MOHON DIMUAT BERITA HUMAS APABILA LAYAK UNTUK DIPUBLIKASIKAN ATAS PERHATIAN DAN KERJASAMA YANG BAIK KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH
1. PERSADIA SUBANG & BOGOR LAKUKAN SENAM MASSAL DI CIATER
Sekitar 600 anggota Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Cabang Subang dan Bogor melakukan Senam Sehat Diabetes di Parkir Timur Sari Ater Subang pada Sabtu 26 Juli 2008. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Diabetes Nasional ke-6. Dalam sambutannya, Ketua Persadia Cabang Subang, Dr. Frengky Supriatna S.Pd, mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai upaya anggota Persadia dalam menjalin silaturahmi dengan anggota lainnya baik sesama anggota dan saling memberikan pengetahuan tentang diabetes.
Walaupun kelihatannya kecil, lanjut Frengky, dampaknya cukup besar baik finansial (mahalnya biaya pengobatan) maupun ancaman pada jiwa. Seorang penderita diabetes bila mengalami luka atau borok biasanya akan sulit sembuh, tentu ini memakan biaya yang tidak sedikit. Terlebih ketika penderita sudah harus menjalani cuci darah biayanya jauh lebih besar lagi. Biasanya si penderita kurang memahami dengan tepat tentang diabetes. Oleh karena terbentunya Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) merupakan upaya untuk memberikan solusi dan pengertian tentang upaya menjaga pola hidup sehat bagi diabetesi (penderita diabetes). Sehingga para penderita tidak merasa sendirian dan bisa saling bertukar pengalaman.
Keberadaan Persadia di Kab. Subang berperan besar dalam upaya keberhasilan pengobatan bagi penderitanya. Seperti diakui oleh Direktur RSUD Subang, Dr. H. Guntur Setyono MARS, bahwa anggota Persadia di RSUD Subang banyak memberikan pengaruh baik pada penderita. Sehingga penderita bisa lebih percaya diri dalam menjalani hidup pasca pengobatan di rumah sakit. "Terutama peranan anggota Persadia yang mampu memberikan penyuluhan, bimbingan, mengajak kegiatan olah raga secara rutin. Semua itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sehingga mereka sadar bahwa mereka tidak hidup sendirian," jelas Guntur. Lebih dari itu, lanjutnya, keberadaan Persadia bisa membangkitkan kesadaran penderita mau berobat dan memahami penyakit yang dideritanya. Karena disampaikan dengan cara-cara dari hati ke hati sehingga tidak merasa "sendirian".
Hal senada juga diakui oleh Sekretaris Daerah Subang, Drs. Bambang Heryanto M.Si, bahwa keberadaan Persadia di Kabupaten Subang diharapkan bisa lebih besar peranannya dalam memberikan kesadaran pola hidup sehat bagi penderita melalui berbagai kegiatannya. "Walaupun saya juga kurang begitu faham tentang diabetes, tetapi secara umum sebagai pemerintah Kab. Subang banyak berterima kasih atas keberadaan Persadia di Subang. Dengan jumlah anggota lebih 300 orang, ini merupakan suatu hal yang luar biasa. Kita semua berharap Persadia tetap eksis dalam menjalani fungsinya sebagai organisasi yang melayani anggota dan penderita lainnya," harap Bambang.
Diantara ratusan anggota yang hadir, nampak Fitria Suci Ramadani (9 tahun) sebagai anggota termuda Persadia Cabang Subang. Fitria adalah salah saeorang penderita diabetes yang sempat menjalani perawatan di RSUD Subang selama 8 hari pada bulan Juni 2007. Namun berkat bantuan konsul yang dilakukan anggota Persadia, Fitria bisa menjalani hidupnya kembali secara normal. Selama menjalani perawatan, dirinya mendapatkan bimbingan dari anggota Persadia. Akhirnya dirinya menjadi anggota dan hingga sekarang rajin mengikuti kegiatan Persadia. "Selain banyak teman, saya juga bisa mengenal lebih banyak tentang penyakit yang berhubungan dengan diabetes. Ternyata diabetes itu bahaya juga, ya," tutur putri pasangan Ibu Eti dan Bapak Fuad ini. Dirinya mengaku untuk menjaga kebugaran tubuhnya ikut juga Senam Sehat Diabetes sebulan 2 kali di halaman RSUD Subang bersama anggota lainnya. Siswi SDN Sam Ratulangi Subang kelas VI warga Cigadung Subang ini mengaku menjadi anggota Persadia sangat membantu sekali dalam upaya menjaga pola hidupnya pasca pengobatan karena diabetes. Baginya ikut menjadi anggota setelah menjalani konsuler yang dilakukan oleh tim ahli Persadia di RSUD Subang.
Sebelum Senam Sehat Diabetes, dilepaskan 2 ekor burung merpati sebagai simbol kebebasan dari penderitaan lilitan diabetes. Kemudian usai Senam Sehat massal dilanjutkan dengan lomba-lomba yang bersifat menghibur tetapi menyehatkan. Seperti tari hola-hop dan poco-poco beregu dengan hadiah menarik persembahan produsen pendukung acara.
2. INVITASI BOLA VOLI TERBESAR SE KABUPATEN SUBANG BERAKHIR
Tidak kurang dari 12.000 penonton memadati Gor Gotong Royong yang hanya berkapasitas 7.000 penonton. Mereka menyaksikan final Bola Voli Eep Hidayat Cup II, yang berlangsung Minggu malam, 27 Juli 2008. Antusias penonton yang datang dari berbagai daerah di Kabupaten Subang tersebut ingin menyaksikan dari dekat pertandingan club-club terbaik hasil putaran kejuaraan invetasi Bola Voli terbesar di Kabupaten Subang, yang menggelar pertandingan akhir final antara club Bola Voli Putra Kecamatan Subang melawan club dari Kecamatan Pabuaran.
Sebelum acara final tersebut Bupati Subang Eep Hidayat dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya invetasi Bola Voli Eep Hidayat Cup ke dua sebagai ajang untuk meningkatkan prestasi altet Bola Voli Kabupaten Subang, bukan sebagai ajang pamer kekuatan sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, "Saya tekankan bahwa invetasi Bola Voli ini sebagai ajang untuk meningkatkan prestasi atlet Subang terutama olah raga Bola Voli, bukan ajang keributan", tegas Eep.
Menurut Eep adalah wajar apabila atlit Kabupaten Subang melakukan pertandingan di Kabupaten lain, terjadi suatu keributan dengan atlit daerah lain (Kabupaten lain), hal ini dikarenakan atlit tersebut benar-benar ingin membela daerahnya, akan tetapi Eep mengingatkan "Saya tidak menginginkan apabila keributan itu terjadi antara atlit Subang dengan atlit Subang sendiri, dan jangan sampai terjadi di Kabupaten Subang di arena olah raga apapun", kata Eep.
Eep menambahkan bahwa untuk meningkatkan prestasi olah raga perlu didukung sarana dan prasarana yang memadai "Saat ini telah bermunculan atlit-atlit yang berprestasi dan perlu didukung dengan sarana yang memadai, untuk itu sebentar lagi akan dibangun sirkuit arena balap motor yang mamadai dan kolam renang yang memenuhi standar Internasional", kata Eep.
Dalam waktu yang bersamaan Bupati Subang Eep Hidayat juga menyerahkan Tropy kejuaraan Honda Racing Campionship seri ke 4 di sirkuit Gasibu monumen Perjuangan Bandung, Minggu (27/7) yang baru lalu. Dadan yang turun di kelas standar pemula 110 cc Mp5 sebagai Juara pertama, selain Dadan, pembalap Subang yang juga meraih gelar juara dalam Honda Racing Campionship ini adalah Rizky yang menjadi Juara kelima di kelas yang sama, sedangkan Adli M Taufik dari tim Subang Racing Team (SRT) yang menjadi juara dua di kelas pemula 110 CC lokal Jabar.
Hasil dari kejuaran invetasi Bola Voli tersebut antara lain, untuk club Putra Jura I Kecamatan Subang berhak mendapat piala tetap dan piala bergilir serta hadiah uang tunai sebesar Rp 10 Juta Rupiah, Juara ke II Kecamatan Pabuaran mendapat piala tetap dan sejumlah uang tunai sebesar Rp. 7 Juta Rupiah, Juara ke III Kecamatan Patokbeusi mendapat piala tetap dan sejumlah uang tunai sebesar Rp 5 juta rupiah dan Juara ke IV Kecamatan Blanakan mendapat piala tetap dan sejumlah uang tunai sebesar Rp 3 juta rupiah.
Untuk Juara I Putri dimenangkan oleh Kecamatan Subang dengan mendapat piala tetap dan piala bergilir dan sejumlah uang tunai sebesar Rp 7 juta rupiah, Juara II Kecamatan Ciater mendapat piala tetap dan sejumlah uang tunai sebasar Rp 4 juta rupiah, Juara III Kecamatan Kalijati berhak mendapat piala tetap dan sejumlah uang tunai sebesar Rp 3 Juta rupiah, dan Juara ke IV diraih oleh Kecamatan Cisalak mendapat piala tetap dan sejumlah uang tunai sebesar Rp 2 juta rupiah.
Sementara itu pemain terbaik putra dan putri diraih oleh Naci Subagja dari Club Kecamatan Pabuaran dan Niti Senjari dari club Kecamatan Subang, masing-masing berhak mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 1 Juta rupiah.
Hadir dalam malam final tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Subang Bambang Heryadi, SH, Asisten Tata Parja Drs. H. Aseng Junaedi, M.Si, Kepala Dipenda Drs. H. Lugaya Muchtar, M.Si, Kepala Dinas Pekerjaan Umum H. Dondon Rodiatun, BE, S.Sos , Direktur Bank Jabar Banten, dan sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Subang lainya.
3. BUPATI SUBANG EEP HIDAYAT RESMIKAN PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH
Sampah merupakan salah satu persoalan yang selalu mendapat perhatian Bupati Subang Eep Hidayat, kerap kali melakukan kunjungan ke daerah untuk bertemu warga masyarakat Ia tak bosan-bosannya untuk memberikan himbauan agar membuang sampah pada tempatnya, bahkan mengajurkan ke masyarakat untuk dapat memanfaatkan sampah ini menjadi sumber pendapatan dengan memisahan sampah organik dan anorganik, karena sampah organik yang terbuat dari bahan plastik dan logam masih dapat laku dijual.
Komitmennya menjadikan wilayah Kabupaten Subang bersih dari sampah plastik pada tahun 2007 telah nyata, upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah dengan menyediakan 2 jenish tempat sampah (organik dan non organik) di setiap perkantoran dan tempat umum lainnya.
Dengan upaya tersebut di Kabupaten Subang, sampah saat ini tidak lagi menjadi persoalan, apalagi saat ini telah berdiri pabrik pengolahan sampah di TPA Penembong Kelurahan Parung Kecamatan Subang.
Pada Hari Senin tanggal 28 Juli 2006 yang baru lalu, Bupati Subang Eep Hidayat melakukan Peresmian pabrik pengolahan sampah tersebut. Eep dalam sambutannya menjelaskan bahwa pabrik pengolahan sampah yang di kelola oleh Perusahaan PT Mahakarya Adiguna Persada merupakan bentuk kemitraan dengan Pemerintah Daerah yang telah dituangkan dalam surat perjanjian kerjasama antara Bupati dan pihak perusahaan dalam jangka waktu selama 15 tahun, ungkapnya.
Menurut Bupati dengan berdirinya pabrik pengolahan sampah tersebut, selain dapat menangani persoalan sampah, juga persoalan kebutuhan pupuk anorganik di Kabupaten Subang sebagai daerah agraris minimal dapat diatasi, "dua manfaat dari berdirinya pabrik pengolahan sampah ini, masalah sampah tertanggulangi dan kebutuhan akan pupuk minimal dapat teratasi", kata Eep.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Pekerjaan Umum H. Dondon Rodiatun, BE, S.Sos yang saat itu mendapingi Bupati Subang mengatakan "keuntungannya banyak dari pengelolaan dan pengolahan kompos granular ini, khusunya bagi masyarakat dan pemerintah dari segi teknologi, ekonomii, ekologi dan sosial", ujarnya. Menurut Dondon kerjasama ini mencakup pemanfaatan dan pengolahan sampah di TPA Panembong menjadi kompos granular secara terpadu dengan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan. "Kompos berdasarkan penelitian dan riset dapat memperbaiki kualitas lahan pertanian dan kuantitas hasil pertanian dapat meningkat", ungkapnya.
4. DISKUSI POLITIK
Visi Kabupaten Subang hanya akan tercapai bila ada kepedulian semua fihak, termasuk didalamnya mereka yang bergelut dalam bidang organisasi politik, organisasi masyarakat maupun para tokoh masyarakat. Demikian antara lain Wakil Bupati Maman Yudia,S.Pd dalam sambutan pada acara pembukaan Forum Diskusi Politik Dalam Menghadapi Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati kabupaten Subang tahun 2008 dan Pemilihan Umum legislatif Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009, Senin 28 Juli 2008. Wabup selanjutnya mengungkapkan ke tiga pilar dalam mewujudkan Visi Kabupaten Subang adalah Bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Ke tiga pilar tersebut menurut Wabup sangat berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang utuh yang harus dijalankan secara bersama-sama.
"Pemerintah akan dapat melaksanakan setiap kebijakan bila didukung oleh seluruh lapisan masyarakat dalam suasana yang kondusif. Demikian halnya organisasi masyarakat maupun organisasi politik dan para tokoh masyarakat memiliki peran yang strategis".tambah Wabup. Usai memberikan sambutan Wabup menyematkan lencana pada dua peserta sebagai tanda dimulainya kegiatan diskusi politik yang berlangsung di Wisma PKPRI Subang ini.
Yesmil Anwar, SH M.Si, yang menjadi salah seorang pembicara pada acara tersebut menguraikan materi berjudul mengkritisi Kebijakan Publik Dalam Perspektif Moral Bagi Ormas di Era Reformasi. Dalam paparannya yang di sampaikan selama satu jam staf pengajar Universitas Padjajaran itu antara lain mengemukakan bahwa organisasi masyarakat sesunguhnya merupakan jantungnya masyarakat dalam kehidupan demokrasi.
Ditegaskan yang harus menjadi agenda bersama menurut Yesmil adalah bagaimana mewujudkan keadilan ditengah tengah masyarakat dalam masa yang penuh dengan dinamika ini. Menurutnya saat ini keadilan di Indonesia tengah merosaot nilainya dengan banyaknya berbagai kasus hukum yang timbul. Sebagai upaya ke arah itu ia menambahkan seluruh kalangan saat ini hendaklah menjernihkan bathin (striptease bathin) sebagai upaya memanusiakan kembali manusia dengan nilai-nilai kemanusiaan. Cara lainnya menurut Yesmil adalah menebarkan senyum seraya meningkatkan rasa kasih sayang yang merupakan nilai - nilai yang terkandung dalam budaya adat leluhur "silih asih silih asuh dan silih asah." tambahnya.
Pada acara yang diselengarakan Kantor Kesatuan Bangsa tersebut, hadir Kasdim 0605 Mayor Idang Ismail, Kakantor Kesbang Dedi Supriadi, S.Sos, dan Kasi Intel Kejaksaan Kabupaten Subang.
5. TANGGAPAN FRAKSI
Empat dari lima fraksi DPRD Kabupaten Subang, Selasa 29 Juli 2008 secara bergiliran menyampaikan tanggapan atas tiga nota pengantar Bupati Subang yang disampaikan sebelumnya (Jum,at, 18 Juli 2008). Ke tiga nota pengantar Bupati Subang yang disampaikan sebelumnya tersebut masing-masing Laporan Pertangung Jawaban (LPJ) Pelaksanaan APBD tahu 2007, Rancangan Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) 2009 dan Rancangan Nota Kesepakatan Prioritas dan Plafon Angaran Sementara (PPAS) tahun 2009.
Berbagai saran dan pertanyaan ditujukan ke empat fraksi menyangkut LPJ 2007, meskipun demikian secara umum fraksi-fraksi menyampaikan tanggapan positif terhadap kinerja pemerintahan selama tahun 2007. Ke empat fraksi lebih khusus mengharapkan agar melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan asli daerah (PAD) terus dipacu demikian halnya diharapkan agar peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dioptimalkan. Hal ini mengingat dalam era otonomi daerah saat ini ketergantungan pemerintah Kabupaten Subang kepada pemerintah pusat masih sangat tinggi.
Menyangkut PPAS 2009, fraksi-fraksi mengingatkan agar penggunaan anggaran secara konsisten tetap mendukung pada tercapainya Visi Kabupaten Subang yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Selain itu guna menuju ke arah visi sebagai daerah agri bisnis, pariwisata dan industri diharapkan agar peluang investasi bagi investor diupayakan lebih menarik lagi. Guna mendukung ke arah itu legislatif juga menyarankan agar dilakukan langkah-langkah bagi peningkatan sumber daya manusia dan penataan kawasan yang lebih jelas peruntukannya.
Bupati Subang Eep Hidayat usai menghadiri Rapt Paripurna DPRD tersebut mengatakan bahwa pihaknya selaku Bupati Subang sangat merespon baik tanggapn dari fraksi-fraksi "sebagai Bupati saya merespon baik tanggapan dari beberapa fraksi, sangat positif sebagai langkah dan menjadi acuan dimasa mendatang", kata Eep.
Rapat paripurna yag berlangsung sekitar dua jam dihadiri 30 anggota DPRD, Bupati Subang Drs. Eep Hidayat, M.Si, Kapolres Subang AKBP Sugiono, dan sejumlah perwakilan Muspida serta para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah.
6. MAMAN YUDIA MELANJUTKANKAN VISI DAN MISI
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2006, maka dengan mencalonkan kembali Bupati Subang Eep Hidayat dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada Pemilu Oktober mendatang. Maka Wakil Bupati Subang Maman Yudia, SPd. Sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan dalam kondisi ini maka cara otomotis akan memangku jabatan mejadi Bupati Subang selama enam bulan sampai terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati Subang yang baru.
Menurut Maman ketika ditemui usai membuka kegiatan Diskusi Politik di Gedung Wisma PKPRI Subang Senin 28 Juli 2008, mengtakan bahwa dirinya siap menjadi Bupati Subang dan tinggal menunggu pelantikan secara resmi, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Sesuai Undang-undang Nomor 32 yang telah direvisi, seorang incumbent setelah mendaftarkan diri dainggap mengundurkan diri, maka ada proses pergantian yang sudah tentu membutuhkan waktu dan selanjutnya akan ada pelantikan, namun hal tersebut menunggu keputusan dari surat yang telah diajukan oleh kita ke Menteri Dalam Negeri", kata Maman.
Maman mengungkapkan bahwa arah pembangunan yang akan dilakukan saatnya menjadi Bupati Subang tidak akan ada perubahan sebagaimana yang digulirkan di dalam visi dan misi Kabupaten Subang yang telah ditetapkan, hal ini atas dasar bahwa dirinya merupakan hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang diusung satu paket, "jadi dalam tujuan pembangunan tidak ada perubahan tetapi sesuai visi dan misi", ungkap Maman
Lebih jauh Maman menjelaskan bahwa kedepan yang ada adalah penyelesaian-penyelesaian pembangunan yang belum rampung. "pertama persoalan peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah), karena saat ini secara umum baru masuk 50%, padahal memasuki triwulan ketiga ini target kita 75% minimalnya, maka saya akan melakukan percepatan", jelasnya,
Yang kedua lebih lanjut Maman menjelaskan dirinya akan segera menggulirkan masalah anggaran biaya tambahan (ABT), direncanakan akan tuntas pada Bulan Agustus mendatang dan yang ketiga akan melaksanakan PP No. 41 Tahun 2006 tentang SOTK baru, ditambah dengan tupoksinya, yang lainnya akan meneruskan pembangunan-pembangunan yang secara bertahap harus selesai pada tahun ini, demikian Maman Yudia memberikan penjelasannya.
7. TIGA PASANGAN PERSEORANGAN
LOLOS VERIFIKASI FAKTUAL
Tiga pasangan perseorangan telah lolos verifikasi faktual calon Bupati dan Wakil Bupati Subang untuk dapat mengikuti pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Subang Periode 2008-2013 yang akan digelar bulan Oktober mendatang.
Ketiga pasangan tersebut diputuskan dalam hasil Rapat Pleno KPU yang digelar di salah satu tempat diluar Kantor KPU di Wilayah Kabupaten Subang, yang kemudian hasilnya diumumkan di Kantor KPU pada pukul 23.00 WIB Selasa Malam 29 Juli 2008 anatar alin ketiga pasangan tersebut yaitu pasangan Primus Yustisio dan Agus Nurani (Prima), Ahmad Juanda–Nandang Sudrajat (Adat) dan Diding Kurniawan, SH-H Hasyim (Diksyim).
Ketua KPU H. Husen Hardjadinata, SH, mengungkapkan lebih lanjut bahwa pasangan Prima dinyatakan mendapat 46.024 dukungan syah dari 66.933 dukungan yang diajukan, sementara Adat dan Diksyim masing masing mendapatkan 49.780 dan 46.352 dukungan., dengan demikian berhak untuk melakukan pendaftaran sebagai calon pasangan bupati-wabup dalam Pilkada Subang.
Dengan lolosnya pasangan perseorangan tersebut, Bupati Subang Eep Hidayat menaggapi bahwa demokratisasi di Kabupaten Subang telah nampak lebih maju sesuai dan kondisi saat ini, demokratisasi telah berkembang sejalan dengan perubahan dan perkembangan aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, serta perubahan dan perkembangan yang seirama dengan tumbuhnya kesadaran rakyat yang berorientasi pada pilihan masa depan yang lebih baik, kata Eep..
Eep mengungkapkan dengan lolosnya ketiga pasangan tersebut, terutama pasangan Primus Yustisio dan Agus Nurani (Prima) yang diperkirakan sementara menurut wacana publik akan menjadi idola kaum perempuan dan pemilih pemula (ABG), Eep berpendapat bahwa Ia tidak merasa riskan, hal ini menurut penilainnya masyarakat Kabupaten Subang saat ini telah mengerti dan memahami betul figur calon yang akan dipilihnya dalam Plkada nanti dan kondisi Pilkada di Kabupaten Subang tidak dapat disamakan dengan kondisi Pemilihan Gubernur dan Wakilnya., tegas Eep.
Ketika ditanya mengenai pasangan yang akan mendapinginya, Eep menegaskan bahwa dirinya untuk mencari pasangan tersebut diberikan kebebasan sesuai dengan surat keputusan dari DPP, namun dirinya tidak ingin mengecewakan partai, maka pasangan yang telah dipilinya akan dimusyawarahkan terlebih dahulu di intern partai.
Adapun ketika ditanya sejumlah nama yang menjadi wacana saat ini sebagai pendaping yang muncul dipermukaan seperti H. Rosyid (dari Pantura), H. Didi (Pengusaha Muda dari Pantura), Keluarga Bulan Dagoan Subang, dr. Lucky Luciaty (Kadis Kesehatan), Ny. Hj. Edeh L. Puradiredja (Praksi Golkar) dan Ny. Atin (Sekjen PDIP) serta Bambang Herdadi, SH (Ketua DPRD), Eep tidak menyebutkan salah satu nama tersebut untuk menjadi pendapingnya, "tunggu saja tanggal 4 pada pendaftaran akhir di Kantor KPU, tegas Eep.
--
Humas Kab. Subang
Jl. Dewi Sartika No. 2 Subang
Jawa Barat Telp. 0260 420718
Kamis, 31 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar