilai bahwa gerakan pramuka adalah
organisasi yang konsisten membangun karakter bangsa, hal itu tercermin
dalam setiap gerak langkah anggota pramuka yang selalu optimis.
Dihadapan para pengurus gerakan pramuka Kwarcab Subang Ia mengingatkan
bahwa hendaknya dalam menilai kesejahteraan manusia tidak hanya
diukur dengan materi saja karena kesejahteraan juga ada yang tidak
dapat dilihat seperti kesejahteraan bathin.
Dalam suasana yang akrab dan terlihat gembira, KaKwarda Propisinsi
Jawa Barat Drs. H.U Moch Muhktar, M.Si mengungkapkan bahwa Gerakan
Pramuka di Kabupaten Subang sesungguhnya telah hidup sejak tahun
1966/1967. Dengan demikian ia menilai bahwa keinginan Kabupaten Subang
untuk menjadi Kabupaten Pramuka tidak berlebihan. Ia juga meminta
seluruh anggota pramuka untuk kembali merenungkan jati dirinya sebagai
pilar pemersatu bangsa.
Upacara Peringatan ke 47 Gerakan Pramuka yang berlangsung di alun-alun
Kabupaten Subang ditandai dengan pemberian penghargaan Lencana Melati
kepada tiga Pengurus Kwarcab Subang, antara lain Drs. Bambang
Heryanto, M.Si, Drs. Idrus Gunawan, MGT dan Dra. Hj. Atica. MTG.
Pemberian lencana disematkan oleh Ka Mabicab Maman Yudia S.P.d.
Penghargaan Dharma Bakti juga diberikan kepada 13 Pengurus Kwaran,
pelatih, lurah Cigadung Subang, dan andalan Kwarcab. Penghargaan
lainnya adalah Pancawarsa yang diberikan 37 pengurus dan aktifis
gerakan pramuka.
Usai upacara, ratusan anggota pramuka siaga se Kwaran Subang melakukan
pawai alegoris yang menempuh beberapa jalan utama Subang Kota.

--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718

--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718

Minggu, 24 Agustus 2008

BERITA HUMAS PEMKAB. SUBANG 23 08 2008

VOTING DPRD MENYETUJUI
BUPATI SUBANG EEP HIDAYAT DIBERHENTIKAN

Usai Sidang Paripurna DPRD pertama yang membahas Pengesahan Laporan
Pertanggung Jawaban APBD 2007, KUA & PPAS Tahun 2009, yang berakhir
pukul 15.00 WIB pada Jum'at 22 Agustus 2008, Sidang Paripurna DPRD
dilanjutkan dengan tindak lanjut Surat Mendagri tertangal 24 Juli 2008
yang intinya berisi persetujuan pengunduran diri Bupati subang Drs.
Eep Hidayat, M.Si dari jabatan Bupati Subang periode 2003-2008. Surat
yang ditandatangangi Mendagri H. Mardiyanto juga mengamanatkan agar
Bupati Eep Hidayat menyampaikan surat pernyataan pengunduran diri
tersebut kepada DPRD Kabupaten Subang untuk diputuskan dalam Rapat
Paripurna DPRD Kabupaten Subang. Berdasarkan surat itulah DPRD
Kabupaten Subang melanjutkan sidang ke II yang berlangsung dari pukul
20.05 dan berakhir pada pukul 21.36 WIB.
Sidang yang dipimpin oleh Ketua DPRD Bambang Hardadi, SH didampingi
Wakil Ketua dr. Encep Sugiana dan dihadiri 36 anggota DPRD. Sidang
juga disaksikan langsung Wakil Bupati Subang Maman Yudia serta
sejumlah masyarakat yang ingin melihat dari dekat jalannya persidangan
yang berjalan cukup alot dan diwarnai ketegangan.
Sidang diawali dengan pembacaan rancangan pemberhentian Drs. Eep
Hidayat, M.Si dari jabatan Bupati. Hal tersebut langsung mengundang
reaksi dari beberapa anggota dewan. Beberapa diantaranya menyatakan
bahwa Bupati Subang Eep Hidayat tidak perlu mengundurkan diri hal ini
mengacu kepada keputusan Mahkamah Konsitusi yang membatalkan pasal 58
huruf q UU 12/2008 tentang perubahan kedua atas UU 32/2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
Sebagian anggota dewan lainnya menyatakan bahwa pengunduran diri
Bupati Subang Eep Hidayat syah. Mereka mendasarkan pendapat tersebut
pada surat Menteri Dalam Negeri yang menyatakan pengunduran Bupati
Subang Eep Hidayat dikabulkan oleh Mendagri. Sementara anggota dewan
lainnya mengusulkan bahwa untuk menjawab persoalan Bupati Subang
berhenti atau tidaknya, perlu dilakukan konsultasi ulang ke Mendagri
dan KPU Pusat, mengingat konsultasi yang telah dilakukan terdahulu
tidak refresentatif karena dinilai tidak mewakili lembaga DPRD
Kabupaten Subang secara utuh.
Pimpinan Sidang, melihat kondisi perdebatan yang melebar pada hal-hal
lain yang dinilainya tidak akan menghasilkan keputusan yang jelas.
Maka ia mengingatkan kembali bahwa pembahasan sidang hanya untuk
memberikan jawaban disetujui atau tidaknya Usulan Rancangan Surat
Keputusan Pemberhentian Bupati Subang Eep Hidayat sebagai Bupati
Subang dan mengangkat Wakil Bupati Maman Yudia sebagai Bupati. Melihat
perkembangan yang mengarah pada perdebatan yang tidak berujung,
Pimpinan sidang berpendapat bahwa cara musyawarah untuk mufakat tidak
akan menghasilkan keputusan, akhirnya ia mengambil keputusan untuk
dilakukan voting.
Dengan keputusan pimpinan sidang tersebut, beberapa anggota dewan
memprotes keras sehingga terjadi kericuhan kecil yang mendapat
perhatian dari masyarakat, dan pihak keamamn dari Kodim 0605/Subang
serta Sapol PP yang memberikan tindakAn prefentif guna menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan. Namun sebagian besar dari anggota dewan
menyetujui pengambilan keputusan harus dilakukan dengan voting,
sedangkan anggota dewan yang tidak menyetujui dilakukannya voting
melakukan walk out.
Dari 26 suara yang menyetujui keputusan dilakukan dengan voting,
hasilnya 21 setuju, 1 tidak setuju, 3 abstein, dan 1 menolak. Dengan
hasil tersebut, maka sebelum mengakihiri sidang, pimpinan sidang
menegaskan kembali bahwa rancangan tersebut syah dan akan diajukan ke
Mendagri melalui Gubernur Jawa Barat.

WISUDA III UNIVERSITAS SUBANG

Universitas Subang, Sabtu 23 Agustus 2008 mewisuda 149 sarjana.,
terdiri dari 123 wisudawan Fakultas Ilmu Adminstrasi dan 26 wisudawan
Fakultas Teknik. Pada wisuda yang berlangsung di Aula Pemerintah
Kabupaten Subang tersebut, tercatat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
tertinggi 3,64. Rektor Universitas Subang pada sambutan yang dibacakan
DR. Iing Kosim mengungkapkan, lembaga yang dipimpinnya meskipun masih
relatif baru namun mendapat kepercayaan yang cukup baik dari
masyarakat. Menurutnya hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah
mahasiswa yang pada tahun akademik 2007/2008 berjumlah total 961.
Sedangkan pada penerimaan tahun 2008/2009 jumlah mahasiswa yang
mendaftar dan mengikuti seleksi penerimaan sebanyak 686.
Dikatakan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, Universitas Subang pada
usia yang ke tiga pada tahun ini telah memiliki tujuh fakultas, yakni
Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, Fakultas
Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Agrobisnis dan
Rekayasa Pertanian serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Khusus
kepada wisudawan rektor meminta agar mereka memiliki kepekaan terhadap
berbagai permasalahan sosial serta memberikan kontribusi dan
pengabdian dalam berbagai bidang pembangunan.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Dewan Pembina Yayasan Kutawaringin,
Drs. H. Abdul Wachyan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah
Kabuparten Subang yang telah memberikan perhatian banyak bagi
perkembangan Universitas Subang. Disisi lain mantan Bupati Subang ini
juga mengungkapkan perkembangan jumlah mahasiswa saat ini belum
diiringi dengan fasilitas yang memadai. "Saat ini Universitas Subang
masih menghadapi keterbatasan fasilitas, seperti ruang kuliah,
laboratorium maupun gedung serba guna", kata Abdul Wachyan. Untuk itu
fihaknya mengharapkan perhatian yang lebih besar dari Pemerintah
Kabupaten Subang.
Sementara itu dalam sambutan ketua DPRD Kabupaten Subang H. Bambang
Herdadi SH membenarkan bahwa keberadaan Universitas Subang merupakan
salah satu aset yang bernilai. Ia juga mengakui bahwa ditengah-tengah
persaingan yang ketat Universitas Subang mampu menunjukan prestasi
yang baik yang ditunjukan oleh minat yang besar dari masyarakat untuk
menimba pendidikan tinggi di Universitas Subang. Hal senada juga
diungkapkan Asisten Administrasi pembangunan Drs H. Komir Bastaman,
M.Si "Adanya Universitas Subang dalam tiga tahun terakhir ini telah
memberikan semangat dan keyakinan masyarakat untuk mempersiapkan
generasi baru yang memiliki pendidikan tinggi yang memadai " kata
Asda. Untuk itu ia meminta kepada DPRD bersama sama pemerintah
Kabupaten Subang memberikan dukungan terhadap Universitas Subang.
Usai pelaksanaan wisuda salah seorang perwakilan mahasiswa
menyampaikan sumbangan pada Universitas Subang berupa uang tunai
sebesar Rp. 10 juta. Dalam kesempatan yang sama Rektor juga
memberikan uang kadeudeuh bagi tim Sepak Bola Universitas Subang yang
berhasil menjadi juara IV pada copa mahasiswa Jabar tahun 2007.

BERITA HUMAS PEMKAB. SUBANG 23 08 2008


VOTING DPRD MENYETUJUI
BUPATI SUBANG EEP HIDAYAT DIBERHENTIKAN

Usai Sidang Paripurna DPRD pertama yang membahas Pengesahan Laporan
Pertanggung Jawaban APBD 2007, KUA & PPAS Tahun 2009, yang berakhir
pukul  15.00 WIB pada Jum'at 22 Agustus 2008, Sidang Paripurna DPRD
dilanjutkan dengan tindak lanjut Surat Mendagri tertangal 24 Juli 2008
yang intinya berisi persetujuan pengunduran diri Bupati subang Drs.
Eep Hidayat, M.Si  dari jabatan Bupati Subang periode 2003-2008. Surat
yang ditandatangangi Mendagri H. Mardiyanto juga mengamanatkan agar
Bupati Eep Hidayat menyampaikan surat pernyataan pengunduran diri
tersebut kepada DPRD Kabupaten Subang untuk diputuskan dalam Rapat
Paripurna DPRD Kabupaten Subang. Berdasarkan surat itulah DPRD
Kabupaten Subang melanjutkan sidang ke II yang berlangsung dari pukul
20.05 dan berakhir pada pukul 21.36 WIB.
Sidang yang dipimpin oleh Ketua DPRD Bambang Hardadi, SH didampingi
Wakil Ketua dr. Encep Sugiana dan dihadiri 36 anggota DPRD. Sidang
juga  disaksikan langsung Wakil Bupati Subang Maman Yudia serta
sejumlah masyarakat yang ingin melihat dari dekat jalannya persidangan
yang berjalan cukup alot dan diwarnai ketegangan.
Sidang diawali dengan pembacaan rancangan pemberhentian Drs. Eep
Hidayat, M.Si dari jabatan Bupati. Hal tersebut langsung mengundang
reaksi  dari beberapa anggota dewan. Beberapa diantaranya menyatakan
bahwa Bupati Subang Eep Hidayat tidak perlu mengundurkan diri hal ini
mengacu kepada keputusan Mahkamah Konsitusi yang membatalkan pasal 58
huruf q UU 12/2008 tentang perubahan kedua atas UU 32/2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
Sebagian anggota dewan lainnya menyatakan bahwa pengunduran diri
Bupati Subang Eep Hidayat syah. Mereka mendasarkan pendapat tersebut
pada  surat  Menteri Dalam Negeri yang menyatakan pengunduran Bupati
Subang Eep Hidayat dikabulkan oleh Mendagri. Sementara anggota dewan
lainnya mengusulkan bahwa untuk menjawab persoalan Bupati Subang
berhenti atau tidaknya, perlu dilakukan konsultasi ulang ke Mendagri
dan KPU Pusat, mengingat konsultasi yang telah dilakukan terdahulu
tidak refresentatif karena dinilai tidak mewakili lembaga DPRD
Kabupaten Subang secara utuh.
Pimpinan Sidang, melihat kondisi perdebatan yang melebar pada hal-hal
lain yang dinilainya tidak akan menghasilkan keputusan yang jelas.
Maka ia mengingatkan kembali bahwa pembahasan sidang hanya untuk
memberikan jawaban disetujui atau tidaknya Usulan Rancangan Surat
Keputusan Pemberhentian Bupati Subang Eep Hidayat sebagai Bupati
Subang dan mengangkat Wakil Bupati Maman Yudia sebagai Bupati. Melihat
perkembangan yang mengarah pada perdebatan yang tidak berujung,
Pimpinan sidang berpendapat bahwa cara musyawarah untuk mufakat tidak
akan menghasilkan keputusan,  akhirnya ia mengambil keputusan untuk
dilakukan voting.
Dengan keputusan pimpinan sidang tersebut, beberapa anggota dewan
memprotes keras sehingga terjadi kericuhan kecil yang mendapat
perhatian dari masyarakat, dan pihak keamamn dari Kodim 0605/Subang
serta Sapol PP yang  memberikan tindakAn prefentif guna menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan. Namun sebagian besar dari anggota dewan
menyetujui pengambilan keputusan harus dilakukan dengan voting,
sedangkan anggota dewan yang tidak menyetujui dilakukannya voting
melakukan walk out.
Dari 26 suara yang menyetujui keputusan dilakukan dengan voting,
hasilnya  21 setuju, 1 tidak setuju, 3 abstein, dan 1 menolak. Dengan
hasil tersebut, maka sebelum mengakihiri sidang, pimpinan sidang
menegaskan kembali bahwa rancangan tersebut syah dan akan diajukan ke
Mendagri melalui Gubernur Jawa Barat.

WISUDA III UNIVERSITAS SUBANG

Universitas Subang, Sabtu 23 Agustus 2008 mewisuda 149 sarjana.,
terdiri dari 123 wisudawan Fakultas Ilmu Adminstrasi dan 26 wisudawan
Fakultas Teknik. Pada wisuda yang berlangsung di Aula Pemerintah
Kabupaten Subang tersebut, tercatat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
tertinggi 3,64. Rektor Universitas Subang pada sambutan yang dibacakan
DR. Iing Kosim mengungkapkan, lembaga yang dipimpinnya meskipun masih
relatif baru namun mendapat kepercayaan yang cukup baik dari
masyarakat. Menurutnya hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah
mahasiswa yang pada tahun akademik 2007/2008 berjumlah total 961.
Sedangkan pada penerimaan tahun 2008/2009 jumlah mahasiswa yang
mendaftar dan mengikuti seleksi penerimaan sebanyak 686.
Dikatakan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, Universitas Subang pada
usia yang ke tiga pada tahun ini telah memiliki tujuh fakultas, yakni
Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, Fakultas
Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Agrobisnis dan
Rekayasa Pertanian serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Khusus
kepada wisudawan rektor meminta agar mereka memiliki kepekaan terhadap
berbagai permasalahan sosial serta memberikan kontribusi dan
pengabdian dalam berbagai bidang pembangunan.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Dewan Pembina Yayasan Kutawaringin,
Drs. H. Abdul Wachyan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah
Kabuparten Subang yang telah memberikan perhatian banyak bagi
perkembangan Universitas  Subang. Disisi lain mantan Bupati Subang ini
juga mengungkapkan perkembangan jumlah mahasiswa saat ini belum
diiringi dengan fasilitas yang memadai. "Saat ini Universitas Subang
masih menghadapi keterbatasan fasilitas, seperti ruang kuliah,
laboratorium maupun gedung serba guna", kata Abdul Wachyan. Untuk itu
fihaknya mengharapkan perhatian yang lebih besar dari Pemerintah
Kabupaten Subang.
Sementara itu dalam sambutan ketua DPRD Kabupaten Subang H. Bambang
Herdadi SH membenarkan bahwa keberadaan Universitas Subang merupakan
salah satu aset yang bernilai. Ia juga mengakui bahwa ditengah-tengah
persaingan yang ketat Universitas Subang mampu menunjukan prestasi
yang baik yang ditunjukan oleh minat yang besar dari masyarakat untuk
menimba pendidikan tinggi di Universitas Subang. Hal senada juga
diungkapkan Asisten Administrasi pembangunan Drs H. Komir Bastaman,
M.Si "Adanya Universitas Subang dalam tiga tahun terakhir ini telah
memberikan semangat dan keyakinan masyarakat untuk mempersiapkan
generasi baru yang memiliki pendidikan tinggi yang memadai " kata
Asda. Untuk itu ia meminta kepada DPRD bersama sama pemerintah
Kabupaten Subang  memberikan dukungan terhadap Universitas Subang.
Usai pelaksanaan wisuda salah seorang perwakilan mahasiswa
menyampaikan sumbangan pada Universitas Subang berupa uang tunai
sebesar Rp. 10 juta. Dalam kesempatan yang sama  Rektor juga
memberikan uang kadeudeuh bagi tim Sepak Bola Universitas Subang yang
berhasil menjadi juara IV pada copa mahasiswa Jabar tahun 2007.



--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718



--
Teddy Widara
Jalur Resmi: 08179260849
Jalur Asyik   : 085722036669

Senin, 18 Agustus 2008

BERITA HUMAS SUBANG HUT RI KE 63

RIUNG MUNGPULUNG HUT RI KE 63 TAHUN 2008

Riung mumpulung dalam rangka memperingati Ulang Tahun RI ke 63
Tingkat Kabupaten Subang dilaksanakan di Aula Pemerintah Kabupaten
Subang, Sabtu 16 Agustus 2008, acara dalam rangka mempererat hubungan
silaturahmi untuk bertekad meneruskan perjuangan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana yang diamanatkan oleh para pejuang kemerdekaan
terdahulu para pini sepuh serta para pelopor pendiri bangsa dan negara
Kesatuan Republik Indonesia, dihadiri oleh para pejabat lingkup
Pemerintah Daerah, unsur TNI/Polri dan para pini sepuh Kabupaten
Subang.
Dalam sambutannya Sesepuh Masyarakat Kabupaten Subang Sutedjo,
metikberatkan pada bidang pendidikan sumber daya manusia yang
merupakan tujuan yang yang sangat penting dalam upaya kemajuan suatu
daerah untuk mengisi pembangunan, "kunci pendidikan inilah yang dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat Subang, dimana sumber daya alam di
wilayah Kabupaten Subang yang amat besar belum dimanfaatkan secara
optimal", ungkap Sutedjo.
Sementara Wakil Bupati Subang Maman Yudia pada awal sambutannya
mengatakan bahwa pertemuan ini bukan semata-mata pertemuan antara
Pemerintah dan rakyatnya, melainkan pertemuan yang menuh makna
"pelepas rindu karena sulitnya kita bertemu yang disebabkan oleh
kesibukan kita masing-masing, disamping itu lanjut Maman merupakan
kesempatan untuk saling inprovisasi ketulusan hati, semoga sama-sama
bisa berjuang dan menyelesaikan berbagai persoalan yang merupakan
dinamika sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat", kata Maman.
Maman berpendapat membangun rakyat Kabupaten Subang, bukanlah sesuatu
hal yang sederhana, melainkan diperlukan kerjasama pemikiran disamping
dukungan dana yang memadai, oleh sebab itu menurut Wakil Bupati Subang
pihaknya meminta maaf apabila dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan, belum bisa memuaskan semua pihak. "kesabaran, keteguhuan
hati dalam menyelesaikan masalah ini, diharapkan akan dapat terwujud
sebagaimana cita-cita rakyat Kabupaten Subang yaitu terciptanya
kemajuan dan kesejahteraan yang memiliki kesetaraan dengan
daerah-daerah lainyang lebih maju", ungkap Wakil Bupati.
Pada kahir sambutannya Wakil bupati menekankan bahwa banyak persoalan
yang harus kita selesaikan, partisipasi rakyat Kabupaten Subang sangat
diharapkan untuk mewujudkan Subang Maju, bukan oleh orang lain, tetapi
oleh orang Subang sendiri, demikian Wakil Bupati mekkahiri
sambutannya.
Usai memberikan sambutan Wakil Bupati Maman Yudia melakukan pemotongan
Keu Ulang Tahun HUT RI ke 63 yang diserahkan kepada salah seorang
veteran pejuang kemerdekaan dan pemotongan tumpeng yang diserahkan
kepada Ketua DPRD Subang Bambang Herdadi, SH., selanjutnya para
seluruh para hadirin berkenan menikmati hidangan yang telah disediakan
dengan diiringi pegelaran Seni Tari yang di bawakan oleh siswa-siswi
SMA Negri 2 Subang sebagai penutup akhir acara.


SMA NEGRI I SUBANG GELAR SENI TARI

Mengakhiri kegiatan Riung Mumpulung dalam rangka memperingati Ulang
Tahun RI ke 63 Tingkat Kabupaten Subang yang dilaksanakan di Aula
Pemerintah Kabupaten Subang, Sabtu 16 Agustus 2008, diisi dengan acara
Seni Tari yang digelar oleh SMA Negeri I Subang.
Sekolah Menengah Atas Negeri I Subang yang saat ini merupakan salah
satu sekolah yang ada di Kabupaten Subang yang mempunyai segudang
prestasi, baik di bidang akademik, seni maupun bidang olah raga. Dari
kelebihan prestasi yang menunjol tersebut itulah, maka Pemerintah
Daerah dengan leading sektor Bagian Sosial Setda Subang mempercayakan
kepada sekolah tersebut untuk tampil menggelar seni tari dalam acara
riung mumpulung tersebut.
Dengan kepiawaiannya membawakan tarian-tarian khas sunda tersebut,
banyak diantara para undangan yang saat itu sedang menikmati hidangan
merasa terhibur, bahkan sangat memakau dengan melihat gerak ilustrasi
tarian tersebut, walaupun hanya menggelar tiga tarian.
Menurut Kepala Bagian Sosial Drs. Aminudin sebagai Penangung Jawab
Pegelaran Seni Tari tersebut mengatakan bahwa dirinya sangat puas
dengan penampilan anak SMA Negri I tersebut, "kami hanya fasilitator
dalam melakukan pembinaan juah sebelum melakukan pegelaran, hanya
dengan persiapan kurang lebih selama dua minggu, ternyata mereka telah
mampu menunjukkan kemampuannya mengisi pegelaran acara riung mumpulung
ini dengan baik dan lancar, dan siswa-siswi yang berbakat itulah yang
menjadikan suasana menjadi hidup, sehingga banyak dari kalangan
menilai penampilan siswa-siswi tersebut sangat memukau dan fantastis",
kata Aminudin.


72 WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN MENDAPAT REMISI BEBAS

Dalam rangka memperingati HUT RI ke 63 Lembaga Pemasyarakat Subang
memberikan remisi kepada 470 orang Remisi Umum Sebagian diantaranya 4
orang wanita, dan 77 orang mendapatkan Remisi Umum Seluruhnya atau
bebas. Dari 77 orang diantaranya 5 orang masih menjalani hukuman belum
membayar Subsider atau denda, sehingga yang dinyatakan bebas sebanyak
72 orang. Pemberian Remisi tersebut berdasarakan Surat Keputusan
Menteri Hukum dan HAM RI No. 4832.PS.01.04 Tahun 2008 pertanggal 17
Agustus 2008.
Menurut Kepala Lapas penghuni seluruhnya sebanyak 798 orang
diantarnya 9 orang wanita dan 17 orang anak-anak, dari 798 penghuni
lapas terdapat 138 orang tahanan, dan 660 orang narapidana, hal ini
dilaporkan Kepala Lapas Drs. Heri Yunianto Bc.Ip, mengawali kegiatan
upacara Pemberian Remisi kepada Warga Binaan Pemasyarakatan di
Lapangan Upacara Lapas Subang Minggu 17 Agustus 2008.
Pemberian remisi kepada para warga binaan pemasyarakatan tersebut
dilakukan oleh PLH Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Subang Drs.
H. Rachmat Setiawan, mewakili Bupati Subang sebagai Pemimpin Upacara
tersebut, dan juga turut hadir Ketua DPRD Subang Bambang Herdadi, SH.,
Kapolres Subang AKBP. Sugiyono, SH, Damdim 0605 Subang yang mewakili,
Dan Lanud Suryadama Kalijati yang mewakili, Batalyon Infantri 312/KH
yang mewakil, Kepala Kantor Kesbang Dedi Supriadi, S.Sos, Kabag Hukum
Kustojo, SH, dan para undangan lainnya.
Dalam amanatnya PLH Sekretaris Daerah Drs. Rachmat Setiawan
membacakan sambutan Menteri Hukum dan HAM RI mengatakan bahwa rasa
syukur dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI ke 63 merupakan milik
segenap lapisan masyarakat, khususnya para warga binaan pemasyarakatan
yang sedang menjalani pidana di Lapas dan Rutan, sebab pada hari yang
sama pemerintah memberikan apresiasi berupa pengurangan masa menjalani
pidana (Remisi) bagi mereka yang telah menunjukkan prestasi, dedikasi
dan disiplin tinggi dalam mengikuti program pembinaan dari pemerintah,
serta telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Keputusan Presiden Nomor 174
Tahun 199 tentang Remisi.
Menurut PLH Sekretaris Daerah pemberian remisi jangan dianggap
sebagai suatu bentuk kemudahan-kemudahan bagi para warga binaan
pemasyarakatan, untuk cepat bebas, akan tetapi agar dijadikan sarana
untuk meningkatkan kualitas diri dan sekaligus memotivasi diri,
sehingga dapat mendorong kembali memilih jalan kebenaran kesadaran
untuk menerima dengan baik pembinaan yang dilakukan di Lapas maupun
Rutan akan berpengaruh terhadap kelangsungan kehidupan dimasa
mendatang, sehingga masyarakat akan memberikan apresiasi dan
kepercayaan untuk dapat berada kembali di tengah-tengah masyarakat,
ungkap Rachmat.
Selanjutnya pada akhir acara tersebut PLH Sekretaris Daerah,
didampingi oleh Kepala Lapas, beserta seluruh hadirin melakukan ucapan
selamat kepada para warga binaan pemasyarakatan yang mendapat remisi.


UPACARA HUT KE 63 RI

Upacara peringatan ke 63 Kemerdekaan Republik Indonesia Kabupaten
Subang, dilaksanakan Minggu 17 Agustus 2008 di Alun-alun Kabupaten
Subang. Bertindak selaku Inspektur Upacara Wakil Bupati Maman Yudia,
S.Pd, sedangkan Komandan Upacara Kapten Yohanes Edi dari Lanud.
Suryadarma. Hadir pada acara tersebut antara lain sejumlah angota
DPRD, Komandan TNI dari berbagai satuan di Lingkungan Kabupaten
Subang, Muspida, para Asisten, para kepala SKPD, para Camat, veteran,
serta pimpinan organisasi dan sejumlah tokoh masyarakat. Upacara juga
diikuti ribuan peserta dari Korpri, TNI, Polri, pelajar, mahasiswa,
organisasi masyarakat dan beberapa unsur peserta lainya. Tepat pukul
10.00 WIB sirine berbunyi selama sekitar 60 detik menandai
detik-detik peringatan proklamasi kemerdekaan republik Indonesia.
Dalam acara yang berlangsung khidmat tersebut secara bergiliran Dandim
0605 Letkol. CZI Drs. Surung Manurung membacakan teks pancasila,
Kapolres AKBP Drs. Sugiono, SH membacakan teks pembukaan Undang-undang
Dasar 1945 dan teks proklamasi dibacakan Ketua DPRD H. Bambang
Herdadi, SH.
Sebelumnya, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dalam formasi
tujuh belas, delapan dan empat lima di bawah koordinator pelatih
Lettu. Guruh dari Yonif 312 Kala Hitam tampak tegap dan sempurna
melakukan tugas pengibaran duplikat bendera Pusaka. Segenap peserta
upacara nampak hening mengikuti saat-saat pembukaan bendera merah
putih.
Wakil Bupati Maman Yudia, S.Pd dalam sambutannya mengungkapkan bahwa
proklamator Soekarno-Hatta selayaknya dijadikan sebagai sosok teladan
yang patut ditiru. Mereka, kata Wabup telah menunjukan bagaimana
memegang teguh komitmen dalam berpolitik maupun dalam pengelolaan
negara. Menyingung mengenai kondisi Kabupaten Subang dalam masa
kepemimpinannya yang memasuki usia tahun ke lima, Wabup menyadari
bahwa meskipun berbagai upaya telah dilakukan dalam membangun
Kabupaten Subang, tetapi masih jauh dari yang diharapkan. "Pemekaran
kecamatan, pembangunan sarana kesehatan, sarana pedidikan dan berbagai
pembangunan infra struktur lainnya terus menerus dilakukan, tetapi
disadari bahwa hal itu belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat" kata
Wabup. Untuk itu ia mengajak agar segenap komponen masyarakat bahu
membahu, bersatu padu dengan pemerintah untuk terus membangun
Kabupaten Subang. Persatuan dan kesatuan kata Wabup juga penting tetap
di jaga mengingat dalam beberapa bulan ke depan Kabupaten Subang akan
mengadakan Pemilihan Umum Bupati dan wakil Bupati Subang yang untuk
pertama kalinya akan langsung dipilih oleh masyarakat. Berkaitan
dengan hal tersebut Wabup meminta kepada lembaga penyelenggara pemilu
agar bekerja lebih keras agar proses Pemilu tersebut dapat berjalan
dengan tertib jujur dan adil.

--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718