Jumat, 15 Agustus 2008

BERITA HUMAS SUBANG

GEMA PRAMUKA 38

Ratusan anggota pramuka, Senin, 11 Agustus mengikuti upacara pembukaan Gema Pramuka ke 38 Kwartir Ranting (kwaran) Subang. Mereka terdiri dari 13 utusan sekolah tingkat pertama, 72 utusan tingkat sekolah dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan 20 utusan sekolah tingkat lanjutan atas. Kegiatan yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Rangga Wulung direncanakan akan berlangsung selama lima hari mulai 11 hingga 15 Agustus 2008.
Menurut informasi dari panitia pelaksana, Restu Mutiara, S.Pd sejumlah acara akan melengkapi kegiatan gema ini, antara lain setiap pagi acara akan dimulai dengan siraman rohani yang harus diikuti seluruh peserta. Disamping itu sebagian peserta juga akan mengikuti kegiatan pentas seni, pidato maupun baca puisi. Disamping itu acara juga akan dilengkapi dengan api ungun. Sedangkan pada puncaknya akan dilaksanakan peringatan Hari Ulang Tahun ke 47 Pramuka.
Pada hari pertama menjelang pembukaan nampak berbagai fasilitas pendukung kegiatan seperti MCK maupun air bersih sudah nampak tersedia. Air bersih antara lain menggunakan salah satu mata air yang tersedia di lingkungan sekitar perkemahan Rangga Wulung. Demikian pula dengan fasilitas penerangan, nampak petugas PLN tengah memasang instalasi penerangan disejumlah titik di lokasi perkemahan.
Camat Subang Drs. H. Asep Nuroni, M.Si selaku Ka. Kwaran Subang nampak beberapa saat sebelum pembukaan mengunjungi lokasi perkemahan. Setelah melihat-lihat beberapa lokasi perkemahan dari tingkat SD, SLTP maupun SLTA, camat nampak cukup puas dengan persiapan panitia yang sudah dilakukan. Ia berharap seluruh kegiatan dapat terlaksana dengan baik terutama menyangkut keamanan dan kenyamanan seluruh peserta. Kepada panitia ia menitipkan agar seluruh peserta dapat dilayani dengan baik dan dapat pulang dengan membawa kenangan yang baik untuk bekal di masa depan bagi seluruh angota paramuka.

PEMBUKAAN GEMA PRAMUKA

Gema Pramuka ke 38 Kwartir Ranting Subang, sekitar jam 15 sore Senin 11 Agustus 2008 resmi dibuka. Upacara pembukaan yang dilaksanakan di lapang Bumi Perkemahan Rangga Wulung dipimpin Ka.Kwaran Subang H. Asep Nuroni y dan diikuti seluruh peserta Gema.
Restu Mutiara, S.Pd ketua Pelaksana dalam laporanya mengungkapkan tujuan dilaksanakannya kegiatan gema ini antara lain memupuk kemandirian, keterampilan dan menumbuh kembangkan sikap tanggung jawab setiap anggota pramuka serta menghayati nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sementara itu Ka Kwarcab Kabupaten Subang Drs.H. Bambang Heryanto, M.Si, meminta kepada seluruh pembina dan peserta Gema, agar dalam mengikuti seluruh proses kegiatan dapat terlaksana dengan baik maka dibutuhkan kesiapan hati, fikiran disamping ketahanan fisik. "Sebagai anggota pramuka hendaknya bersyukur pada Tuhan karena dapat mengikuti kegiatan yang penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan,persatuan dan kesatuan ini" kata Ka.Kwarcab. Dihadapan peserta upacara penegak, penggalang dan siaga, dikatakan organisasi kepramukaan adalah organisasi yang konsisten membina generasi muda. Ia melanjutkan dengan ditempa dilapangan seperti kegiatan gema ini diharapkan pramuka dapat melahirkan calon pemimpin yang komprehensif dan bermanfaat bagi bangsa, negara maupun agama.
Menyinggung mengenai postur pramuka saat ini Ka. Kwarcab mengungkapkan bahwa sosok pramuka tidak dapat hanya dilihat dari seragam dengan berbagai atribut yang melekat didalamnya. Lebih dari itu sosok pramuka dapat dilihat dari sikap dan perbuatan sesuai dengan yang tertuang dalam Dasa Dharma maupun dalam Tri Satya. Ditekankan hendaknya anggota pramuka mampu mengamalkan salah satu butir dasa darma yaitu suci dalam perkataan dan perbuatan. Dengan mengamalkan ini ia sangat yakin akan membawa ketenangan dalam hidup.
Gema Pramuka ke 38 Kecamatan Subang akan berlangsung selama lima hari mulai 11 hingga 15 Agustus 2008.

SAAT MENUNGGU, SAAT BERBAGI RASA

Kurang lebih satu jam Bupati Subang Eep Hidayat menunggu dimulainya Seminar Sehari yang digelar oleh Media Surat Kabar Radar Karawang Perwakilan Subang dalam peringatan Ulang Tahunnya yang ke empat, di Gedung Wisma Karya Subang 12 Agustus 2008.
Eep hadir pukul 09.00 WIB tepat sesuai jadwal yang telah ditentukan panitia, atas undangan panitia sebagai pembicara pada seminar tersebut yang bertemakan bedah budaya Subang. Walaupun waktu pelaksanaan molor satu jam, Eep tetap setia menunggu persiapan yang dilakukan panitia dan kehadiran para peserta seminar lainnya.
Kehadiran Eep pada setiap kesempatan selalu mengundang perhatian masyarakat, termasuk salah seorang pengemis dengan membawa bocah kecil seorang cucunya datang menghampiri Bupati yang sedang asyik ngobrol dengan beberapa peserta seminar.
Eep yang dikenal seorang pejabat yang selalu dekat dengan seluruh lapisan masyarakat dan dikenal dengan jiwa merakyatnya, tidak menunjukkan rasa malu atau sungkan ketika didatangi pengemis tersebut. Malahan Ia minta pengemis tersebut untuk memainkan alat musiknya, "coba mainkan musiknya, pak", kata Eep.
Tak ayal lagi pengemis itupun memainkan alat musiknya. Dengan sebuah seruling Ia melantunkan lagu khas sunda, anak kecil itupun menari mengikuti irama yang dilantunkan kakeknya. Suatu pertunjukan menarik hingga mengundang perhatian para pengunjung.
Usai pengemis melakukan pertunjukkannya saat itupun Eep memberikan selembar uang sebagai balas jasa dan Eep sempat menanyakan keberadaan pengemis tersebut. Maka terjadilah komunikasi antara seorang pejabat dengan pengemis. Kejadian tersbut saat ini sangat langka ditemui. Eep disaat menunggu, saat berbagi rasa dengan siapapun.

SEMINAR SEHARI BEDAH BUDAYA SUBANG

Pendekatan budaya diperlukan dalam pembangunan. Melalui pembangunan yang berlandaskan budaya diharapkan proses pembangunan tersebut akan berlangung dengan mudah diterima dan sejuk. Kabupaten Subang memiliki banyak jenis kesenian yang merupakan salah satu komponen budaya namun saat ini banyak dari generasi muda kurang mengenal dan kurang memahami kekayaan seni tersebut. Untuk itu diperlukan suatu upaya misalnya dengan cara memasukan dalam kurikulum sekolah. Demikian antara lain mengemuka dalam acara Seminar Sehari Bedah Budaya Subang yang diselengarakan Surat Kabar Radar Karawang Perwakilan Subang, Selasa 12 Agustus 2008.
Acara yang berlangsung di Wisma Karya tersebut menghadirkan pembicara, Drs. Eep Hidayat, M.Si yang didaulat sebagai Lurah Komunitas Budaya Subang, Prof. Dr. Endang Caturwati guru besar Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung. Drs. Kadar dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan H. Edih tokoh seni budaya Kabupaten Subang.
Dikatakan Eep Hidayat, bahwa gotong royong merupakan salah satu budaya yang memiliki akar kuat dalam masyarakat. Melalui cara kerja bersama dalam melaksanakan suatu pekerjaan terbukti mampu menghasilkan kerja yang efisien. Namun demikian cara kerja gotong royong perlu mendapatkan sentuhan teknologi atau ilmu. Melalui perpaduan ini diharapkan hasil kerja akan lebih maksimal. Dalam kesempatan tersebut Eep juga menyebutkan dua klasifikasi budaya,yakni apa yang disebutnya sebagai budaya spesifik seperti bahasa dan pakaian. Yang ke dua adalah budaya dinamis yakni suatu kondisi dimana terdapat perubahan yang sesuai dengan perkembangan kemajuan dan tuntutan zaman. Ia mencontohkan adanya sebagian masyarakat yang cenderung berharap menjadi buruh "Dalam budaya dinamis ini masyarakat seperti itu hendaknya di dorong untuk mengubah pandangan dari mental kuli menjadi bermental wirausahawan", ungkap Eep.
Sementara itu Prof. Endang yang menyampaikan materi mengenai "kaulinan barudak" mengidentifikasi banyaknya seni kaulinan barudak yang saat ini kurang diminati lagi. Hal itu menurutnya disebabkan oleh adanya pengaruh perkembangan teknologi. Ia berpendapat sesunguhnya kaulinan barudak memiliki pengaruh terhadap perkembangan motorik, psikomotorik maupun kemampuan bersosialisai. Dari hasil pengamatanya selama ini di Kabupaten Subang, Endang memuji Pemerintah Kabupaten Subang telah memiliki kebijakan yang baik dalam memelihara berbagai kesenian dan budaya tradisional.
Dalam acara yang dihadiri puluhan peserta itu, dua pembicara lainnya mengungkapkan mengenai sejarah singkat Kabupaten Subang dan Kesenian Gotong Sisingaan yang merupakan seni asli Kabupaten Subang.

PEMBINAAN KORPRI

Korpri hendaknya mampu menentukan sikap proporsional dalam segala hal termasuk dalam pemilihan umum baik pemilihan bupati dan wakil bupati Subang maupun dalam pemilihan umum legislatif tahun 2009 yang akan datang. Korpri juga diharapkan tidak terjebak dalam kepentingan politik tertentu, meskipun demikian Korpri tetap memiliki hak politik seperti hak suara dalam pemilu. Demikian antara lain Wakil Bupati Maman Yudia, S.Pd selaku dewan penasehat Korpri dalam amanatnya didepan ratusan pengurus unit Korpri Kecamatan dan Dinas Instansi, Rabu, 13 Agustus 2008. Wabup mengungkapkan, Sebagai Pegawai Negeri Sipil Korpri saat ini hendaknya memiliki 3 kondisi dasar, yakni : Profesionalisme, netralitas dan kesejahteraan.
Ketiga komponen tersebut menurut Wabup merupakan satu kesatuan yang utuh. "Apabila 3 kondisi dasar itu dimiliki Anggota Korpri, disertai dengan sikap jujur, memiliki keyakinan dan semangat tinggi maka sebagai salah satu komponen masyarakat Kabupaten Subang, Korpri akan dapat membawa kemajuan daerah", kata Wabup.
Sementara itu Ketua Korpri Kabupaten Subang Drs. H. Bambang Heryanto, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa Organisasi Korpri saat ini terus menerus membina anggotanya untuk memperteguh nilai-nilai yang berlaku dalam organisasi. Dikatakan Korpri saat ini memiliki tugas utama dalam mendukung terwujudnya clean goverment.
Sementara itu dalam sesion tanya jawab beberapa anggota korpri menanyakan mengenai rendahnya kesejahteraan Korpri. Menjawab pertanyaan itu ketua Korpri menjelaskan kesejehteraan hendaknya tidak hanya diukur dari banyaknya materi. Ketenangan, kebebasan spiritual dan kebebasan dalam menentukan sikap juga merupakan kesejahteraan.


RAPAT EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Sekitar dua ratus kepala desa dan kepala kelurahan, Kamis 14 Agustus 2008 mengikuti rapat evaluasi penyelenggaraan pemerintahan. Rapat dipimpin Wakil Bupati Maman Yudia, S.Pd yang didampingi Asisten Tata Pemerintahan Aseng Junaedi dan Kabag Pemerintahan Drs. Ading Suherman, M.Si. Tiga pokok bahasan yang diungkap dalam kesempatan tersebut antara lain mengenai pemerintahan desa, Keuangan Desa, dan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Subang.
Mengenai penyelenggaraan desa, Wabup memandang perlu dilakukan pembinaan secara terus menenerus kepada Kepala desa maupun seluruh perangkatnya. Hal ini menurut Wabup mengingat dinamika kepemimpinan di tingkat desa maupun di tingkat kabupaten dan nansional sangat mempengaruhi pemnyelenggaraan pemerintahan. Disamping itu pembinaan tersebut juga sangat strategis mengingat tuntutan dan kebutuhan masyarakat sangat besar. Menyinggung mengenai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dalam triwulan 3 ini Wabup mengungkapkan keprihatinan mengingat dari target 75% pemasukan PBB, masih jauh tercapai dengan rata–rata kecamatan baru mencapai antara 20% hingga 40 %. Berbagai permasalahan menyangkut rendahnya pemasukan PBB ini diungkapkan beberapa kepala desa, antara lain karena gagalnya panen akibat kekeringan.
Sementara itu menyangkut penyelengaraan pemerintahan yang dikaitkan dengan pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati Subang, Wabup menilai saat ini situasi dinilai kondusif. Menyinggung mengenai pencalonan Bupati Drs. Eep Hidayat,M.Si dan beberapa pejabat lainya, meskipun dikatakan sebagai masa transisi ,namun dinilai tidak mempengaruhi penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Subang, " Saya tegaskan Pemerintahan Kabupaten Subang saat ini jalan terus, tidak ada masalah" tegas Wabup. Dikatakan setiap kepala desa/kelurahan hendaknya tidak mudah terombang ambing dengan wacana yang berkembang, termasuk soal transisi kepemimpinan. Wabup meminta agar setiap dinamika yang berkembang disikapi dengan arif dan menggunakan perangkat peraturan yang berlaku dalam menghadapi berbagai permasalahan.
Menyangkut kesejahteraan aparatur desa Wabup memahami bahwa saat ini masih sangat terbatas. Dikatakan pemerintah daerah akan terus mengkaji kemungkinan peningkatan kesejahteraan dimaksud. Berkaitan dengan akan adanya pengangkatan Sekretaris Desa menjadi CPNS, dikatakan ini merupakan salah satu langkah dalam peningkatan kinerja perangkat desa termasuk peningkatan kesejahteraan aparat desa. Namun menurut wabup pengangkatan ini akan dilakukan secara bertahap.







--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718

Tidak ada komentar: